Lompat ke isi

by.U

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 September 2020 11.07 oleh 114.79.2.200 (bicara) (yang terhormat bung Padliansyah553 kartu telkomsel by.u ini adalah kartu as flexi upgrade adri telkomsel yang memiliki nomor berawalan 0851 sama seperti nomor kartu as flexi bung, jika anda tidak percaya silahkan googling !)

by.U
PT Telekomunikasi Selular
Produk Telkomsel
IndustriOperator telekomunikasi seluler
DidirikanAgustus 2019 (sebagai hüp!)
10 Oktober 2019 (sebagai by.U)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
 Indonesia
PemilikTelkom Indonesia
IndukTelkomsel
Situs webwww.byu.id/id

by.U (sebelumnya bernama hüp!) dan TelkomFlexi (Flexi) atau yang dikenali sebagai KartuAsFlexi dengan kode nomor awal 0851 adalah sebuah provider digital pertama di Indonesia yang membebaskan penggunanya dalam memilih kuota, topping kuota, nomor ponsel, mendapatkan kartu SIM dan cara membayar dalam satu aplikasi saja.[1][2] Hal ini sesuai dengan motto by.U yakni: "Semuanya Semaunya". Provider ini menyasar kepada kaum milenial yang ingin bebas dan praktis dalam memilih.[3] by.U adalah layanan seluler prabayar digital pertama di Indonesia yang memiliki fitur keamanan end-to-end.[4] by.U juga tidak mengenal istilah masa aktif untuk pulsa yang dibeli setiap pengguna.dan salah satu produk telepon tetap nirkabel (fixed wireless) yang dikeluarkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.[5] Awalnya, Flexi dikelola oleh Divisi Fixed Wireless Network (Div. FWN).[5] Namun sejak tanggal 1 Juli 2009, Flexi dikelola oleh Divisi tersendiri yaitu Divisi Telkom Flexi (DTF).[5] Flexi berhenti beroperasi sebagai jaringan CDMA pada tanggal 4 Oktober 2014 dan seluruh kartu Flexi akan berpindah ke Kartu As Flexi dari Telkomsel sebagai jaringan GSM 3G.[6] saat ini produk dari Telkomsel.

Jaringan

Saat ini, Flexi sudah menggunakan jaringan CDMA frekuensi 800 MHz (CDMA 800) untuk seluruh wilayah di Indonesia.[7] Sebelumnya untuk wilayah Jakarta & Jawa Barat yang menggunakan frekuensi 1900 MHz (CDMA 1900) sudah dimigrasi ke 800 MHZ sejak tanggal 31 Juli 2007 hingga 31 Desember 2007.[7] Sejalan dengan pengaturan ulang frekuensi di Indonesia, frekuensi 1900 MHz sudah digunakan sebagai frekuensi operator jaringan generasi ke-3 dan 3,5.[8]

Flexi menggunakan Teknologi CDMA 1x (untuk seluruh wilayah Indonesia) dan CDMA 1xEV-DO Rev. A (di 10 Kota Besar di Indonesia, untuk kota lain masih dalam tahap Uji Coba/Trial)[9]. Flexi sendiri berlisensi Fixed Wireless Access (Telepon Tetap Nirkabel).

Rencana akuisisi StarOne milik Indosat

Menteri BUMN Dahlan Iskan, memberikan restu kepada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk mengakuisisi unit usaha Fixed Wireless Access (FWA) StarOne milik PT Indosat Tbk untuk disinergikan dengan usaha sejenis Flexi.[10]

Menurutnya, sejauh akuisisi tersebut bagus untuk kemajuan perseroan dan bisa dipertanggungjawabkan dan tidak ada masalah, silahkan.[10] Dia juga menambahkan bahwa Pemerintah tidak menyuruh dan tidak pula melarang.[10] Sepanjang itu tujuannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat dipertanggungjawabkan oleh manajemen.[10] Dahlan juga mempersilahkan Telkom untuk menjalankan aksi korporasi yang bertujuan memacu pertumbuhan organiknya dan rencana akuisisi merupakan bagian dari aksi korporasi, sehingga diserahkan sepenuhnya kepada manajemen.[10]

Executive GM Flexi Mas'ud Khamid, menambahkan jika nantinya Flexi dapat mengakuisisi StarOne diyakini akan memuluskan langkah Flexi bermain pada layanan mobile broadband.[10]

Penutupan layanan CDMA ke 4G LTE

Pada tahun 2014, PT Telkom resmi menghentikan layanan Telkom Flexi dan memindahkan seluruh pelanggan yang bernaung di bawahnya ke anak usaha Telkom yang lain yaitu Telkomsel.[11] Pemindahan tersebut dilakukan bertahap sejak tahun 2013 termasuk penjualan 4000 BTS milik Flexi ke Telkomsel.[11] Frekuensi 850 MHz yang telah digunakan oleh Flexi selanjutnya akan dikembalikan ke Telkomsel LOOP untuk kemudian digunakan kembali sebagai pendukung perluasan GSM (Extended GSM) milik Telkomsel.[11] Jadi, frekuensi yang dimiliki Flexi akan digunakan Telkomsel untuk memperluas jaringan di kawasan Timur Indonesia.[11]

Dalam pelimpahan tanggungjawab ini, pihak Telkomsel menyetorkan uang sebesar Rp 2,828 triliun kepada pihak Telkom.[11]

Sementara itu, faktor Flexi ditutup di antaranya adalah kalah pamor. Alasan tersebut berdasarkan data pelanggan yang terus menyusut sebesar 15% dari tahun ke tahun yaitu dari sekitar 16,8 juta pelanggan menjadi 11,6 juta pada tahun 2013.[12] Alasan lainnya adalah teknologi CDMA merupakan teknologi yang kalah saing dengan GSM dan dari segi frekuensi telah mentok.[13]

Penanganan teknis pemindahan dengan pelanggan dilakukan dengan cara menghimbau pelanggan untuk menatar (upgrade) nomor Flexi yang lama ke nomor Telkomsel.[14] Dengan melakukan penataran pelanggan akan mendapatkan layanan yang setara dengan pelanggan Telkomsel yaitu kecepatan akses internet hingga 14,4 Mbps (Flexi up to 3,1 Mbps) bahkan memperoleh layanan seluler 4G/LTE.[14] Pelanggan yang mendapatkan nomor baru Telkomsel tidak akan kehilangan nomor Flexi yang lama karena panggilan tetap diterima di nomor terbaru meskipun menggunakan nomor lama pelanggan.[14] Pembaruan pun dapat dilakukan di Plasa Telkom.[14]

Bintang Iklan

Referensi

Pranala luar