Kabupaten Pulau Taliabu
Kabupaten Pulau Taliabu | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Koordinat: 1°48′S 124°48′E / 1.8°S 124.8°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Maluku Utara |
Dasar hukum | UU No.6 tahun 2013 |
Hari jadi | 22 April 2013 |
Ibu kota | Bobong |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Aliong Mus |
• Wakil Bupati | Ramli |
Luas | |
• Total | 1.469,00 km2 (56,700 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 59.330 |
• Kepadatan | 0,40/km2 (1,0/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 71,58% Kristen 28,12% - Protestan 18,90% - Katolik 9,15% Aliran Kepercayaan 0,30%[3] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | [[Daftar kode telepon di Indonesia|+62 929]] |
Kode Kemendagri | 82.08 |
Semboyan daerah | Hemungsia Siadufu |
Situs web | http://taliabukab.go.id/ |
Kabupaten Pulau Taliabu adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Pulau Taliabu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB).[4]
[5] Kabupaten ini berpenduduk 59.330 jiwa pada tahun 2019.[2]
Geografi
Wilayah Kabupaten Pulau Taliabu menempati sebuah pulau yang dikelilingi beberapa pulau kecil di wilayah Provinsi Maluku Utara dengan luas wilayah darat sebesar ±738,1 km². Secara geografis, kabupaten ini lebih mudah diakses melalui Luwuk atau Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah) dibanding dari ibukota Provinsi Maluku Utara (Ternate). Secara astronomis, terletak antara 1°34'39–2°04'24 Lintang Selatan dan 124°17'01–125°19'35 Bujur Timur serta berada di antara Pulau Halmahera dan Pulau Sulawesi.[6][2]
Penggunaan lahan
Pulau Taliabu pada awalnya merupakan kawasan yang didominasi oleh kawasan hutan primer, namun seiring dengan perkembangan usaha ekonomi daerah melalui pemanfaatan hutan, maka sebagian besar hutan yang mendominasi kawasan Pulau Taliabu adalah hutan sekunder. Hutan pimer hanya terdapat secara terbatas di bagian selatan Kecamatan Taliabu Utara, bagian utara Taliabu Selatan dan bagian barat Kecamatan Tabona. Sebagian besar kawasan pesisir merupakan kawasan pertanian lahan kering (perkebunan) dan beberapa areal merupakan lahan terbuka non-produktif. Lahan pertanian kering atau perkebunan didominasi oleh tanaman cengkeh, kelapa, dan kakao.[6]
Batas wilayah
Batas-batas wilayah Kabupaten Pulau Taliabu adalah sebagai berikut:
Utara | Laut Maluku |
Timur | Selat Capalulu |
Selatan | Laut Banda |
Barat | Kabupaten Banggai Laut |
Topografi
Terdapat perbedaan karakter topografi yang agak berbeda antara wilayah perbukitan dan wilayah pesisir. Bagian wilayah perbukitan (di tengah Pulau Taliabu) pada umumnya mempunyai topografi (ketinggian) yang relatif curam dengan susunan bukit-bukit dan gunung dan sebagian besar berada di 250 m sampai 1388 m di atas permukaan laut . Di bagian wilayah pesisir Pulau Taliabu ditemui adanya variasi topografi (ketinggian) dari 4 m sampai 20 m di atas permukaan laut dan ditemui adanya penggunaan-penggunaan mikro dan lembah-lembah yang “kontinyu” dan tidak terdapat topografi yang curam. Dengan demikian dari aspek topografi, pada prinsipnya, tidak ada faktor pembatas untuk pengembangan wilayah ini, namun dari segi pengembangan sanitasi faktor kemiringan dan ketinggian dari permukaan laut sangat berpengaruh terhadap opsi teknologi yang akan dikembangkan dalam pengembangan infrastruktur sanitasi.[6]
Hidrologi
Berdasarkan data hidrologis yang diperoleh, terdapat 67 daerah aliran sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Pulau Taliabu. Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diketahui bahwa hampir seluruh sungai di pulau ini tidak kering sepanjang tahun alias selalu basah, bahkan sebagian menjadi ancaman bahaya banjir pada saat musim hujan datang.[6]
Iklim
Wilayah Kabupaten Pulau Taliabu beriklim tropis dengan tipe iklim hutan hujan tropis (Af). Suhu udara di wilayah Taliabu berkisar antara 21°–32°C, tetapi cenderung lebih rendah untuk wilayah perbukitan dan pegunungan. Tingkat kelembapan nisbi di Pulau Taliabu berkisar antara 67%–79%. Curah hujan di wilayah kabupaten ini selalu tinggi sepanjang tahun dengan curah hujan bulanan berada pada angka lebih dari 100 mm per bulan dan jumlah hari hujan lebih dari 150 hari hujan per tahun. Bulan terbasah terjadi di bulan Mei dengan jumlah curah hujan ≥250 mm per bulannya. Sementara itu, bulan dengan jumlah curah hujan terendah terjadi pada bulan November dengan jumlah curah hujan di bawah 110 mm per bulan.
Data iklim Taliabu, Maluku Utara, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 31.7 (89.1) |
31.7 (89.1) |
31.8 (89.2) |
31.6 (88.9) |
31.2 (88.2) |
30.3 (86.5) |
29.8 (85.6) |
30.2 (86.4) |
31.3 (88.3) |
32.4 (90.3) |
32.1 (89.8) |
31.8 (89.2) |
31.33 (88.38) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.9 (80.4) |
26.8 (80.2) |
27 (81) |
27.2 (81) |
27.1 (80.8) |
26.9 (80.4) |
26.4 (79.5) |
26.4 (79.5) |
26.8 (80.2) |
27.9 (82.2) |
27 (81) |
27.2 (81) |
26.97 (80.6) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 24.7 (76.5) |
24.6 (76.3) |
24.4 (75.9) |
24 (75) |
23.8 (74.8) |
22.6 (72.7) |
23.6 (74.5) |
23.7 (74.7) |
24 (75) |
24.2 (75.6) |
24.3 (75.7) |
24.5 (76.1) |
24.03 (75.23) |
Presipitasi mm (inci) | 123 (4.84) |
115 (4.53) |
153 (6.02) |
188 (7.4) |
206 (8.11) |
199 (7.83) |
152 (5.98) |
85 (3.35) |
61 (2.4) |
62 (2.44) |
91 (3.58) |
149 (5.87) |
1.584 (62,35) |
Rata-rata hari hujan | 11 | 10 | 15 | 17 | 19 | 18 | 14 | 7 | 5 | 6 | 8 | 13 | 143 |
% kelembapan | 70 | 73 | 75 | 78 | 79 | 78 | 76 | 74 | 71 | 69 | 67 | 68 | 73.2 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 202 | 196 | 188 | 172 | 164 | 167 | 174 | 185 | 200 | 206 | 217 | 215 | 2.286 |
Sumber #1: Climate-Data.org[7] BMKG[8] | |||||||||||||
Sumber #2: Meteoblue[9] |
Pemerintahan
Daftar Bupati
Berikut adalah daftar Bupati Taliabu secara definitif sejak tahun 2016 pasca pemekaran Kabupaten Pulau Taliabu dari Kabupaten Kepulauan Sula.
Nomor urut | Bupati | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Periode | Wakil | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Aliong Mus (lahir 1977) |
Golkar | 17 Februari 2016 | 17 Februari 2021 | 5 tahun, 0 hari | 1 (2015) |
Ramli 2016–sekarang |
[10] | ||
26 Februari 2021 | Petahana | 3 tahun, 234 hari | 2 (2020) |
[11][12] |
Dewan Perwakilan
Daftar Kecamatan
Kabupaten Pulau Taliabu dibagi menjadi 8 kecamatan, antara lain:
- Taliabu Barat Ibukota Kecamatan Bobong
- Taliabu Barat Laut Ibukota Kecamatan Nggele
- Taliabu Timur Ibukota Kecamatan Samuya
- Taliabu Timur Selatan Ibukota Kecamatan Losseng
- Taliabu Selatan Ibukota Kecamatan Pancadu
- Taliabu Utara Ibukota Kecamatan Gela
- Lede Ibukota Kecamatan Lede
- Tabona Ibukota Kecamatan Tabona
Demografi
Penduduk Kabupaten Pulau Taliabu berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pada tahun 2019 sebanyak 59.330 jiwa. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2018 sebesar 52.503 jiwa, penduduk Pulau Taliabu mengalami pertumbuhan sebesar 0,02 persen.[3][2]
Suku bangsa
Penduduk yang menetap di Pulau Taliabu terdiri dari penduduk asli yang terdiri atas suku Mange, suku Kadai, suku Siboyo, dan suku Sula. Sementara untuk penduduk pendatang yang berasal dari luar Pulau Taliabu, yaitu suku Buton, suku Ambon, suku Banggai, suku Bugis-Makassar, dan suku Jawa. Kendati penduduk Taliabu terdiri dari berbagai suku dengan latar belakang budaya yang berbeda namun kehidupan sosial masyarakat tidak pernah mengalami kesenjangan sosial apalagi konflik sosial. Hal ini diayomi oleh kearifan lokal masyarakat Pulau Taliabu yang dikenal dengan Mangkalomu atau kumpul bersama untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang didasari dengan Dadi Sia Kito Mangkoyong yang artinya bersatu untuk maju. Filosofi kehidupan masyarakat yang damai ini dijadikan moto oleh pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu dengan istilah Hamungsia Sia Tofu yang berarti Bersama dan Bersatu.[6]
Agama
Agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat di wilayah kabupaten ini adalah Islam dengan persentase 71,58%, yang kemudian disusul oleh pemeluk agama Kristen dengan persentase 28,12%, dan selebihnya menganut aliran kepercayaan asli masyarakat Taliabu.[3]
Pariwisata
Kabupaten Pulau Taliabu sudah mulai mengembangkan sektor wisata. Objek wisata yang biasa dijumpai di wilayah ini adalah wisata alam dan wisata budaya. Untuk wisata alam sendiri, terdapat pelbagai tempat yang menawarkan pemandangan indah dan suasana yang menenangkan seperti Pulau Samada Besar, Pantai Bobong, Pantai Lede, Pulau Woyo, Pemandian Ratahaya, Pantai Punggawa, dsb. Sedangkan wisata budaya masyarakat setempat, terdapat beberapa desa adat seperti Desa Limbo dan desa-desa adat lain di Taliabu.[13][14]
Referensi
- ^ RI, Setjen DPR. "J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat". www.dpr.go.id. Diakses tanggal 2020-08-18.
- ^ a b c d "Kabupaten Pulau Taliabu Dalam Angka 2020". www.taliabukab.bps.go.id. Diakses tanggal 31 Mei 2020.
- ^ a b c "Kabupaten Pulau Taliabu Dalam Angka 2019". www.taliabukab.bps.go.id. Diakses tanggal 31 Mei 2020.
- ^ Presiden SBY Setuju Taliabu jadi Kabupaten. www.suarapembaruan.com. diakses pada 30 Desember 2012
- ^ "Profil Singkat Kabupaten Pulau Taliabu" Blog www.orangtaliabu.com diakses 16 Mei 2019
- ^ a b c d e "Profil Kabupaten Pulau Taliabu" (PDF).
- ^ "Bobong, Maluku Utara, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 11 September 2020.
- ^ "Curah Hujan Kabupaten Kepulauan Taliabu – ZOM 329" (PDF). BMKG. hlm. 62. Diakses tanggal 11 September 2021.
- ^ "Bobong, Maluku Utara, Indonesia". Meteoblue. Diakses tanggal 11 September 2020.
- ^ "Gubernur Maluku Utara Minta Kepala Daerah Bekerja Cepat". Media Indonesia. 17 Februari 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-24. Diakses tanggal 1 Januari 2021.
- ^ Sariwating, Lexy, ed. (22 Februari 2021). "KPU Pulau Taliabu tetapkan Aliong Mus - Ramli sebagai Bupat dan Wabup terpilih". Antara News. Diakses tanggal 16 April 2023.
- ^ Mursid (3 Maret 2021). "Gelar Sertijab, Bupati Aliong Mus Ucapkan Terimakasih Kepada Masyarakat". Kilas Indonesia. Taliabu. Diakses tanggal 16 April 2023.
- ^ "Tempat Wisata".
- ^ "Tempat Wisata Taliabu".