Lompat ke isi

Beauveria bassiana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Juli 2020 09.13 oleh Abdi21 (bicara | kontrib) (→‎Referensi: perbaikan tanggal referensi)
Beauveria bassiana
B. bassiana
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
B. bassiana
Nama binomial
Beauveria bassiana

Beauvaria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga.[1] B. bassiana berasal dari kingdom Fungi, filum Ascomycota, kelas Sordariomycetes, orde Hypocreales, famili Clavicipitaceae, dan genus Beauvaria.[2]

Habitat

Beauveria bassiana secara alami terdapat di dalam tanah sebagai jamur saprofit.[3] Pertumbuhan jamur di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, seperti kandungan bahan organik, suhu, kelembapan, kebiasaan makan serangga, adanya pestisida sintetis, dan waktu aplikasi.[3] Secara umum, suhu di atas 30 °C, kelembapan tanah yang berkurang dan adanya antifungal atau pestisida dapat menghambat pertumbuhannya.[3]

Cara infeksi

Cara cendawan Beauveria bassiana[4] menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak inang, masuk ke dalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih jaringan inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru.[5]

B. bassiana masuk ke tubuh serangga inang melalui kulit, saluran pencernaan, spirakel dan lubang lainnya.[5] Inokulum jamur yang menempel pada tubuh serangga inang akan berkecambah dan berkembang membentuk tabung kecambah, kemudian masuk menembus kulit tubuh.[5] Penembusan dilakukan secara mekanis dan atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim atau toksin.[5] Pada proses selanjutnya, jamur akan bereproduksi di dalam tubuh inang.[5] Jamur akan berkembang dalam tubuh inang dan menyerang seluruh jaringan tubuh, sehingga serangga mati.[5] Miselia jamur menembus ke luar tubuh inang, tumbuh menutupi tubuh inang dan memproduksi konidia.[5] Dalam hitungan hari, serangga akan mati.[5] Serangga yang terserang jamur B. bassiana akan mati dengan tubuh mengeras seperti mumi dan jamur menutupi tubuh inang dengan warna putih.[6]

Dalam infeksinya, B. bassiana akan terlihat keluar dari tubuh serangga terinfeksi mula-mula dari bagian alat tambahan (apendages) seperti antara segmen-segmen antena, antara segmen kepala dengan toraks, antara segmen toraks dengan abdomen dan antara segmen abdomen dengan cauda (ekor).[5] Setelah beberapa hari kemudian seluruh permukaan tubuh serangga yang terinfeksi akan ditutupi oleh massa jamur yang berwarna putih.[5] Penetrasi jamur entomopatogen sering terjadi pada membran antara kapsul kepala dengan toraks atau di antara segmen-segmen apendages demikian pula miselium jamur keluar pertama kali pada bagian-bagian tersebut[7]

Serangga yang telah terinfeksi B.bassiana selanjutnya akan mengkontaminasi lingkungan, baik dengan cara mengeluarkan spora menembus kutikula keluar tubuh inang, maupun melalui fesesnya yang terkontaminasi.[5] Serangga sehat kemudian akan terinfeksi.[5] Jalur ini dinamakan transmisi horizontal patogen (inter/intra generasi).[5][7]

Aplikasi

Dilaporkan telah diketahui lebih dari 175 jenis serangga hama yang menjadi inang jamur B. bassiana.[1][6] Berdasarkan hasil kajian jamur ini efektif mengendalikan hama walang sangit (Leptocorisa oratorius) dan wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada tanaman padi serta hama kutu (Aphis sp.) pada tanaman sayuran.[6][1] Sebagian contoh lain yang menjadi inang jamur B. bassiana adalah jangkrik, ulat sutra, dan semut merah.[6] Karena B.bassiana dapat menyerang hampir semua jenis serangga, cendawan ini digolongkan ke dalam non-selektif pestisida sehingga dianjurkan tidak digunakan pada tanaman yang pembuahannya dibantu oleh serangga.[6]

Penggunaan jamur ini untuk membasmi hama dapat dilakukan dengan beberapa metode.[8] Jamur ini bisa dipakai untuk jebakan hama.[8] Adapun cara penggunaanya yaitu dengan memasukkan Beauveria bassiana beserta alat pemikat berupa aroma yang diminati serangga (feromon) ke dalam botol mineral.[8] Serangga akan masuk ke dalam botol dan terkena spora. Akhirnya menyebabkan serangga tersebut terinfeksi.[8] Cara aplikasi lain yaitu dengan metode penyemprotan.[8]

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian, ternyata Beauveria bassiana bukan parasit bagi manusia dan invertebrata lain.[8] Tapi, bila terjadi kontak dengan spora yang terbuka bisa menyebabkan alergi kulit bagi individu yang peka.[8]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c [BPTH] Balai Penelitian Tanaman Hias. 2006. Beauveria bassiana pengendali hama tanaman. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia 28(1): 11-12.
  2. ^ (Inggris) [EOL]. 2000. Beauveria bassiana (Bals. -Criv.) Vuill. 1912.[terhubung berkala] http://www.eol.org/pages/160292 [12 Mei 2010]
  3. ^ a b c (Inggris) McCoy C, Quintela ED, Faria M de. 1990. Environmental persistence of entomopathogenic fungi. [terhubung berkala]. http://www.lsuagcenter.com/s265/mccoy.htm. [6 Nov 2007].
  4. ^ Syahputra, Agung (2016, 1-12). "Pengendalian Hama Penggerek Bonggol Pisang (Cosmopolites sordidus. Germar) Dan Penggerek Batang Pisang (Odoiphorus longicollis. Olivier) Dengan Beauveria bassiana". Agrotekma. 1 (1): 69–80. doi:10.31289/agr.v1i1.1108. 
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m Purnomo H. 2005. Patogen serangga.[terhubung berkala]. http://elearning.unej.ac.id/courses/PNH1653/document/PATOGEN_SERANGGA.pdf?cidReq=PNH1653. [12 September 2007].
  6. ^ a b c d e [Diptan DIY] Dinas Pertanian Propinsi DIY. 2005. Beauveria bassiana pengendaali walang sangit. [terhubung berkala] http://www.distan.pemda-diy.go.id/index.php?option=content&task=view&id=92&Itemid=2. [12 September 2007].
  7. ^ a b Hasyim A, Azwana, Mu’minin K. 2005. Cara mudah mendapatkan jamur entomopatogen, Beauveria bassiana, dari tanah dengan teknik umpan serangga. [terhubung berkala] http://www.balitbu.go.id/infotek1.htm. [12 September 2007].
  8. ^ a b c d e f g Dinata A. 2004. Jamur: insektisida biologis yang ramah lingkungan. [terhubung berkala http://www.pikiranrakyat.com/cetak/0404/15/cakrawala/penelitian.htm. [12 September 2007].