Lompat ke isi

Jihan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jihan
GenreDrama Religi
Romantis
PembuatGenta Buana Paramita
Ditulis olehMega Emmela
PemeranImel Putri Cahyati
Ditmar Hadi
Arif Rahman
Revi Mariska
Afdhal Yusman
Choky Adriano
Yati Octavia
Pangky Suwito
Lagu pembukaKeagungan Tuhan -Sulis
Lagu penutupKeagungan Tuhan -Sulis
Negara asal Indonesia
Bahasa asliIndonesia
Produksi
ProduserBudhi Sutrisno
Lokasi produksiJakarta
Durasi2 Jam
Rumah produksiGenta Buana Paramita
DistributorGenta Buana Paramita
Rilis asli
JaringanIndosiar
Suria (2009)
Rilis1 September 2008 –
28 November 2008

Jihan adalah sebuah Sinetron Ramadan stripping produksi Genta Buana Paramita yang ditayangkan oleh Indosiar pada tahun 2008.[1]

Pemeran

Sinopsis

Jihan (Imel Putri Cahyati) 18 tahun adalah gadis tomboy yang dibesarkan di Panti Asuhan. Ibunya bernama Ningsih (Revi Mariska) meninggal dunia beberapa saat setelah melahirkan Jihan. Berdua dengan Nadya 17 tahun ia dikenal sangat tomboy dan gemar bermain bola. Tapi di luar ketomboiannya Jihan memiliki sifat suka menolong dan pekerja keras. Ia pantang mengharapkan belas kasihan orang untuk mendapatkan uang. Ia mengajari Bella 10 tahun untuk mencari uang dengan menjual jasa.

Jihan menasihatinya lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah. Hanya sialnya Jihan bertemu dan berakhir dengan kegagalan Jihan setiap melakukan usaha. Awalnya mereka bertemu saat Jihan dengan tidak sengaja membuat wajah Ferdi (Ditmar Hadi) memar terkena bola yang ditendang Jihan dengan keras. Keduanya saling menyalahkan dan tidak ada yang mau mengalah hingga berbuah dengan dimulainya peperangan di antara keduanya. Sejak saat itu dimanapun mereka bertemu jadi seperti tikus dan kucing yang selalu berantem dan kejar-kejaran. Selalu setelah itu kebencian di antara mereka berdua jadi selalu meningkat dan meningkat. Puncaknya adalah ketika mereka bertemu di dalam pesta dan bertengkar hebat disana hingga Jihan yang sudah sangat sakit hati menampar Ferdi karena melecehkan harga dirinya sebagai perempuan. Kejadian itu membuat Jihan mengalami kegoncangan dan membenci semua lelaki yang dianggapnya senang memperlakukan perempuan dengan keji.

Jihan sempat meninggalkan Panti dan mengungsi jauh ke rumah seorang nenek yang sangat bijaksana. Tapi disanalah Jihan memperoleh pencerahan dengan nasihat-nasihat nenek yang bijaksana. Jihan sempat dihadiahi pakaian muslimah oleh sang nenek. Jihan pun merasakan kedamaian baru dengan memakai pakaian muslimah itu, meski awalnya ia sangat ragu memakai jilbab.

Sementara itu Ferdi ikut membantu mencari Jihan karena merasa bersalah dan sangat ingin meminta maaf padanya. Ferdi berhasil menemukan Jihan meski saat itu terjadi salah paham yang membuat Ferdi dikeroyok orang kampung karena menyangka Ferdi ingin menculik Jihan.

Kepulangan Jihan disambut suka cita oleh seluruh penghuni Panti, dan penampilan barunya sempat membuat Pak Umar dan Bu Neneng ragu apakah Jihan yang dulunya tomboy benar-benar sudah mantap memakai jilbab. Seiring berjalannya proses, Jihan disadarkan dengan konsekuensi memakai jilbab yang tidak ringan dan keharusan menyesuaikan kelakuan dengan jilbab yang dipakainya kini.

Bu Wijaya (Nestiana) tertusuk pisau sehingga ia ambruk dan tersungkur membuat Jihan (Imel Putri Cahyati) serta Pak Wijaya (Choky Adriano) yang melihat kaget dan shock. Peristiwa ini membuat Bu Wijaya meninggal dalam pelukan Pak Wijaya. Saat itu juga Ferdi (Ditmar Hadi) yang melihat Tasya (Angel Bella) berusaha melarikan diri hingga ia pun mengerjarnya dan berusaha menembakan sebuah peluru yang kemudian mengenai kaki Tasya dan Tasya tetap terus berlari dan berhasil menghilang.

Pak Wijaya yang melihat isterinya meninggal dalam pangkuannya membuat ia pingsan tak sadarkan diri. Beberapa anak kemudian polisi datang mengejar Tasya dikarenakan kejahatan yang telah dilakukannya telah terbongkar. Dalam pelariannya Tasya tertembak dan mati oleh polisi yang mengejarnya. Pak Wijaya tersadarkan dirinya ketika ia sudah berada dirumah sakit dan ia mengusulkan kepada Ferdi dan Jihan untuk segera menikah karena Pak Wijaya tahu kalau mereka berdua masih saling mencintai. Dan hari pernikahannya pun dilakukan secepatnya karena Pak Wijaya takut kalau waktu yang ia miliki tidak banyak dan sebelum mati ia ingin anaknya Jihan menikah dengan lelaki yang dicintainya selama ini yaitu Ferdi.

Siaran Internasional


Referensi

Pranala luar