Lompat ke isi

Pandemi Covid-19 di Sri Lanka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pandemi koronavirus di Sri Lanka
PenyakitCOVID-19 (coronavirus)
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiTemplat:Country data SL Sri Lanka
Kasus pertamaKolombo
AsalWuhan, Hubei, China
Tanggal27 Januari 2020 – ongoing
(4 tahun, 9 bulan, 1 minggu dan 4 hari)
Kasus terkonfirmasi1,876[1][2]
Kasus sembuh1,150[1]
Kematian
11[1]
Situs web resmi
epid.gov.lk
https://hpb.health.gov.lk/

Pandemi koronavirus di Sri Lanka dikonfirmasi pertama kali pada 27 Januari 2020 setelah seorang wanita berusia 44 tahun yang berasal dari Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok tiba untuk melakukan perjalanan wisata di Sri Lanka. Wanita tersebut dikonfirmasi positif terinfeksi setelah pada 25 Januari 2020 merasakan sakit dan tidak lama setelah itu dikonfirmasi bahwa wanita tersebut positif terinfeksi koronavirus. Kementerian Kesehatan Sri Lanka mengumumkan kasus pertama koronavirus pada 27 Januari 2020. Akan tetapi, sebelum diumumkannya kasus positif pertama di Sri Lanka, Kementerian Kesehatan sudah memberi arahan pada pihak Bandar Udara Internasional Bandaranaike. Pihak bandara harus melakukan pengecekan terhadap para penumpang yang baru saja tiba, terutama para penumpang yang menunjukkan gejala koronavirus.[3]

Kronologi

Pada 27 Januari 2020, Sri Lanka mengumumkan kasus positif pertama koronavirus yang dialami oleh wanita berusia 44 tahun. Wanita tersebut tiba dari Hubei pada 19 Januari 2020 untuk berwisata bersama kelompok wisatanya di Sri Lanka. Setelah menjalani perawatan, wanita tersebut akhirnya dinyatakan sembuh ada 19 Februari 2020. Akibat dari diumimkannya kasus pertama koronavirus di Sri Lanka, permintaan masyarakat akan masker melonjak drastis dan para penjual memanfaatkan hal tersebut dengan menaikkan harga masker hingga berkali-kali lipat. Dalam menindaklanjuti kasus koronavirus, pemerintah Sri Lanka mulai mengevakuasi warga negara Sri Lanka yang ada di Wuhan dan dikarantina selama 14 hari di bawah pengawasan militer di daerah Diyatalawa.[4]

Pada awal Maret 2020, Sri Lanka juga mulai memberlakukan kebijakan karantina selama 14 hari terhadap orang yang baru datang dari Italia, Korea Selatan, dan Iran karena ketiga negara tersebut merupakan negara dengan jumlah orang terinfeksi yang banyak pada saat itu.[5] Pada 10 Maret 2020, Sri Lanka mengumumkan bahwa ada warganya yang dinyatakan positif setelah bekerja dengan beberapa wisatawan Italia. Akibat dari hal itu, pemerintah menangguhkan visa untuk wisatawan.

Kebijakan

Pada 16 Maret 2020, Asosiasi Pekerja Medis Pemerintah atau Government Medical Officers Association meminta Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk menutup semua akses masuk menuju Sri Lanka, seperti pelabuhan dan bandara. Pemerintah mengambil kebijakan untuk memperpanjang masa liburan karena adanya kasus baru yang terus bertambah.[6] Pemerintah Sri Lanka juga mulai melarang kedatangan para wisatawan dari beberapa negara Eropa yang menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak. Wisatawan asing dari Korea Selatan, India, dan Irianuntuk sementara juga dilarang untuk masuk ke Sri Lanka. Beberapa maskapai Sri Lanka juga membatalkan jadwal penerbangannya dari negara-negara terjangkit, kecuali jadwal penerbangan untuk kargo.

Statistik

Kasus positif per hari


Perkembangan pandemi koronavirus di Sri Lanka


Referensi

  1. ^ a b c "COVID-19 Situation Report". Health Promotion Bureau (Sri Lanka). Diakses tanggal 26 March 2020. 
  2. ^ "Epidemiology Unit". Ministry of Health (Sri Lanka). Diakses tanggal 28 March 2020. 
  3. ^ Media, Kompas Cyber. "Sri Lanka dan Jerman Konfirmasi Kasus Pertama Corona di Negaranya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-06-12. 
  4. ^ "Sri Lanka : 33 Students returned from Wuhan, China released from quarantine". www.colombopage.com. Diakses tanggal 2020-06-12. 
  5. ^ "Sri Lanka : Coronavirus: Sri Lanka quarantines over 160 passengers arrived from South Korea in new facility". www.colombopage.com. Diakses tanggal 2020-06-12. 
  6. ^ "Sri Lanka : Sri Lankan government declares three-day special public holiday to contain COVID-19 spread". www.colombopage.com. Diakses tanggal 2020-06-12.