Tamban, Barito Kuala
Tamban | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Selatan | ||||
Kabupaten | Barito Kuala | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Supian Suri S.Sos, MM | ||||
Populasi | |||||
• Total | 35.286 Jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 63.04.02 | ||||
Kode BPS | 6304020 | ||||
Luas | 164,30 km² | ||||
|
Tamban(TBN) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Indonesia. Luasnya 164,30 km² atau 6,44 % dari luas kabupaten Barito Kuala.
Geografi
Kecamatan Tamban terletak di antara 2o29'50' Lintang Selatan sampai dengan 3o 30'18" Lintang Selatan dan 114o20'18" sampai dengan 114o20'50" Bujur Timur terletak di Garis Khatulistiwa.
Sejarah
Pada awalnya Tamban merupakan wilayah berstatus Kawedanan dan areal hutan gambut yang kurang dimanfaatkan, sehingga pada zaman penjajahan Belanda tepatnya Tahun 1937 dilakukan perpindahan penduduk (Transmigrasi) dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan. Pada era tersebut sebanyak 115 kepala keluarga (KK) yang berasal dari Jawa Timur dipindahkan ke Purwosari 1 km.6 yang sekarang dikenal dengan Kecamatan Tamban. Pembukaan lahan gambut ini dilakukan dengan membuat saluran kanal yang menghubungkan sungai Kapuas Murung dengan sungai Barito. Pengembangan lahan gambut ini secara besar-besaran dimulai pada tahun 1969 – 1970 yang dikenal dengan proyek pembukaan persawahan pasang surut (P4S). Pada tahun 2000 an, wilayah Kecamatan Tamban ingin memisahkan diri dari kabupaten Barito Kuala dan membentuk kabupaten baru yaitu Bantam Raya. Kecamatan Tamban pada tahun 1980 an terkenal dengan industri Kayu lapis sampai dengan pertengahan tahun 2005. terdapat 6 perusahaan Kayu lapis di sepanjang Sungai Barito terbanyak di Barito Kuala, seperti Daya Sakti Unggul Corporation (DSUC), Barito Pasifik Timber Group (BPTG) Dll. Namun, karena bahan baku kayu semakin langka, akhirnya perusahaan banyak yang gulung tikar.
Camat
Nama Camat Kecamatan Tamban
No | Nama | Jabatan | Periode Jabatan | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | M. Antony S.Sos | camat | 2006 - 2008 | ||||||||||||
2 | Fuad Syech S.Sos | Camat | 2008 - 2010 | ||||||||||||
3 | Muhammad Haris Isroyani S.Sos | Camat | 2010 - 2012 | ||||||||||||
4 | Muhammad Rusli S.Sos | Camat | 2012 – 2013 | ||||||||||||
5 | Supian Suri S.Sos, MM | Camat | 2013 - 2020 | 6 | Agus Supriadi S.Sos | Camat | 2020 - sekarang
Batas wilayahBatas-batas wilayah kecamatan Tamban adalah sebagai berikut:
Pembagian administratifKecamatan Tamban terdiri atas 16 desa, antara lain: TopografisTerdiri dari rawa-rawa dengan ketinggian antara 0-1,1 meter dari permukaan air laut yang mempunyai elevasi 0-8% serta dipengaruhi oleh pasang surut dan merupakan daerah yang mempunyai potensi banjir yang cukup besar (air laut/pasang naik). Selain itu daerah Kecamatan Tamban memiliki daerah/wilayah perairan yang meliputi danau, rawa dan beberapa sungai besar, yaitu:
HidrologiDi kecamatan Tamban terdapat 2 kanal. yaitu:
IklimKecamatan Tamban pada umumnya termasuk daerah beriklim tropis dan lembap dengan temperatur berkisar antara 21-23 derajat Celcius dan maksimal mencapai 36 derajat Celcius. Intensitas penyinaran matahari selalu tinggi dan sumber daya air yang cukup banyak sehingga menyebabkan tingginya penguapan yang menimbulkan awan aktif/tebal. Curah hujan terbanyak jatuh pada bulan Maret, berkisar di antara 223–604 mm tiap tahun, sedangkan bulan kering/kemarau jatuh pada bulan Juli sampai dengan Desember. DemografiPusat pemerintahannya di Desa Purwosari I, lebih dari 68 km dari Ibukota Kabupaten Barito Kuala, Marabahan. Jarak dari Kota Banjarmasin lewat Ferry penyebrangan 13 km. Penduduk terutama terdiri dari suku Jawa, Banjar, dan Madura. Mayoritas penduduknya bekerja Petani dan berkebun. Hasil perkebunan yang banyak adalah Kelapa, Padi, Singkong, Karet, dan Nanas, Pada tahun 2007 komuditas padi di Kecamatan Tamban mencapai tingkat produksi sebesar 47.188 Ton. Wilayah Kecamatan Tamban sebagian besar merupakan daerah rawa dan tanah gambut yang meliputi:
TransportasiAkses jalan ke Tamban bisa melalui jalan darat dari Jalan Trans Kalimantan Anjir Muara melalui jalan Trans Tamansari Bunga (Tamban, Mekarsari, Tabunganen) jaraknya 33 km, dan via ferry baik roda 2 maupun roda 4. Akses ferry tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan: (*) = Yang bisa dilalui kendaraan roda 4 Dari sungai bisa ditempuh dari Pelabuhan Pasar Sentra Antasari dengan biaya satu kali angkut perorangnya Rp 20000, dan Pelabuhan Yapahut. Pertanian dan PerkebunanLuas lahan pertanian perkebunan yang banyak dikecamatan Tamban adalah:
KesehatanPuskesmasTerdapat dua Puskesmas di Kecamatan Tamban, yaitu Puskesmas Perawatan Tamban dan Puskesmas Jelapat PosyanduTerdiri dari 16 Posyandu di setiap desa, 5 Puskesmas Pembantu:
== Pendidikan ==mekarsari Gambaran umum keadaan pendidikan di Kecamatan Tamban tercermin dari jumlah sekolah, murid dan guru. Jumlah sekolah TK sebanyak 19 buah, guru 91 orang dan murid sebanyak 555 orang. Jumlah SD Negeri dan Swasta maupun sederajat sebanyak 31 buah, guru sebanyak 297 orang dan murid sejumlah 3.858 orang dengan rata-rata/perbandingan murid dan guru SD sekitar 18,00 murid per guru. Pada strata Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri dan Swasta maupun sederajat berjumlah 13 buah sekolah, jumlah guru sebanyak 164 orang dan murid/siswa sebanyak 1.333 orang dengan jumlah kelas sebanyak 63 buah kelas, sedangkan untuk Sekolah Menengah Umum Negeri dan Swasta maupun sederajat sebanyak 5 buah sekolah, guru sebanyak 84 orang dan murid/siswa sebanyak 924 orang. Daftar sekolah menengah negeriBerikut nama-nama sekolah menengah atas sederajat dan sekolah menengah pertama sederajat yang terdapat di Kecamatan Tamban. Sekolah menengah atas dan sederajat
Sekolah menengah pertama dan sederajat
EkonomiSektor pertanian dengan komoditas utama padi dengan luas lahan 9826 Ha. Selain padi, komoditas pertanian lainnya yang cukup potensial adalah usaha perikanan laut, plywood, karet (crumb rubber). Sarana Ibadah
Lihat PulaTokoh
OlahragaKlub sepak bola di kecamatan ini adalah Persetam Tamban Referensi
Pranala luar |