Rusia dan senjata pemusnah massal
Keruntuhan Uni Soviet pada bulan Desember 1991 mewariskan Rusia sebagai negara yang berhak atas kepemilikan mayoritas atas senjata pemusnah massal. setelah itu, Rusia telah mengimplementasikan perjanjian kontrol senjata dan berpartisipasi di dalam program penurunan dan pemusnahan sebagian dari arsenal dan sejumlah senjata lainnya. Pada saat ini, Rusia melakukan modernisasi dan rekapitalisasi atas seluruh arsenal senjata nuklir dan sistem wadah senjata tersebut. Walaupun peralatan yang menua dari era Soviet menimbulkan usaha yang lebih dalam hal penanganan modernisasi tersebut. Rusia memandang bahwa modernisasi sebagai tandingan atas superioritas atas Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin oleh Amerika Serikat, disamping ingin pengakuan sebagai negara dengan status kekuatan miiter salah satu yang utama di Dunia. Rusia juga aktif dalam partisipasi di perjanjian non-proliferasi, kontrol atas senjata, dan perlucutan senjata sebagai bentuk peran aktif Rusia di tingkat Global.[1]
Sejak Rusia melakukan aneksasi atas Krimea pada tahun 2014 dengan Ukraina, hal tersebut membuat hubungan bilateral antara Rusia dan Amerika Serikat menjadi buruk, yang menghambat dalam hal proses kerjasama dalam isu non-proliferasi dan pengontrolan senjata. President Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di bulan Juli 2018, namun tidak menghasilkan kesepakatan dari pertemuan yang dilakukan kedua pemimpin negara.
Referensi
Federasi Rusia | |
---|---|
Location of Federasi Rusia | |
Tanggal mulai program nuklir | 1943[2] |
Uji coba senjata nuklir pertama | 29 Agustus 1949 |
Uji coba senjata fusi pertama | 12 Agustus 1953 |
Uji coba nuklir terakhir | 24 Oktober 1990 |
Uji coba hasil terbesar | '50 Mt (210 PJ) (Tsar Bomba, 30 Oktober 1961) |
Uji coba total | 715 |
Cadangan puncak | 68,000 hulu ledak (1990) |
Cadangan saat ini (dapat digunakan dan tidak) | 6,500 total[3] |
Arsenal strategis saat ini | 1,600[3] |
Arsenal strategis kumulatif dalam megatonase | 663.5-801.5 (2016.est) (Variability occurs because of uncertainty about SS-18 yields) [4] |
Jelajah rudal maksimum | Interkontinental sampai dengan 16,000 kilometer |
Pendukung NPT | Ya (1968, salah satu dari 5 kekuatan nuklir utama) |
- ^ "Overview of Russia Weapon Mass destruction". Nuclear Threat Initiative. 2020. Diakses tanggal 7 Juni 2020.
- ^ Sublette, Carey (12 December 1997). "The Soviet Nuclear Weapons Program". nuclearweaponarchive.org (dalam bahasa Inggris). nuclearweaponarchives. Diakses tanggal 20 April 2017.
- ^ a b "Status of World Nuclear Forces – Federation Of American Scientists". Fas.org. Diakses tanggal 2019-06-17.
- ^ Kristensen, Hans M.; Norris, Robert S. (May 3, 2016). "Russian nuclear forces, 2016". Bulletin of the Atomic Scientists. 72 (3): 125–134. doi:10.1080/00963402.2016.1170359 .