Lompat ke isi

Tari Laweut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 September 2020 08.23 oleh YogiYY (bicara | kontrib)

Tari Laweut adalah salah satu tari yang berasal dari daerah Pidie yang kemudian menyebar ke seluruh penjuru Aceh terutama daerah pesisir. Sebutan laweut berasal dari bahasa Arab, yaitu seulaweut atau salawat. Arti dari kata tersebut adalah sanjungan kepada junjungan umat Islam yaitu Nabi Muhammad Saw. Maka dari itu, syair-syair yang dilantunkan untuk mengiringi tarian ini lebih banyak bersalawat kepada nabi. Sebelum laweut masyarakat Aceh menyebut tarian ini dengan istilah Seudati Inong atau Akoom. Kini, tari laweut sering ditampilkan pada saat pesta rakyat, pesta perkawinan masyarakat umum dan peringatan hari-hari besar pemerintah.[1]

Pemain

Penari laweut terdiri dari 8 orang penari perempuan dengan rata-rata usia 20–30 tahun. Seorang penari utama yang bergelar syeh dan dibantu oleh 2 orang apet syeh. Selain itu, tari laweut diisi oleh 1 atau 2 orang peradat (penyanyi) yang terkenal dengan sebutan aneuk laweut. Tari laweut merupakan tarian yang dimainkan dengan tanpa menggunakan iringan alat musik. Yang terdengar hanya bunyi yang dihasilkan dari tepukan paha penari dalam setiap geraknya, tepuk tangan dan nyanyian aneuk laweut yang bersahut -sahutan dengan para penari lainnya.[1]

Tahapan

  • Saleum yaitu lantunan syair yang berisi salam dan sapaan yang dimulai oleh syeh dan dilantunkan secara bersahutan bersama-sama dengan penari dan aneuk laweut.
  • Saman yaitu syair yang dimulai oleh syeh lalu diikuti penari lainnya dan disambut oleh aneuk laweut sambil melantunkan pantun.
  • Likok yaitu lantunan syair tentang kisah-kisah atau peristiwa yang sudah terjadi pada masa lalu
  • Kisah yaitu syair tentang hikmah-hikmah yang bisa menjadi tuntunan dari kisah-kisah maupun peristiwa yang telah disusun menjadi sebuah syair pada likok, kadangkala juga memuat pesan-pesan dari pemimpin atau pemerintah.
  • Lanie (ekstra) yaitu syair bebas yang sifatnya menghibur. Lanie ini juga memegang peran penting dalam suatu pertandingan (tunang).[2]

Rujukan

  1. ^ a b https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/dashboard/media/Buku%20Penetapan%20WBTb%202018.pdf. Hal. 2
  2. ^ nasution, miftah (2018-12-28). "Tari Laweut, Tari Seudatinya Kaum Perempuan Aceh". Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-18.