Lompat ke isi

Katak-pohon berjumbai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 September 2020 07.27 oleh 110.137.43.54 (bicara) (Membalikkan revisi 17408473 oleh Rachmat04 (bicara))
Katak Pohon Berjumbai
Kurixalus appendiculatus
dari Sabung Tanjakan, Kec. Subah, Sambas, Kalbar
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
K. appendiculatus
Nama binomial
Kurixalus appendiculatus
(Günther, 1858)
Sinonim
  • Polypedates appendiculatus Günther, 1858[1]
  • Rhacophorus appendiculatus Boulenger, 1882[2]
  • Rhacophorus phyllopygus Werner, 1900[3]
  • Rhacophorus chaseni Smith, 1924[4]

Katak pohon berjumbai (Kurixalus appendiculatus) adalah sejenis katak anggota suku Rhacophoridae. Katak ini ditemukan di India (Arunachal Pradesh), Burma, Kamboja, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Borneo, hingga Filipina[5]. Dalam bahasa Inggris katak ini dikenal dengan nama-nama Frilled Tree Frog, Rough-armed Tree Frog, atau Southeast Asian Tree Frogatau katak yang berbulu api atau asu.

Pengenalan

Spesimen dari Filipina
Close up kepala

Katak pohon yang bertubuh kecil. Panjang tubuh (SVL, snout-vent length) jantan dewasa 30–37 mm, betina dewasa 42–50 mm. Kepala menyegitiga, dengan moncong yang hampir mengerucut. Di ujung moncong hewan betina terdapat tonjolan kulit serupa kerucut.[6]

Jari-jari kaki berselaput renang hingga tiga-perempatnya; dua jari terluar pada tangan (kaki depan) juga berselaput sebagian, akan tetapi yang lainnya tidak. Kulit di bagian punggung dengan tonjolan-tonjolan tidak beraturan; sisi luar lengan dan kaki dengan sibir kulit sempit yang bergelombang, tampak seperti renda kasar. Suatu lipatan kulit sempit melintang di bawah perut. Sisi dorsal (punggung) abu-abu kehijauan hingga cokelat, dengan variasi warna yang lebih gelap; sisi ventral (perut) keputih-putihan, terkadang dengan seulas warna kuning samar di tepinya.[6]

Ekologi

Menyamar di pepagan pohon karet (Hevea brasiliensis)

Di musim kawin, katak-katak jantan berbunyi bersahutan dalam kelompok besar di sekitar rawa atau cekungan berair. Katak-katak ini bertengger di dedaunan atau rerantingan pohon yang rendah atau semak belukar, 1–3 m di atas tanah. Berudunya kelak akan menghabiskan sebagian besar waktunya di genangan air tersebut.[6]

Katak pohon ini terutama ditemukan di hutan primer dan sekunder tua di dataran rendah[6]. Juga di hutan rawa dan hutan rawa gambut, hutan semak, hutan riparian, paya serta paya musiman air tawar.

Kelestarian katak ini terutama terancam oleh hilangnya habitat berupa hutan dataran rendah.[7]

Catatan kaki

  1. ^ Günther, A. 1858. Neue Batrachier in der Sammlung des Britischen Museums. Archiv für Naturgeschichte vol. 24(1): 324. Berlin: Nicolaische Verlagsbuchhandlung.
  2. ^ Boulenger, G.A. 1882. Catalogue of the Batrachia Salientia s. Ecaudata in the collection of the British Museum. 2nd ed.: 86. London: Printed by order of the Trustees.
  3. ^ Werner, F. 1900. Reptilien und Batrachier aus Sumatra. Zoologische Jahrbücher. Abtheilung für Systematik, Geographie und Biologie der Thiere. Jena, vol. 13: 494. Jena: Verlag von Gustav Fischer.
  4. ^ Smith, M.A. 1924. New tree-frogs from Indo-China and the Malay Peninsula. Proceedings of the Zoological Society of London, vol. 1924: 225-34.
  5. ^ Amphibian Species of The World: Kurixalus appendiculatus (Günther, 1858). Diakses 12/I/2015
  6. ^ a b c d Inger, R.F. & R.B. Stuebing. 1997. A Field Guide to the Frogs of Borneo, p. 179-81. Kota Kinabalu: Nat. Hist. Publ.
  7. ^ Arvin Diesmos, Angel Alcala, Rafe Brown, Leticia Afuang, Genevieve Gee, Jeet Sukumaran, Norsham Yaakob, Leong Tzi Ming, Yodchaiy Chuaynkern, Kumthorn Thirakhupt, Indraneil Das, Djoko Iskandar, Mumpuni, Robert Inger, Robert Stuebing, Paul Yambun, Maklarin Lakim. 2004. Kurixalus appendiculatus. The IUCN Red List of Threatened Species. Version 2014.3. <www.iucnredlist.org>. Downloaded on 12 January 2015.

Pranala luar