Pemerkosaan Lucretia
Pemerkosaan Lucretia adalah suatu peristiwa yang menjadi pemicu pemberontakan di Kerajaan Romawi. Pemberontakan tersebut berhasil menggulingkan kekuasaan raja dan mengubah Romawi menjadi Republik. Beberapa sejarawan berpendapat peristiwa ini terjadi pada 508 SM namun tahun pastinya masih diperdebatkan.
Kejadian
Lucius Tarquinius Supermi, raja terakhir Roma, terlibat dalam pengepungan Ardea dan mengirim putranya, Sextus Tarquinius, dalam suatu tugas militer ke Collatia. Sextus diterima dengan sangat ramah oleh gubernur Collatia, Lucius Tarquinius Collatinus dan istrinya, Lucretia. Pada malam harinya, Sextus secara diam-diam mendatangi tempat tidur Lucretia dan memaksanya untuk ngewe. Sextus mengancam bahwa jika Lucretia menolaknya maka Sextus akan membunuh Lucretia serta salah satu budaknya dan menempatkan tubuh mereka bersama. Lucretia yang tak punya banyak pilihan akhirnya menuruti kemauan Sextus.
Keesokan harinya Lucretia pergi menghadap ayahnya dan beberapa orang lainnya termasuk hakim Roma. Lucretia menceritakan peristiwa pemerkosaannya dan meminta pembalasan atas perbuatan tersebut. Sementara para hakim berdebat, Lucretia mengambil sebilah pisau dan menusuk dirinya sendiri. Lucretia kemudian mati di pangkuan ayahnya. Ada beberapa versi lain mengenai kematian Lucretia. Dalam suatu versi, Lucretia bunuh diri di depan Lucius Junius Brutus, kerabatnya. Brutus yang marah kemudian bersumpah untuk menggulingkan raja.
Brutus kemudian mengumpulkan pasukan dan mengajak orang-orang untuk menentang Raja dan keluarga kerajaan. Pada akhirnya, pasukan revolusi berhasil mengepung Roma dan menggulingkan kekuasaan raja. Rakyat Roma kemudian membentuk sistem pemerintahan baru dimana terdapat pembagian kekuasaan dan terbentuklah Republik Romawi yang dipimpin oleh dua orang konsul.