Lompat ke isi

Deklarasi ASEAN

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 November 2020 05.32 oleh 110.139.124.90 (bicara) (Jangan maen")
Berkas:Penggagas-asean medium.jpg
Penggagas berdirinya ASEAN: Adam Malik, Tun Abdul Razak, Narciso Ramos, S. Rajaratnam dan Thanat Khoman

ini Bangkok adalah landasan kesepakatan untuk mengadakan kerja sama regional dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan Tenggara.[1] Deklarasi ini ditandatangani oleh ketua delegasi dari empat negara yang terdiri dari Adam Malik (menteri luar negeri Indonesia), Tun Abdul Razak (wakil perdana menteri Malaysia), Narciso Ramos (menteri luar negeri Filipina), S. Rajaratnam (menteri luar negeri Singapura) dan Thanat Khoman (menteri luar negeri Thailand).[1] Dalam deklarasi dinyatakan pendirian perhimpunan di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).[1] Perhimpunan ini didirikan dengan pertimbangan bahwa negara-negara di Asia Tenggara mempunyai tanggung jawab untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial, menjamin adanya perdamaian dan laju pembangunan nasional serta memastikan adanya stabilitas keamanan dari campur tangan luar dengan segala manifestasinya.[1]

Isi Deklarasi Bangkok

  • Mendirikan perhimpunan di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN)[1][2]
  • Tujuan didirikannya ASEAN
  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan negara - negara Asia Tenggara.[1][2]
  2. Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara.[1][2]
  3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi.[1][2]
  4. Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi.[1][2]
  5. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditas internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat.[1][2]
  6. Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara.[2]
  7. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka.[1][2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k Ichtiar Baru Van Hoeve; Hasan Shadily. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve. 
  2. ^ a b c d e f g h "The Asean Declaration (Bangkok Declaration) Bangkok, 8 August 1967". Diakses tanggal 31 Mei 2014.