Lompat ke isi

Talibun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Desember 2020 11.43 oleh YogiYY (bicara | kontrib)


Talibun adalah pantun yang memiliki susunan genap antara enam hingga sepuluh baris. Pada talibun, tiap bait dibagi menjadi sampiran dan isi. Pembagian baris sampiran dan baris isi ditentukan oleh jumlah baris keseluruhan yang kemudian dibagi menjadi dua.[1] Talibun umumnya digunakan dalam acara berbalas pantun sebagai pengganti pantun empat larik seuntai. Penggunaan talibun di dalam acara berbalas pantun memudahkan pengungkapan gagasan dalam bentuk dialog.[2] Talibun berbentuk puisi lama yang memiliki jumlah baris genap dan pada akhir baris memiliki persamaan bunyi (rima).[3] Talibun merupakan perluasan dari pantun untuk mengungkapkan kesatuan ide yang lebih lengkap. Maka dari itu, talibun sering disebut pantun panjang yang pengulangan katanya sampai enam larik atau delapan larik seuntai. Teknik pengulangan merupakan sesuatu yang sangat lumrah dalam talibun. Pengulangan ini biasanya di awal larik dan Ietaknya cukup bervariasi, bisa jadi pengulangan di larik di awal, tengah, maupun larik akhir baik di bagian sampiran maupun isi. [4]

Ciri-ciri

Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:-

  • Ia merupakan sejenis puisi bebas
  • Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian
  • Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci
  • Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
  • Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya
  • Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang berirama seperti pengulangan dll)
  • Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara
  • Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita pelipur lara.[3]

Tema

Tema talibun biasanya berdasarkan fungsi puisi tersebut. Contohnya seperti berikut:

  • Mengisahkan kebesaran/kehebatan sesuatu tempat dll
  • Mengisahkan keajaiban sesuatu benda/peristiwa
  • Mengisahkan kehebatan/kecantikan seseorang
  • Mengisahkan kecantikan seseorang
  • Mengisahkan kelakuan dan sikap manusia
  • mengisahkan perlakuan dimasa lalu
  • mengisahkan seperti peperangan pada masa lalu

Contoh

Anak orang di Pantai Ancol

pergi berjalan ke kebun bunga

hendak ke pekan hari telah senja

Di sana sirih kami kerekap

meskipun daunnya serupa

namun rasanya berlain jua

Referensi

  1. ^ Kosasih, E. (2008). Apresiasi Sastra Indonesia (PDF). Jakarta: Nobel Edumedia. hlm. 11. ISBN 978-602-8219-57-0. 
  2. ^ Sumaryanto (2010). Mengenal Pantun dan Syair. Semarang: PT. Sindur Press. hlm. 36. ISBN 978-979-067-054-9. 
  3. ^ a b Ratna, Dewi (23 Maret 2016). "Indahnya talibun, puisi lama yang bikin kamu kagum". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-09. 
  4. ^ Sugiarto, Eko (2016-01-04). Pantun dan Puisi Lama Melayu. Yogyakarta: Grup Khitah Publishing. hlm. 84. ISBN 978-602-99121-8-0.