Lompat ke isi

Tri Mas Getir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 Oktober 2020 06.34 oleh IreneLouie (bicara | kontrib) (Melihat kredit awal dan akhir film, masih dikembangkan lagi.)
Tri Mas Getir
SutradaraRako Prijanto
ProduserGope T. Samtani
Soebagio Samtani
SkenarioMonty Tiwa
Rako Prijanto
CeritaPrima Rusdi
Rako Prijanto
PemeranTora Sudiro
Indra Birowo
Vincent Ryan Rompies
Titi Kamal
Cut Mini Theo
Tino Saroengallo
Robby Tumewu
Leroy Osmani
Emmy Lemu
Penata musikAndi Rianto
SinematograferIpung Rahmat Syaiful
PenyuntingHerman Kumala Panca
Perusahaan
produksi
DistributorRapi Films
Tanggal rilis
3 Juli 2008
Durasi97 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Tri Mas Getir adalah film komedi Indonesia yang dirilis pada tahun 2008. Film yang disutradarai oleh Rako Prijanto ini dibintangi oleh Tora Sudiro, Indra Birowo, Vincent Ryan Rompies, Titi Kamal, Cut Mini Theo, Tino Saroengallo, Robby Tumewu, Leroy Osmani dan Emmy Lemu.

Plot

Ciang Pek (Tora Sudiro), yang masih tinggal bersama kakek Ong Ciang Lung dan akan mewarisi perguruan wushu milik sang kakek, sedang melamun memikirkan dirinya mendampingi seorang aktris cantik yang bernama Katrina Katrodipuro (Titi Kamal). Kakek Ong Ciang Lung meminta Ciang Pek untuk meneruskan perguruan wushu, tetapi Ciang Pek bermimpi menjadi bintang film laga. Sugeng (Indra Birowo), yang memiliki istri gemuk yang bernama Susi (Emmy Lemu), sedang bersiap untuk berangkat kerja, padahal ia pergi ke perguruan wushu Ciang Pek karena ia sebenarnya telah dipecat sebagai karyawan kantor dan sangat takut dengan Susi. Ujang (Vincent Ryan Rompies), yang sedang memandang foto Katrina, bersiap untuk berangkat casting, tetapi Uda Bustami (Leroy Osmani), ayah Ujang yang menjadi pengusaha rumah makan sukses, menyuruhnya untuk mengantarkan rendang ke perguruan wushu Ciang Pek sekaligus menjodohkan Ujang dengan wanita kenalan ayahnya, meskipun Ujang menolaknya karena ia bermimpi menikah dengan Katrina. Mereka bertiga berkumpul di perguruan wushu dan berangkat ke studio sebagai aktor figuran dan sangat mengidolakan Katrina, melihat aktris itu sedang berdialog dengan Raffi Ahmad. Di tempat lain, seorang aktris senior bernama Fatima (Cut Mini Theo) mengikuti casting film baru produksi Star Joni (Robby Tumewu) dan sutradara film itu sangat menyukai akting Fatima.

Pulang dari studio, Ciang Pek, Sugeng dan Ujang bertemu dengan Susi bersama pria lain yang bernama Syafei (Dicky Darso). Susi sangat marah terhadap Sugeng karena ia membohongi Susi dengan bekerja sebagai karyawan kantor, padahal ia sudah dipecat, hingga Susi menuntut cerai dari Sugeng. Setibanya di perguruan wushu, mereka bertiga mengetahui bahwa kakek Ong Ciang Lung meninggal karena tersedak rendang Uda Bustami yang diantar oleh Ujang tadi pagi. Sugeng sendiri diramal oleh paman Ciang Pek, Ong Siang Lee (Henky Solaiman), bahwa ia akan meninggal tujuh hari kemudian, membuatnya sangat sedih dan gelisah, sementara Ujang menolak tegas perjodohan yang dilakukan oleh ayahnya. Keesokan harinya, Ciang Pek, Sugeng dan Ujang berkumpul di perguruan wushu untuk membahas masa depan mereka, tetapi seorang gembong mafia bernama Munar Sapawi (Tino Saroengallo) datang menemui Ciang Pek untuk melunasi utang kakek Ong Ciang Lung sebesar 200 juta rupiah dengan ancaman menyita perguruan wushunya. Saat Ciang Pek putus asa dengan utang kakeknya, Sugeng memiliki ide untuk mendapatkan uang banyak dengan menculik Katrina dan mencuri mobil van putih.

Mereka bertiga berangkat ke studio dalam acara jumpa pers dan promosi film Star Joni menggunakan mobil van putih dengan menyamar sebagai waria. Di sana, Katrina dan Fatima sempat berseteru di depan banyak wartawan, sementara Ujang keluar untuk mematikan listrik studio, membuat satu studio gaduh, lalu mereka bertiga menculik seorang wanita di studio, tetapi setibanya di perguruan wushu, mereka baru menyadari bahwa wanita yang diculik bukan Katrina, tetapi Fatima. Ciang Pek kemudian menelepon Star Joni untuk meminta uang tebusan pembebasan Fatima, tetapi Star Joni tidak menghiraukannya karena Fatima sudah tidak laku lagi sebagai aktris. Fatima sangat marah dan mengungkit masa lalu Star Joni yang memproduksi film dengan uang pribadi Fatima hingga Star Joni sukses dan Fatima terkenal, kemudian Fatima meminta Ciang Pek, Sugeng dan Ujang untuk menceritakan masalah mereka kepadanya karena Fatima mengetahui bahwa mereka bertiga bukan penjahat dan penculik.

Keesokan harinya, Munar menghubungi Sugeng untuk menagih utang atas undangan dan baju-baju yang dipakai olehnya, Ujang dan Ciang Pek saat jumpa pers, membuat Ujang dan Ciang Pek terkejut dan kesal. Di tempat lain, Katrina sangat resah karena berita penculikan Fatima membuat popularitas Katrina meredup. Star Joni kemudian datang ke markas Munar untuk meminjam uang sebesar 1,5 milyar rupiah demi film barunya yang dibintangi oleh Katrina. Munar menyetujuinya dengan syarat Fatima harus main di dalam film barunya dan Fatima bisa diajak oleh Munar jalan-jalan ke luar negeri, sehingga Star Joni segera menghubungi Ciang Pek untuk menebus Fatima, tetapi Ciang Pek meminta uang tebusan sebesar 500 juta rupiah dan syarat Katrina yang mengantar uang tebusan itu. Setelah Star Joni dan Ciang Pek sepakat, Sugeng dan Ujang datang ke tempat acara pertunangan Susi dan Syafei untuk merusak acara itu.

Pemeran

Pranala luar