Lompat ke isi

Sindrom Stendhal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 November 2020 06.04 oleh Emkamal (bicara | kontrib)

Sindrom Stendhal, atau sindrom Florence adalah kondisi psikosomatis dimana detak jantung seseorang menjadi lebih cepat. Dia juga bisa merasa kebingungan, halusinasi, [1] dan bahkan sampai pingsan. Semua itu terjadi karena dia melihat objek, karya seni, atau fenomena keindahan yang luar biasa. [2]

Nama sindrom ini didapat dari nama pena seorang penulis Perancis abad ke-19. Nama asli penulis tersebut adalah Marie-Henri Beyle. Dalam bukunya, Naples and Florence: A Journey from Milan to Reggio, dia menggambarkan perasaannya ketika mengunjungi kota Florence di italia dan bagaimana dia merasakan berbagai sensasi psikosomatis seperti yang disebutkan diawal.

  1. ^
  2. ^ Nicholson, Timothy Richard Joseph; Pariante, Carmine; McLoughlin, Declan (2009). "Stendhal syndrome: A case of cultural overload". BMJ Case Reports. 2009: bcr0620080317. doi:10.1136/bcr.06.2008.0317. PMC 3027955alt=Dapat diakses gratis. PMID 21686859.