Lompat ke isi

Tan Tjeng Bok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tan Tjeng Bok (lahir di Jakarta tahun 1899, meninggal di Jakarta, 15 Februari 1985) adalah aktor kawakan Indonesia di era tahun 1940an hingga tahun 1970an.

Karir

Awal karir

Memulai karier sebagai biduan ketika umurnya baru 12 tahun di Bandung, alunan musik orkes keroncong menggaet hatinya. Ia bergabung dengan orkes Hoetfischer pimpinan Gobang berkeliling Jawa. Tetap membawa lagu kroncong Mauritsco, namanya mulai tenar. Tapi tiba di Bangil, ia kemudian bergabung dengan opera Dardanella pimpinan Pedro atau Pyotr Litmonov, seorang keturunan Rusia. Berkeliling terus, dari Sabang sampai Merauke. Dardanella tutup layar di awal tahun 1940-an, Tjeng Bok lalu ikut sandiwara keliling Orpheus pimpinan Manoch. Kemudian juga Star pimpinan Afiat. Tapi tak satupun grup-grup itu berhasil mengulang sukses Dardanella. Menjelang Jepang masuk ke Indonesia, di Jakarta berdiri perusahaan Java Industri Film (JIF) milik The Theng Tjoen. Bersama JIF inilah Si Item masuk babak baru dunia perfilman.

Puncak karir

Pada masa jayanya Tan Tjeng Bok dikenal dengan julukan Si Item. Sebagai penyanyi keroncong dan pemain sandiwara (1920-1940), dia sempat mencapai puncak karirnya. Ketika jadi bintang keliling Dardanella, tonil atau sandiwara paling populer sebelum Perang Dunia II, si Item, julukan Tan Tjeng Bok laksana magnet. Banyak menarik penonton wanita, ketika mereka hidup pada era Siti Nurbaya. Di samping terkenal sebagai Si Item, ia juga digelari Douglas Fairbank van Java (bintang Hollywood terkenal kala itu).

Filmnya banyak disutradarai oleh Tan Tjoei Hock antara lain "Melarat Tapi Sehat" dan "Si Bongkok dari Borobudur" bermain dengan aktris Sofia WD, "SiGomar", "Singa Laoet", "Srigala Ite", dan "Tengkorak Hidoep". Dalam filmnya kebanyakan Ia berpasangan dengan aktris Hadidjah. Namanya sejajar dengan aktris top pada zaman itu antara lain Fifi Young, Aminah Cendrakasih, Marlia Hadi, dan Moh Mochtar.

Akhir karir yang muram

Menjelang usia tuanya pada tahun 1979, ia jatuh melarat. Ketika dirawat di rumah sakit, surat kabar Sinar Harapan membuka Dompet Tan Tjeng Bok dan berhasil menghimpun dana lebih dari dua puluh juta rupiah[1]. Padahal sebelum meninggal, ia masih menikmati bermain disejumlah film dan sinetron di televisi. Termasuk dalam Komedia Jakarta dan Senyum Jakarta di TVRI, bersama A. Hamid Arief. Yang juga dikabarkan saat meninggal (1979) tidak memiliki rumah sendiri. Padahal entah berapa puluh film dan sinetron yang ia bintangi.

Keluarga

Tan Tjeng Bok, pertama kali menikah tahun 1917. Lebih dari seratus kali ia kawin cerai. Istrinya yang terakhir adalah Sarmini. Menghidupi 2 anak, Nawangsih dan Sri Anami.

Filmografi

  • Si Gomar 1941
  • Srigala Item 1941
  • Tengkorak Hidoep 1941
  • Djula Djuli 1954
  • Melarat Tapi Sehat 1954
  • Rela 1954
  • Bapak Bersalah 1955
  • Djudi 1955
  • Si Bongkok Dari Borobudur 1955
  • Neng Atom 1956
  • Peristiwa 10 Nopember 1956
  • Peristiwa Surabaja Gubeng 1956
  • Badai Selatan 1960
  • Honey, Money, And Djakarta Fair 1970
  • Bengawan Solo 1971
  • Kisah Fanny Tan 1971
  • Pendekar Sumur Tudjuh 1971
  • Aku Tak Berdosa 1972
  • Ketemu Jodoh 1973
  • Napsu Gila 1973
  • Si Comel 1973
  • Tabah Sampai Akhir 1973
  • Drakula Mantu 1974
  • Raja Jin Penjaga Pintu Kereta 1974
  • Ratu Amplop 1974
  • Si Bagong Mujur 1974
  • Si Rano 1974
  • Tarsan Kota 1974
  • Arwah Penasaran 1975
  • Syahdu 1975
  • Kisah Cinta 1976
  • Menanti Kelahiran 1976
  • Ranjang Siang Ranjang Malam 1976
  • Bang Kojak 1977
  • Donat Pahlawan Pandir 1977
  • Gaun Hitam 1977
  • Yoan 1977
  • Melati Hitam 1978
  • Gadis Telepon 1983
  • Mandi Dalam Lumpur 1984

Pranala luar

  1. ^ Intisari, Desember 1982, halaman 85