Lompat ke isi

Geografi regional

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 4 Desember 2020 03.40 oleh Daholik (bicara | kontrib) (Semua)

Geografi regional adalah kajian yang mendekatkan pada karakteristik unik dari wilayah tertentu seperti elemen alam, elemen manusia, dan regionalisasi yang mencakup teknik seluruh penggambaran ruang dalam wilayah. Anthony Giddens dan Nigel Thrift melihat geografi regional sebagai analisis kontekstual proses sosial dan ekonomi dari berbagai daerah.

Geografi Regional Menurut Para Ahli

Adapun definisi geografi regional menurut para ahli, diantaranya yaitu:

1.Wikiversity : Geografi regional adalah studi tentang wilayah-wilayah tertentu di dunia. Ini mencakup semua aspek baik aspek manusia dan alam dari wilayah dan perwilayahan tertentu. Geografi regional dimulai sebagai gagasan bahwa geografi harus dipecah berdasarkan wilayah. Ide ini mencapai masa keemasannya dengan munculnya tokoh seperti Alfred Hettner, Vidal de la Blache, dan Richard Hartshorne.

2. OMICS International : geografi regional adalah studi tentang wilayah-wilayah dunia. Fokus kajiannya adalah karakteristik khas dari wilayah tertentu seperti komponen alam, komponen manusia, dan regionalisasi yang mencakup teknik penggambaran daerah ke wilayah. Geografi regional juga merupakan pendekatan yang tepat untuk studi geografi, seperti geografi kuantitatif atau studi geografi penting lainnya. Paradigma geografi regional telah memberi kesan pada beberapa ilmu geografi alternatif, serta geografi dan morfologi.

3. Johnson : geografi regional merupakan studi tentang wilayah di permukaan bumi dengan mempergunakan analisis perbedaan wilayah (areal differentiation) dan persamaan wilayah (areal likenesses).

Ruang Lingkup Geografi Regional

Geografi regional sebagai studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang di wilayah tertentu baik secara lokal, negara maupun benua. Ruang lingkup geografi regional mencakup semua gejala di wilayah yang bersangkutan baik gejala fisik maupun manusia, yang terdiri atas:

1. Lokasi (location) Lokasi merupakan konsep geografi paling penting, karena lokasi menunjukkan posisi suatu tempat, benda atau gejala di permukaan bumi. Lokasi untuk menjawab pertanyaan di mana (where) suatu fenomena geosfer terjadi dan mengapa terjadi di sana (why is it thre) tidak di tempat lain. Terdapat dua macam lokasi, yaitu:

2. Lokasi Absolut

Lokasi absolut merupakan posisi suatu wilayah berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Misalnya lokasi absolut Indonesia pada 6 0 LU-110 LS, dan di antara 950 BT-1410 BT.

3. Lokasi Relatif

Lokasi relatif merupakan posisi suatu wilayah berdasarkan kondisi dan situasi daerah sekitarnya. Kondisi dan situasi tersebut bisa berupa kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya dan keberadaan transportasi dengan daerah disekitarnya. Misalnya lokasi relatif Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua benua.

4.Tempat (place) Tempat mampu mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu wilayah. Suatu tempat terbentuk melalui penggabungan karakter fisik (seperti iklim, jenis tanah, tata air, morfologi, flora dan fauna) dan manusia yang hidup di dalamnya (seperti jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan, pendapatan dan kebudayaannya). Ketika mengkaji tentang suatu tempat, kita bisa melihatnya dari dua aspek yaitu site dan situasi. Site berkaitan dengan kondisi internal suatu tempat, seperti iklim, keadaan tanah, topografi, penduduk, dan segala sumber daya yang terkandung di dalamnya. Sedangka situasi berkaitan dengan kondisi eksternal suatu tempat atau kondisi suatu tempat bila dibandingkan dengan daerah lainnya.

5. Hubungan Timbal Balik(interelasi) Pada dasarnya setiap gejala geosfer di muak bumi merupakan hasil hubungan timbal balik antara berbagai faktor, baik antar faktor fisik, faktor fisik dengan manusia, dan antar faktor manusia. Hubungan antar faktor fisik misalnya faktor ketinggian tempat dengan faktor iklim makro; kemiringan lereng dengan erosi; kesuburan lahan dengan jenis batuan; ketersediaan air tanah dengan curah hujan. Hubungan antara faktor manusia misalnya perdagangan; transportasi; komunikasi dan organisasi. Hubungan antara faktor manusia dan faktor fisik misalnya penebangan hutan secara liar oleh manusia yang dapat menimbulkan banjir; penggalian bahan tambang secara berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan.

6. Gerakan (movement) Setiap gejala geosfer di muka bumi mengalami gerakan. Pergerakan tersebut ada yang tampak dan tidak tampak. Pergerakan ini menjadi kajian geografi untuk memahami latar belakang terjadinya suatu gejala atau fenomena di permukaan bumi dan dampaknya terhadap gejala atau fenomena lain. Misalnya terjadinya berbagai macam usaha tani sebagai akibat dari adanya perbedaan iklim; perbedaan iklim disebabkan oleh adanya sirkulasi udara secara global di atmosfer.

7. Perwilayahan (regionalisasi) Tema paling mendasar dari studi geografi ialah region. Adapun kajian utamanya yaitu berbagai bentuk region dan perubahannya. Regionalisasi ialah pengklasifikasian atau pengelompokan data kedalam data sejenis. Berdasarkan pengelompokan tersebut maka akan tampak wilayah yang memiliki persamaan dan perbedaan. Kesatuan wilayah yang menunjukkan karakteristik tertentu sehingga dapat dibedakan dengan daerah lainnya disebut region. Karakteristik atau ciri khas daerah suatu tempat itu dapat berupa karakteristik aspek fisik, manusia atau gabungan keduanya.