Vikariat Apostolik Brunei Darussalam
Vikariat Apostolik Brunei Vicariatus Apostolicus Bruneiensis Kerasulan Vikariat Brunei (Melayu) | |
---|---|
Katolik | |
Lokasi | |
Negara | Brunei Darussalam |
Tunduk langsung pada Tahta Suci | |
Kantor pusat | 49 Jalan Lorong 1 Barat, Seria, Belait KB3533 |
Statistik | |
Luas | 5.765 km2 (2.226 sq mi) |
Populasi - Total - Katolik | (per 2017) 459.000 16,770 (3,7%) |
Paroki | 3 |
Sekolah | 3 |
Imam | 3 |
Informasi | |
Denominasi | Katolik Roma |
Gereja sui iuris | Gereja Latin |
Ritus | Ritus Roma |
Pendirian | 21 November 1997 (26 tahun yang lalu) |
Katedral | Katedral Santa Maria diangkat ke Surga, Bandar Seri Begawan |
Bahasa | Bahasa Melayu Brunei Bahasa Inggris Bahasa Latin Gerejawi |
Penanggalan | Kalender Gregorian |
Kepemimpinan kini | |
Paus | Fransiskus |
Vikaris Apostolik | Cornelius Sim |
Ekonom | R.D. Paul Shie R.D. Robert Leong[1] |
Peta | |
Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (Brunei) | |
Situs web | |
Situs web resmi |
Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (bahasa Latin: Apostolicus Vicariatus Bruneiensis, bahasa Melayu: Kerasulan Vikariat Brunei) adalah sebuah yuridiksi gerejawi Katolik Roma yang meliputi kawasan Brunei dan dikepalai oleh vikaris apostolik, yang sekarang ini dijabat oleh Uskup Cornelius Sim.
Sejarah
- Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Brunei Darussalam pada 21 November 1997, memisahkan diri dari Keuskupan Miri-Brunei
- Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Brunei Darussalam pada 20 Oktober 2004
Pada mulanya, kehadiran umat Katolik di Brunei bermula dari misi-misi yang dilaksanakan oleh Kongregasi Misionaris Santo Yosef. Generasi paling awal umat Katolik di Brunei bermula dari misionaris Filipina berkebangsaan Spanyol, yang membaptis Orang Dayak di Sabah. Selama beberapa waktu, administrasi gereja di Brunei diurus sejumlah imam paroki yang Labuan, Kota Kinabalu, Kuching and Miri. Pemisahan wilayah Brunei pada Keuskupan Miri-Brunei dimulai pada November 1997 dengan penunjukan Mgr. Cornelius Sim sebagai prefek apostolik, yang sempat menjabat sebagai Vikar Jenderal Keuskupan Miri-Brunei. Pada 22 Februari 1998, Paus Yohanes Paulus II mengeluarkan bulla kepausan yang meresmikan Prefek Apostolik Brunei Darussalam dalam suatu upacara sumpah jabatan prefek apostolik. Pada 20 Oktober 2004, kurang dari tujuh tahun setelah pembentukan Prefek Apostolik Brunei Darusalam, status kemudian ditingkatkan menjadi suatu vikariat apostolik.
Ordinaris
Prefek Apostolik Brunei Darussalam
- R.D. Cornelius Sim (21 November 1997 s.d. 20 Oktober 2004)
Vikaris Apostolik Brunei Darussalam
- Mgr. Cornelius Sim (20 Oktober 2004 s.d. sekarang)
Paroki
Diperkirakan, terdapat sekitar 21,000 umat Katolik Roma di Brunei.[2] Kebanyakan adalah ekspatriat Filipina; yang lainnya adalah Tionghoa, Asia Selatan atau orang asli.
Kevikaran tersebut terdiri dari 3 paroki, yang semuanya terletak di kota-kota besar. Paroki-paroki tersebut adalah:
- Gereja Santa Perawan Maria diangkat ke Surga, Pusar Ulak, Mukim Kianggeh, Bandar Seri Begawan, Daerah Brunei-Muara
- Gereja Santa Maria Imakulata di Seria, Belait
- Gereja Santo Yohanes, Kampung Melayu Baru, Kuala Belait, Daerah Belait
Terdapat juga satu stasi di daerah Temburong[3] meskipun tidak berstatus sebagai satu gereja paroki.
Dalam vikariat ini, terdapat empat imam diosesan, yang meliputi uskup yang juga menjabat sebagai imam paroki.
Pranala luar
- Situs web resmi untuk Vikariat Apostolik
- GCatholic.org on Brunei Darussalam
- Catholic Hierarchy Profile of Apostolic Vicariate of Brunei Darussalam
Referensi
- ^ http://directory.heraldmalaysia.com/dioceses/diocese-of-brunei/11
- ^ Historic moment for Church in Brunei as first bishop is ordained [1]
- ^ Sidhu, Jatswan S (20 Desember 2016). Historical Dictionary of Brunei Darussalam (edisi ke-tiga). Lanham, MD: Rowman & Littlefield. hlm. 213. ISBN 9781442264595.