Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara
Jawi: باتوبارا | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Sejahtera Berjaya | |
Koordinat: 3°09′42″N 99°31′35″E / 3.16166°N 99.52652°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatra Utara |
Tanggal berdiri | 15 Juni 2007 |
Dasar hukum | UU No. 5 Tahun 2007 [1] |
Hari jadi | 15 Juni 2007 |
Ibu kota | Limapuluh |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Ir. H. Zahir, M. AP |
• Wakil Bupati | Oky Iqbal Prima |
Luas | |
• Total | 904,96 km2 (34,941 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 416.493 |
• Kepadatan | 4,6/km2 (12/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 87,37% Kristen 12,10% - Protestan 7,50% - Katolik 4,60% Buddha 0,46% Hindu 0,07%[3] |
• Bahasa | Melayu, Batak Toba,Batak Simalungun, Mandailing, Indonesia |
Zona waktu | [[UTC]] (+7 WIB) |
Kode pos | 212xx |
Kode BPS | |
Kode Kemendagri | 12.19 |
DAU | Rp 602.464.355.000 (2018)[4] |
Situs web | www |
Kabupaten Batu Bara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia.[2][5] DPR menyetujui Rancangan Undang-Undang pembentukannya tanggal 8 Desember 2006. Kabupaten ini diresmikan pada tanggal 15 Juni 2007, bersamaan dengan dilantiknya Penjabat Bupati Batu Bara, Drs. H. Sofyan Nasution, S.H.
Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan dan beribu kota di Kecamatan Limapuluh. Kabupaten Batu Bara adalah salah satu dari 16 kabupaten dan kota baru yang dimekarkan pada dalam kurun tahun 2006.
Geografis
Kabupaten Batu Bara merupakan pemekaran dari Kabupaten Asahan di mana tujuh kecamatan di Kabupaten Asahan dikurangi dan dipindahkan wilayahnya menjadi wilayah Kabupaten Batu Bara. Kabupaten ini terletak di tepi pantai Selat Malaka, sekitar 175 km selatan ibu kota Medan. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Batu Bara termasuk ke dalam Karesidenan Sumatra Timur.
Batas wilayah
Utara | Bandar Khalipah (Kabupaten Serdang Bedagai) dan Selat Malaka. |
Timur | Meranti (Kabupaten Asahan) dan Selat Malaka. |
Selatan | Meranti (Kabupaten Asahan) dan Ujung Padang (Kabupaten Simalungun). |
Barat | Bosar Maligas, Bandar, Bandar Masilam, Dolok Batunanggar (Kabupaten Simalungun) dan Tebingtinggi (Kabupaten Serdang Bedagai). |
Pemerintahan
Daftar Bupati
Berikut adalah daftar Bupati Batu Bara dari masa ke masa sejak tahun 2008.
Nomor urut | Gubernur | Potret | Partai | Awal | Akhir | Periode | Masa jabatan | Pemilihan umum | Wakil | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sofyan Nasution (Penjabat) |
Nonpartisipan | 15 Juni 2007 | 2008 | 2007–2008 | 0–1 tahun | Tidak ada | Tidak ada | ||||
Syaiful Syafri Sipahutar (Penjabat) (lahir 1958) |
Nonpartisipan | 2008 | 24 Desember 2008 | 2008 | 0 tahun | Tidak ada | Tidak ada | ||||
1 | Arya Zulkarnaen (lahir 1956) |
Independen | 24 Desember 2008 | 24 Desember 2013 | 2008–2013 | 5 tahun, 0 hari | 2008 | Gong Matua Siregar 2008–2013 |
[6] | ||
24 Desember 2013 | 14 September 2017 | 2013–2018 | 3 tahun, 264 hari | 2013 | Harry Nugroho 2013–2017 |
[7] | |||||
Harry Nugroho (Pelaksana Tugas) |
Independen | 14 September 2017 | 14 Februari 2018 | 153 hari | Tidak ada | [8] | |||||
Muhamad Faisal Hasrimy (Penjabat Sementara) (lahir 1975) |
Nonpartisipan | 14 Februari 2018 | 27 Desember 2018 | 316 hari | Tidak ada | Tidak ada | |||||
2 | Zahir (lahir 1969) |
PDI-P | 27 Desember 2018 | 27 Desember 2023 | 2018–2023 | 5 tahun, 0 hari | 2018 | Oky Iqbal Frima 2018–2023 |
[9] | ||
Nizhamul (Penjabat) |
Nonpartisipan | 27 Desember 2023 | Petahana | 2023–2025 | 314 hari | Tidak ada | Tidak ada | [10] |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Batubara dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[11] | 2019–2024[12] | 2024–2029 | ||
PKB | 0 | 1 | 3 | |
Gerindra | 4 | 4 | 6 | |
PDI-P | 5 | 4 | 10 | |
Golkar | 7 | 4 | 3 | |
NasDem | 4 | 3 | 2 | |
PKS | 2 | 3 | 4 | |
Hanura | 2 | 2 | 1 | |
PAN | 3 | 3 | 4 | |
PBB | 1 | 3 | 0 | |
Demokrat | 2 | 3 | 3 | |
Perindo | (baru) 0 | 1 | ||
PPP | 3 | 3 | 3 | |
Berkarya | (baru) 1 | |||
PKPI | 2 | 1 | ||
Jumlah Anggota | 35 | 35 | 40 | |
Jumlah Partai | 11 | 13 | 11 |
Kecamatan
Kabupaten Batu Bara memiliki 12 kecamatan, 10 kelurahan, dan 141 desa. Luas wilayahnya mencapai 904,96 km² dan penduduk 412.992 jiwa (2018) dengan kepadatan penduduk 456 jiwa/km².[2][5]Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Batu Bara, adalah sebagai berikut:
Kemendagri | Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
12.19.03 | Air Putih | 2 | 17 | Desa | |
Kelurahan | |||||
12.19.10 | Datuk Lima Puluh | 10 | Desa | ||
12.19.11 | Datuk Tanah Datar | 10 | Desa | ||
12.19.08 | Laut Tador | 10 | Desa | ||
12.19.04 | Limapuluh | 1 | 11 | Desa | |
Kelurahan | |||||
12.19.09 | Lima Puluh Pesisir | 13 | Desa | ||
12.19.01 | Medang Deras | 3 | 18 | Desa | |
Kelurahan | |||||
12.19.12 | Nibung Hangus | 12 | Desa | ||
12.19.07 | Sei Balai | 14 | Desa | ||
12.19.02 | Sei Suka | 1 | 9 | Desa | |
Kelurahan | |||||
12.19.05 | Talawi | 1 | 9 | Desa | |
Kelurahan | |||||
12.19.06 | Tanjung Tiram | 2 | 8 | Desa | |
Kelurahan | |||||
TOTAL | 10 | 141 |
Demografi
Penduduk Kabupaten Batu Bara didominasi oleh etnis Melayu, kemudian diikuti oleh orang-orang Jawa, dan Suku Batak. Orang Mandailing merupakan sub-etnis Batak yang paling banyak bermukim disini. Ada pula orang-orang Simalungun yang menetap di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Simalungun seperti daerah Laut Tador, Tanjung Kasau, dan lain sebagainya. Mereka mayoritas beragama Islam, berbeda dengan saudaranya di Simalungun atas yang mayoritas beragama Kristen, dan terkadang sebagian dari mereka mengaku sebagai orang Melayu karena kentalnya pengaruh budaya Melayu dari pesisir dalam kehidupan sehari-hari. Etnis Jawa atau yang dikenal dengan Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatra) mencapai 43% dari keseluruhan penduduk Batu Bara.[13] Mereka merupakan keturunan kuli-kuli perkebunan yang dibawa para pekebun Eropa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Selain itu orang Minangkabau juga banyak ditemui di kabupaten ini. Sejak abad ke-18, Batu Bara telah menjadi pangkalan bagi orang-orang kaya Minangkabau yang melakukan perdagangan lintas selat. Mereka membawa hasil-hasil bumi dari pedalaman Sumatra, untuk dijual kepada orang-orang Eropa di Penang dan Singapura.[14] Seperti halnya Pelalawan, Siak, dan Jambi; Batu Bara merupakan koloni dagang orang-orang Minang di pesisir timur Sumatra.[15] Dari lima suku (klan) asli yang terdapat di Batu Bara yakni Lima Laras, Tanah Datar, Pesisir, Lima Puluh dan Suku Boga, dua di antaranya teridentifikasi sebagai nama luhak di Minangkabau, yang diperkirakan sebagai tempat asal masyarakat suku tersebut.
Agama
Berdasarkan data BPS tahun 2020, persentase agama penduduk Kabupaten Batu Bara adalah Islam 87,37%, kemudian Kristen 12,10% (Protestan 7,50% dan Katolik 4,60%), Budha 0,46% dan Hindu 0,07%[3][16]
Transportasi
Pada 27 Januari 2015 groundbreaking Pelabuhan Kuala Tanjung telah dilakukan. Pelabuhan ini dapat menampung 60 juta TEU (unit setara dua puluh kaki) per tahun sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia Barat, lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dengan hanya 15 juta TEU per tahun.[17]
Referensi
- ^ UU No. 5 Tahun 2007
- ^ a b c d e "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Désémber 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "Permendagri-137-2017" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b c "Kabupaten Batubara Dalam Angka 2020" (pdf). www.batubarakab.bps.go.id. Diakses tanggal 16 September 2020.
- ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diakses tanggal 2018-07-06.
- ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ ALS (12 Juli 2010). "Perjalanan Sejarah Batubara". BeritaSore. Diakses tanggal 22 Januari 2018.
- ^ DED; Dito (OK Arya-Raden Mas Harry Dilantik Jadi Bupati-Wabup Batubara Periode 2013-2018). "OK Arya-Raden Mas Harry Dilantik Jadi Bupati-Wabup Batubara Periode 2013-2018". MedanBagus. Diakses tanggal 22 Januari 2018.
- ^ "Mendagri Tetapkan Harry Nugroho Plt Bupati Batubara". sumutprov.go.id. 15 September 2017. Diakses tanggal 18 April 2024.
- ^ Yusri, M. Andi (9 November 2018). "Bupati Batubara Dilantik, Ini Pesan Gubernur Sumut". SindoNews. Diakses tanggal 16 Januari 2019.
- ^ Rahyuni, Finta (2023-12-27). "Pejabat Kemenko Polhukam Nizhamul Dilantik Jadi Pj Bupati Batu Bara". Detik News. Medan. Diakses tanggal 2024-05-24.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Batubara Periode 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Batubara 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-01. Diakses tanggal 2020-05-18.
- ^ Pengurus DPD Pujakesuma Batubara Dilantik. Medan Bisnis Daily
- ^ Christine Dobbin, Islamic Revivalism in a Changing Peasant Economy: Central Sumatra 1784-1847, Curzon Press, 1983
- ^ Usman Pelly, Sejarah sosial daerah Sumatra Utara, Kotamadya Medan, 1984
- ^ "Kabupaten Batu Bara Dalam Angka 2016"
- ^ "Presiden: Pelabuhan Kuala Tanjung Bakal Besar Sekali". January 27, 2015.
Pranala luar
- (Indonesia)Situs Resmi Pemerintah Sumatra Utara
- (Indonesia)Situs Resmi Pemerintah Kabupatén Batu Bara
- (Indonesia)Situs Resmi BPS Kabupatén Batu Bara
- (Indonesia) Widodo AS Resmikan Kabupaten Batu Bara. Medan Bisnis, 16 Juni 2007