Lompat ke isi

Surah At-Taubah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Oktober 2020 21.47 oleh 180.244.234.84 (bicara) (→‎Referensi: ALQURAN SURAT AT-TAUBAH)
Surah ke-9
at-Taubah

Pengampunan
KlasifikasiMadaniyah
Nama lainBara'ah (Berlepas Diri)
Al-Mukshziyah (Melepaskan)
Al-Fadikhah (Menyingkap)
Al-Muqasyqisyah (Melepaskan)[1]
JuzJuz 10 (ayat 1-93)
Juz 11 (ayat 94-129)
Jumlah ayat129 ayat
Surah At-Taubah ayat 33 buatan Dinasti Abbasiyah dari Timur Dekat dan Afrika Utara.

Surah At-Taubah (bahasa Arab: سورة التوبة, translit. sūrah at-tawbah, har. 'pengampunan') adalah surah ke-9 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah yang terdiri atas 129 ayat. Dinamakan At-Taubah yang berarti "Pengampunan" karena kata At-Taubah berulang kali disebut dalam surah ini. Dinamakan juga dengan Bara'ah yang berarti berlepas diri.Berlepas diri disini maksudnya adalah pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan sebagian besar pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin.

Berbeda dengan surah-surah yang lain maka pada permulaan surat ini tidak terdapat ucapan basmalah, karena surah ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernapaskan perdamaian dan cinta kasih Allah.

Surah ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib pada musim haji tahun itu juga.


TEMA

PENGUMUMAN TENTANG PEMBATALAN PERJANJIAN DAMAI DENGAN KAUM MUSYIKIN (1-37)

  • Orang Islam bebas dari tanggung jawab terhadap perjanjian dengan kaum musyrikin (1-4)
  • Pengumuman perang terhadap kaum Musyrikin (5-6)
  • Sebab-sebab perjanjian damai dibatalkan(7-15)
  • Ujian keimanan (16)
  • Orang –orang yang layak memakmurkan masjid-masjid (17-24)
  • Umat Islam mendapatkan kemenangan dalam berbagai pertempuran (25-29)
  • Kepercayaan Nasrani serta sikap-sikap mereka (30-35)
  • Bulan-bulan yang dihormati (36-37).

KISAH PERANG TABUK.

  • Perintah untuk berjihad (38-43).
  • Hanya orang-orang munafiklah yang tidak mau berperang (44-57).
  • Sikap orang Munafik terhadap pembagian sedekah (58-59).
  • Ketentuan-ketentuan pembagian Zakat (60-61).
  • Tuduhan-tuduhan orang Munafik kepada Nabi (62-66).
  • Hasutan orang-orang munafik dan ancaman Allah terhadap mereka (67-70).
  • Anjuran kepada orang-orang Mukmin dan janji terhadap mereka (71-72).
  • Keharusan bersikap tegas kepada orang-orang kafir dan munafik (73-74).
  • Ikrar orang Munafik tidak dapat dipercaya (75-78).
  • Kemunafikan adalah dosa yang tidak diampuni oleh Allah (79-80).
  • Keadaan orang-orang Munafik yang tidak mau berjihad (81-83).
  • Larangan menyembahyangkan jenazah orang Munafik (84-85).
  • Keengganan orang-orang  munafik untuk berjihad dan pahala orang yang berjihad. (86-90).
  • Uzur-uzur yang dibenarkan Syara untuk berjihad (91-102).
  • Keharusan penguaasa memungut zakat (103-106)
  • Keharusan waspada terhadap tipu muslihat yang menggunakan masjid sebagai alatnya.(107-110)..
  • Penghargaan Allah terhadap para syuhada. (111-112).
  • Larangan meminta ampun untuk orang-orang musyrik.(113-129).

Referensi

  1. ^ Majalah Hidayah (Juli 2007) hal 137. ISSN 1693-3737

Pranala luar


Surah Sebelumnya:
Surah Al-Anfal
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Yunus
Surah 9