Lompat ke isi

Pemutar rel

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 Oktober 2020 08.28 oleh Raihan Hadianto (bicara | kontrib) (Penambahan Informasi Sejarah)
Sebuah pemutar rel kecil di Textilmuseum Bocholt
Masinis memutar kereta kabel di sebuah pemutar rel di San Francisco
Bekas pemutar rel di stasiun Yosowilangun.

Pemutar rel (bahasa Inggris: turntable) adalah sebuah alat untuk memutar jalur gerbong kereta. Ketika lokomotif uap masih banyak digunakan, beberapa perusahaan kereta api memerlukan cara untuk memutar lokomotif untuk perjalanan pulang karena operasi kereta tidak diatur untuk mundur dalam jarak jauh dan di beberapa lokomotif kecepatan tertingginya lebih rendah dibandingkan kecepatan mundur. Pemutar rel juga digunakan untuk memutar gerbong observasi sehingga ujung ruang jendelanya menghadap bagian belakang kereta.[1]

Sejarah

Pada awalnya, pemutar rel (dikenal juga sebagai meja putar) digunakan untuk memutar troli/kereta kecil yang biasa terdapat di area penambangan dengan lebar sepur 610mm . Kereta tersebut berisi bahan-bahan hasil tambang berupa batu bara, timah, emas, dan sumber daya tambang lainnya. [2]

Saat itu sistem perkeretaapian masih belum mengenal sistem wesel (sepur belok), sepur belok baru dipatenkan oleh Charles Fox pada 1832 setelah penggunaan meja putar.[3] Pemutar rel ini tidak untuk memutar posisi kereta, namun untuk mengganti jalur kereta tanpa harus menggeser rel atau memasang sepur belok yang biasa dipasang di titik sentral emplasemen sehingga kereta dapat dengan mudah digerakan ke jalur yang diinginkan dengan hanya memutar meja rel.[4] Tak hanya di area tambang, stasiun-stasiun yang dekat dengan pelabuhan dan dilakukan kegiatan bongkar muat barang juga dibangun pemutar rel untuk memudahkan kegiatan pindah jalur seperti Stasiun Park Lane Goods di Liverpool, Inggris.[5]

Setelah lokomotif uap mencapai pada era keemasannya, konsep pemutar rel juga digunakan untuk memutar posisi lokomotif.[4] Hal ini dilakukan agar masinis dapat memutar posisi kabin dan menjalankan lokomotif tanpa harus berjalan mundur ketika sampai di terminus. Selain itu apabila lokomotif dijalankan mundur dengan posisi kabin berlawanan dengan arah jalannya lokomotif maka jarak pandang masinis terhadap rel akan terganggu oleh badan lokomotif. Pemutar rel dapat diputar secara manual dengan tenaga manusia atau secara otomatis dengan mesin.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ The Elements of Railroad Engineering, 5th Edition, 1937, William G. Raymond. Published by John Wiley and Sons, New York
  2. ^ Alun John Richards (16 Maret 2011). The Rails and Sails of Welsh Slate. Llygad Gwalch Cyf. ISBN 978-1845241742. 
  3. ^ "Sir Charles Fox | Railroad History". www.historyofrailroad.com. Diakses tanggal 2020-10-13. 
  4. ^ a b Oldroyd, David (13 November 2007). Estates, Enterprise and Investment at the Dawn of the Industrial Revolution. Ashgate. ISBN 978-0754634553. 
  5. ^ "Disused Stations: Station". www.disused-stations.org.uk. Diakses tanggal 2020-10-13.