Brongkol, Jambu, Semarang
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Brongkol | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Semarang |
Kecamatan | Jambu |
Kode Kemendagri | 33.22.08.2004 |
Luas | - |
Jumlah penduduk | - |
Kepadatan | - |
Brongkol adalah desa di kecamatan Jambu, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi Di kaki Gunung Kelir, sebuah gunung kecil di sebelah utara Gunung Telomoyo. Sangat dikenal dengan penghasil Durian yang mempunyai cita rasa enak yaitu warna kuning, rasa manis campur pahit, dengan aroma menyengat. Buah ini akan berlimpah sekitar bulan Januari, Pebruari dan Maret. Dijual oleh penduduk dengan harga vareasi dari 10.000 sampai 50.000.
Kesadaran penduduk dalam bidang pendidikan sangat tinggi, sehingga desa ini cukup disegani karena banyak melahirkan Prestasi dan tokoh masyarakat. Banyak anak desa yang sekolah di perguruan tinggi ternama seperti UI, UGM, UNDIP, UNY, UDINUS, UKSW, UNIKA dll.
LELUHUR/CIKAL BAKAL
Penduduk selalu memule leluhur tiap tahun sekali, leluhur yang sering disebut-sebut sebagai cikal bakal desa Brongkol adalah Ki SONTOMERTO lan Nyi SONTOMERTO Ingkang Sumare Ing Ngembat. Nama tersebut selalu dikenang pada saat acara kadeso. Tidak diketahui secara persis tahun berapa beliau memulai berdomisili di desa ini. Nama Brongkol diambil bukan dari namanya melainkan karena daerah tersebut banyak tumbuh Bonggol Bambu bongkol(Pring Belo). Tumbuhan tersebut sekarang sudah mulai langka.
KONDISI ALAM DAN PELUANG INVESTASI
Desa Brongkol bisa dikatakan desa makmur karena mempunyai kebun di lereng gunung, dan dikaki Gunung terbentang sawah yang subur. Hal ini disebabkan banyaknya sumber air yg berfungsi sebagai pengairan diantaranya adalah sumber Ngancar dan Mbalong. Tidak Keliru jika Pemerintah Kabupaten merencanakan desa ini dikembangkan menjadi desa Agro Bisnis Durian. Tapi sayang Durian itu buah Musiman, sehingga tentu saja ramainya setahun sekali.
Sebetulnya jika melihat kondisi alamnya dengan air yang berlimpah, merupakan peluang bagi masyarakat atau Investor untuk bisa memanfaatkannya menjadi perikanan, atau sangat memungkinkan jika sumber air tersebut dibangun kolam permandian d tempat wisata. Selama ini masyarakat Ambarawa kalau berenang harus pergi ke Muncul, lokasi yang sangat jauh. Kalau ada investor membangun permandian di Desa ini maka sangat dimungkinkan masyarakat Ambarawa dan sekitarnya akan memanfaatkan waktu senggangnya untuk berenang atau berlibur di Desa Brongkol.
LURAH DARI TAHUN KE TAHUN
Daftar Lurah dari tahun ke tahun adalah:
- Gunadi (1998 s/d 2009)
- Ahmad Djumari (1989 s/d 1998)
- Thayib Admosuharjo(1973 s/d 1989)
- Djasman Sastro Atmojo ( 1958 s/d 1973)
- Lurah Ranudiharjo (1939 s/d 1958)
- Lurah Tegaron (1920 s/d 1939)
- Lurah Kaji (-1920)
TOKOH DESA YANG DIKENAL
Putra Desa yang cukup dikenal adalah H.Y.Hartiyo guru SMP Pangudi Luhur Ambarawa dari tahun 1962 s/d 1993, berdomisili di Krajan Rt.01 RW.02 Brongkol Jambu Ambarawa. Tahun 1962 s/d 1972 aktif sebagai penggerak pemuda di desa tersebut, yang kebetulan Lurah pada waktu itu adalah Pamannya. Tahun 1973 s/d 1982 menjadi Ketua LKMD, dan sampai sekarang masih aktif nguri-uri budaya Jawa baik Gamelan, tarian dll. Selain berkiprah di desa, juga aktif dalam pelayanan Gereja. Menjadi Prodiakon dan Ketua Stasi di Paroki Santo Yusuf Ambarawa. Selain Guru, dikenal sebagai Ahli Refleksi syaraf yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dua anaknya meneruskan kiprahnya sebagai dosen yaitu M.Tyas Tri Arsoyo, SH, MSi Dosen UKSW yang sekaligus Pengacara dan Y. Tyas Catur Pramudi, S.Si,M.Kom Dosen Udinus Semarang.
Desa ini juga merupakan kelahiran Keluarga Pak Guru Broto, yang salah satu anaknya adalah pendiri AKA Semarang, yang bernama L.Noeryono. Pak Broto adalah keluarga pendatang yang berprofesi sebagai Guru jaman Belanda.
Ada juga pendatang dari Gombong yang dikenal dengan nama Pak Guru Marto, yang salah satu cucunya adalah Sutanto Suami dari Bu Lusiah Sutanto pendiri Lembaga Pendidikan Santa Lusia yang cukup dikenal di Jakarta.
JAMAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN
Pada Jaman Perang Geriliya, Desa Brongkol sebagai jalur yang dilewati para pejuang. Tokoh-tokoh besar seperti Djendral Soedirman dan Kolonel Soeharto pernah melalui jalur tersebut. Desa inipun sempat mendapat hunjaman Bom Belanda baik dari pesawat tempur maupun yang ditembakkan dari Ambarawa. Beberapa orang mendapat penghargaan sebagai veteran diantaranya:
- Muhri (Mbah Modin)
- Ujiman (Mbah Uji)
DAFTAR SEKOLAH
Terdapat 4 Sekolah Dasar yaitu :
- SD Negri Brongkol I di Krajan
- SD Negri Brongkol II di Dusun Gertas
- SD Negri Brongkol III di Dusun Kunir
- SD Negri Brongkol IV di Dusun Tabah Gunung
GALLERY FOTO DESA BRONGKOL
Foto Menuju Desa Brongkol:
-
Menuju Desa Brongkol dari Jambu
-
Menuju Desa Brongkol dari Desa Klurahan
-
Irung Petruk, Trowongan Rel Kereta Api Bergerigi