Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)/Arsip/2019/2
Lho atau Loh
[sunting sumber]Contoh:
Nyamuk itu berbahaya, lho!; atau
Nyamuk itu berbahaya, loh!
Rayhan6726 2 Februari 2019 10.47 (UTC)
- Justru tanpa "h" sama sekali lebih baku, tetapi saya sendiri lebih cenderung menggunakan "lo" atau "loh" karena bahasa Indonesia tidak mengenal "lh". Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 3 Februari 2019 03.51 (UTC)
- Istilah ragam cakap masih perlu memperhatikan KBBI, ya? :) Kayaknya, istilah ini jarang sekali dipakai dalam tulisan resmi (kecuali mungkin kutipan dari perkataan lisan, misalnya transkripsi wawancara atau pidato). HaEr48 (bicara) 3 Februari 2019 04.38 (UTC)
- Sebagai peminat linguistik, saya ingin mengupasnya dari sisi penulisan dan bunyi bahasa :)
- Secara ortografi, apa maksud dari digraf "LH"? Terutama huruf H, yang biasanya menandakan bunyi aspiratif, atau (kadangkala) frikatif. Secara fonologi, apakah digraf LH dalam bahasa Indonesia maksudnya bunyi konsonan frikatif lateral? Ataukah konsonan aspiratif? Yang jelas, keduanya tidak ada dalam fonologi bahasa Melayu, Indonesia, dan bahasa daerah di Indonesia. -- Adiputra बिचर -- 3 Februari 2019 08.28 (UTC)
- Partikel lho atau loh dalam bahasa Indonesia biasanya digunakan pada bahasa gaul (slang), hal tersebut dipelajari dalam ilmu Sosiolinguistik. Menurut saya, penggunaan partikel (lho, loh, atau yang lainnya) dapat memberikan informasi tambahan kepada mitra tutur, seperti keakraban antara penutur dan mitra tutur, mengeskpresikan suasana dalam pembicaraan, dan lain sebagainya. Sementara itu, Kridalaksana menempatkan partikel lho atau loh ke dalam kelas kata kategori fatis (Kategori yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan komunikasi antara penutur dengan mitra tutur) dan interjeksi (Kategori yang bertugas mengungkapkan perasaan penutur (pembicara)). Tentu penggunaan partikel lho atau loh dalam penulisan bahasa Indonesia yang baku jarang sekali atau (mungkin) tidak digunakan, kecuali untuk mengutip perkataan seseorang atau tulisan dalam karya sastra. Myifn (bicara) 3 Februari 2019 09.29 (UTC)
Judul Artikel "Keuskupan Agung Jasa Militer Amerika Serikat"
[sunting sumber]Salam, judul artikel Keuskupan Agung Jasa Militer Amerika Serikat menurut saya pribadi kurang sesuai dari terjemahan artikel WPEN Roman Catholic Archdiocese for the Military Services, USA. Kata "Jasa Militer" sangat kurang tepat untuk terjemahan dari "Military Services". Menurut saya pribadi, ada tiga terjemahan untuk kata tersebut, yaitu "Layanan Militer", "Pelayanan Militer", dan "Dinas Militer" yang sesuai untuk terjemahan kata "Military Services" ketimbang kata "Jasa Militer". Namun saya agak bingung untuk memilih judul yang tepat pada artikel tersebut, yaitu:
- Keuskupan Agung Pelayanan Militer Amerika Serikat
- Keuskupan Agung Layanan Militer Amerika Serikat
- Keuskupan Agung Dinas Militer Amerika Serikat
Saya ingin meminta saran dari ketiga judul di atas, judul mana yang tepat untuk artikel tersebut? Mohon bantuannya. Salam. Aviel Dase Kirim Pesan 3 Februari 2019 06.38 (UTC)
- @Albertus Aditya: --Glorious Engine (bicara) 3 Februari 2019 06.40 (UTC)
- @Aviel Dase: "Military Service" lebih tepat diterjemahkan sebagai "Dinas Militer", dua judul lain terlalu harfiah. Saran saya istilah "Jasa Militer" diubah menjadi "Dinas Militer", kemudian untuk dua judul lainnya dijadikan halaman pengalihan. -- Bagas Chrisara (bicara) 3 Februari 2019 07.37 (UTC)
- @Bagas Chrisara: Terima kasih mas atas sarannya. Salam. Aviel Dase Kirim Pesan 3 Februari 2019 11.52 (UTC)
Ini akibatnya kalau kebiasaan menerjemahkan harfiah.. terima kasih atas kecermatannya @Aviel Dase Mimihitam 4 Februari 2019 13.16 (UTC)
Didirikan & Dibubarkan
[sunting sumber]Saya mau minta pendapat nih, sama halnya dengan penyelarasan Nobel di atas, enaknya kategori pendirian & pembubaran memakai format Kategori:Maskapai penerbangan yang didirikan tahun 1986 (tanpa kata "pada") atau format Kategori:Organisasi agama yang didirikan pada tahun 2018 (dengan kata "pada"). Kalo boleh diselaraskan, bagi yang bisa pake bot, mungkin kata "pada"-nya di kategori artikel-artikel tertentu bisa antara dihapus atau dicantumkan. --Glorious Engine (bicara) 6 Februari 2019 05.18 (UTC)
- Untuk menghemat penulisan judul, sekiranya "pada" tidak diperlukan. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 8 Februari 2019 01.05 (UTC)
Cloisted
[sunting sumber]Saya minta pendapat, apa padanan kata yang tepat untuk judul artikel Kaisar terkloister yang berasal dari kata "cloisted emperor". Kaisar terklausura ? Kaisar membiara ? atau dibiarkan jadi jadi neogolisme seperti itu ? Mohon pendapatnya --Glorious Engine (bicara) 6 Februari 2019 05.20 (UTC)
- Bagaimana kalau "kaisar pertapa"? Muhraz (bicara) 6 Februari 2019 07.04 (UTC)
- Saya cuma bisa kasih kata-kata bersinonim saja siapa tahu bisa mendapat pencerahan. 1. Berkhalwat, bersuluk, bertapa, bertarak, bertirakat 2. Khalwat, pertarakan, suluk 3. Ajar-ajar, pendeta, resi, wiku, zahid Ilham Cahyo Nugroho Obrolan I'am 18 Februari 2019 18.21 (UTC)
- "Kaisar yang bersuluk" atau "kaisar yang bertarak" bagus juga. Muhraz (bicara) 19 Februari 2019 16.17 (UTC)
- @Glorious Engine: Dari usulan Muhraz dan definisi kata menurut KBBI, saya setuju memilih "Kaisar bersuluk". Kata "yang" dapat dihilangkan untuk gelar (sebagaimana "Aleksander yang Agung" menjadi "Aleksander Agung"). Kata "tarak" selain mengandung nuansa bersifat sementara, juga dapat dipakai untuk makna lain misalnya dalam hal berpantang makanan tertentu, sehingga dapat menjadi rancu. Sebaliknya, kata "suluk" sesuai definisi KBBI lebih ke waktu yang panjang, dan dalam hal "cloisted emperor" bermakna sampai kematian. JohnThorne (Bicara) 1 Maret 2019 19.52 (UTC)
- Baik, sudah jadi kaisar bersuluk. Muhraz (bicara) 3 Maret 2019 13.47 (UTC)
- @Glorious Engine: Dari usulan Muhraz dan definisi kata menurut KBBI, saya setuju memilih "Kaisar bersuluk". Kata "yang" dapat dihilangkan untuk gelar (sebagaimana "Aleksander yang Agung" menjadi "Aleksander Agung"). Kata "tarak" selain mengandung nuansa bersifat sementara, juga dapat dipakai untuk makna lain misalnya dalam hal berpantang makanan tertentu, sehingga dapat menjadi rancu. Sebaliknya, kata "suluk" sesuai definisi KBBI lebih ke waktu yang panjang, dan dalam hal "cloisted emperor" bermakna sampai kematian. JohnThorne (Bicara) 1 Maret 2019 19.52 (UTC)
- "Kaisar yang bersuluk" atau "kaisar yang bertarak" bagus juga. Muhraz (bicara) 19 Februari 2019 16.17 (UTC)
- Saya cuma bisa kasih kata-kata bersinonim saja siapa tahu bisa mendapat pencerahan. 1. Berkhalwat, bersuluk, bertapa, bertarak, bertirakat 2. Khalwat, pertarakan, suluk 3. Ajar-ajar, pendeta, resi, wiku, zahid Ilham Cahyo Nugroho Obrolan I'am 18 Februari 2019 18.21 (UTC)
Kategori episode
[sunting sumber]Saya mau minta pendapat nih. Kalo untuk format kategori episode, bagusnya dengan format Kategori:Episode Musim ke-5 The Simpsons atau Kategori:Episode The X-Files (musim 11) ? --Glorious Engine (bicara) 8 Februari 2019 02.25 (UTC)
- Supaya konsisten dengan judul artikel, mestinya Kategori:Episode The Simpsons (musim 5). Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 8 Februari 2019 02.53 (UTC)
Syarat apa agar bisa menjadi penutur bahasa Ibu (Bahasa Indonesia)
[sunting sumber]Hallo, perkenalkan nama saya Bobby Izin bertanya, bagaimana syaratnya agar bisa menjadi penutur bahasa ibu (Bahasa Indonesia) di Wikipedia? Terima kasih.
Salam Bobby Prabawa 25 Februari 2019 06.40 (UTC)
- @Bobby Prabawa maksudnya untuk templat babel mas di profil mas? Itu tidak ada syaratnya sama sekali, mas bebas untuk menambahkan templat bahasa sesuai dengan kemampuan yang mas miliki. Contoh: {{user id}} untuk penutur bahasa ibu, {{user en-3}} untuk penutur bahasa Inggris mahir, {{user en-1}} untuk yang bahasa Inggrisnya masih dasar sekali, dll. Mimihitam 25 Februari 2019 16.09 (UTC)
Cagar Budaya
[sunting sumber]Apakah ada yang tahu bahasa Inggrisnya cagar budaya? Apakah benar cultural property? Atau ada yang lebih tepat? Ilham Cahyo Nugroho Obrolan I'am 25 Februari 2019 17.08 (UTC)
- "Cagar budaya" mempunyai padanan "cultural conservation" atau "conservation of cultural heritage". JohnThorne (Bicara) 25 Februari 2019 19.40 (UTC)
- Cagar budaya dari pengertian UU berupa benda. Sedangkan cultural conservation dari pengertian Wikipedia Bahasa Inggris berupa proses. Pada artikel cagar budaya, artikel tersebut dipadankan dengan cultural property. Ilham Cahyo Nugroho Obrolan I'am 26 Februari 2019 13.23 (UTC)
- @Ilham Cahyo Nugroho: Memang artikel bahasa Inggris dipasangkan demikian, meskipun sebenarnya bukan terjemahan harfiah. JohnThorne (Bicara) 27 Februari 2019 05.56 (UTC)
- Hmm. Lalu istilah yang memiliki makna serupa dengan definisi cagar budaya di UU apa? Ada yang tahu? Ilham Cahyo Nugroho Obrolan I'am 27 Februari 2019 16.26 (UTC)
- @Ilham Cahyo Nugroho: Memang artikel bahasa Inggris dipasangkan demikian, meskipun sebenarnya bukan terjemahan harfiah. JohnThorne (Bicara) 27 Februari 2019 05.56 (UTC)
- Cagar budaya dari pengertian UU berupa benda. Sedangkan cultural conservation dari pengertian Wikipedia Bahasa Inggris berupa proses. Pada artikel cagar budaya, artikel tersebut dipadankan dengan cultural property. Ilham Cahyo Nugroho Obrolan I'am 26 Februari 2019 13.23 (UTC)
Eurovision
[sunting sumber]Untuk artikel Daftar negara di Kontes Lagu Eurovision dan anggota-anggotanya, saya melihat bahwa penggunaan partikel "di" kurang tepat. Namun, saya belum tahu apakah lebih baik menggunakan kata "dalam" atau "pada", atau mungkin ada usul lain? Salam. Albertus Aditya (bicara) 27 Februari 2019 02.00 (UTC) Albertus Aditya (bicara) 27 Februari 2019 02.00 (UTC)
- @Albertus Aditya menurutku preposisi yang lebih pas dalam konteks ini adalah "dalam", karena setauku preposisi "di" dlm bahasa Indonesia itu sifatnya lokatif. Mimihitam 27 Februari 2019 02.08 (UTC)
- @Albertus Aditya: Setuju dengan pendapat Mimihitam, sebaiknya digunakan "dalam". JohnThorne (Bicara) 27 Februari 2019 05.52 (UTC)
- Terima kasih atas pendapatnya, saat ini sedang dalam proses pemindahan dari kata "di" ke "dalam" untuk berbagai artikel sejenisnya. Salam. Albertus Aditya (bicara) 27 Februari 2019 05.59 (UTC)
Artikel judul "Mahkamah Agung Republik Korea"
[sunting sumber]Salam. Baru-baru ini pengguna Pengguna:源あきら mengganti judul artikel "Mahkamah Agung Korea Selatan" menjadi "Mahkamah Agung Republik Korea", memang secara resmi lembaga tersebut bernama seperti itu dikarenakan nama resmi Korea Selatan sendiri adalah Republik Korea. Namun, saya rasa lebih pantas menggunakan "Korea Selatan" pada judul artikel tersebut ketimbang menggunakan nama resminya "Republik Korea" atau Daehan Min'guk. Karena jika demikian, maka judul artikel mengenai Korea Selatan kemungkinan akan banyak diganti oleh pengguna tersebut menjadi Republik Korea yang dimana juga akan berdampak bagi judul artikel yang mengenai Korea Utara yang akan diganti menjadi Republik Demokratik Korea. Menurut saya, alangkah bagusnya tetap mempertahankan "Korea Selatan" ataupun juga "Korea Utara" ketimbang nama resmi dari kedua negara tersebut. Bagaimana menurut pandangan yang saudara-saudara? Jika memang ingin diganti kembali menjadi Korea Selatan, tolong untuk bantu saya memberitahukan kepada pengguna tersebut. Terima kasih. Salam. ✠Aviel Dase (Kirim Pesan) 27 Februari 2019 19.29 (WITA)
- @Aviel Dase terima kasih atas usulan Anda. Nokōriノコーリ 27 Februari 2019 11.44 (UTC)