Lompat ke isi

Kompos takakura

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 Oktober 2020 09.13 oleh Afsheen08 (bicara | kontrib) (menambahkan sub judul baru dan menghilangkan sub judul yang sebelumnya)
tempat pembuangan sampah

kompos organik

Kompos takakura adalah salah satu cara pembuatan kompos dengan mendaur-ulang sampah organik dapur seperti sisa potongan sayuran, sisa buah-buahan, nasi basi dan daun-daunan (tidak bisa yang mengandung protein seperti : tulang, sisa daging dan sebagainya). Limbah organik dari dapur dan limbah makanan dari sekolah juga turut menyumbang meningkatnya jumlah sampah organik.[1] Sampah organik yang menumpuk berdampak tidak baik bagi kesehatan masyarakat. Penumpukan sampah organik dapat dihindari dengan mengolah kembali sampah yang dihasilkan. Misalnya, sampah organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos. Pada tahun 2004 Mr. Takakura menemukan metode pengomposan yang diperkenalkannya ketika ia mencari solusi terhadap permasalahan penumpukan sampah organik di kota Surabaya.[2] Metode pengomposan yang ditemukannya dinamakan pengomposan Takakura. Sejak saat itu timbul ide untuk mendaur ulang sampah rumah tangga terutama limbah organik dapur. Sebuah metode dirancang untuk membuat kompos yang bisa dilakukan di dapur, dengan syarat harus bersih, higienis, tidak berbau. Hal ini karena dapur merupakan ruangan di dalam sebuah rumah yang digunakan untuk mengolah makanan.

Metode kompos Takakura ini sangat cocok diterapkan di skala rumah tangga dikarenakan portable, tidak memerlukan lahan yang luas, tidak berbau, proses dekomposisi yang cepat.[3] Sejak disosialisasikan di Surabaya setelah tahun 2004, jumlah sampah organik rumah tangga yang dibuang ke tempat pembuangan sampah menurun.

Jenis sampah organik yang dapat diolah adalah:

  1. Sisa sayuran, lebih baik sisa sayuran tersebut belum basi. Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, kemudian buang airnya.
  2. Sisa nasi.
  3. Sisa ikan, ayam, kulit telur.
  4. Sampah buah yang lunak seperti kulit jeruk, apel, dan lain-lain.
  5. Daun-daunan

Pembuatan Starter Mikroorganisme

Mikroorganisme pengurai dari bahan makanan seperti ragi, tempe, youghurt, sayuran dan buah-buahan akan diiisolasi untuk membuat larutan starter. Terdapat dua larutan starter yang akan disiapkan. Pertama larutan berbasis bakteri fermentasi dengan tambahan gula. Kedua, menambahkan garam pada sayuran dan buah untuk diambil bakterinya. Nantinya starter ini digunakan sebagai dekomposer dalam pembuatan bibit kompos takakura.

a. Starter dengan larutan gula

  • Toples kaca anaerob bervolume lebih kurang 5 liter.
  • Encerkan 200 gram gula merah dengan 3 liter air di dalam toples tersebut.
  • Masukkan 5 butir ragi.
  • Jika tidak ada ragi dapat diganti dengan tape, tempe atau pun 3 kepal nasi yang telah didiamkan selama 3 hari sehingga timbul jamur berwarna kekuningan disekeliling nasi yang telah dikepalkan tersebut.
  • Tutup rapat toples sampai dengan 5 hari. Jika aroma tape telah keluar setelah 5 hari maka larutan bisa dipakai.

b. Starter dengan larutan garam

  • Stoples kaca anaerob bervolume lebih kurang 5 liter.
  • Larutkan 1 sendok makan garam dapur dengan 3 liter air di dalam toples tersebut.
  • Masukkan potongan sayuran hijau atau kulit buah - buahan seperti pepaya, pisang yang telah dihaluskan ke dalam toples.
  • Tutup rapat toples sampai dengan 5 hari. Jika aroma tape telah keluar setelah 5 hari maka larutan bisa dipakai.

Jenis - Jenis Sampah untuk Kompos

Sampah yang dapat dijadikan untuk pembuatan kompos adalah sampah organik seperti dedaunan, sisa sayur - sayuran yang belum diolah, sisa potongan buah ataupun kulit buah yang lunak (tidak termasuk kulit durian, kulit manggis ataupun buah yang memiliki kulit keras lainnya), nasi yang sudah basi. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam pembuatan kompos harus dipotong ke bagian yang kecil. Hal ini untuk mempermudah proses pengomposan.

Ciri-Ciri Kompos yang Baik:

  1. Berwarna gelap (Kehitam-hitaman) dan beraroma seperti bahan yang dimasukkan ke dalam keranjang. Misalnya dimasukkan potongan kulit jeruk ke dalam keranjang kompos, maka aroma kompos yang keluar adalah aroma jeruk.
  2. Bentuk fisik kompos halus karena seluruh sampah telah berubah bentuknya.
  3. Biasanya volume kompos berkisar 25%-30% dari volume sampah organik bahan kompos
  4. Suhunya hangat berkisar 30ºC-35ºC.

Referensi

  1. ^ Ghufron, M. Ali; Rozak, Refi Ranto; Fitrianingsih, Ayu; Matin, Moh Fuadul; Amin, Ahmad Kholiqul (2017-10-20). "PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS DENGAN MEDIA KERANJANG TAKAKURA". J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat). 1 (1): 98–108. doi:10.30734/j-abdipamas.v1i1.112. ISSN 2581-2572. 
  2. ^ Sleman, Media Center (2019-11-29). "Membuat Kompos Rumah Tangga dengan Metode Takakura". Media Center Sembada (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-04. 
  3. ^ Warjoto, Renna Eliana (Desember 2018). "Metode Komposting Takakura untuk Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga di Cisauk, Tangerang". JURNAL PERKOTAAN. 10 (2): 76 – 90.  line feed character di |title= pada posisi 65 (bantuan)