Lompat ke isi

Pagar mangkuk

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 Desember 2020 14.50 oleh Pinerineks (bicara | kontrib)
Mangkuk berjajar.

Pagar mangkuk (bahasa Jawa: ꦥꦒꦼꦂꦩꦁꦏꦺꦴꦏ꧀ pager mangkok) adalah sebuah metafora dalam masyarakat Jawa yang bermakna perilaku saling berbagi, peduli dan menjaga di antara orang-orang yang hidup bersama dalam suatu lingkungan. Berbagi dan saling peduli di antara orang-orang selingkungan dianggap sebagai sistem keamanan yang lebih baik daripada meninggikan atau memperbesar tembok pagar.[1] Hubungan saling menguntungkan antarwarga ini dapat mempererat persaudaraan dan hal itu dipercaya lebih kuat daripada mengamankan rumah dengan sesuatu yang bersifat bendawi, seperti tembok atau pagar.[2] Mangkuk dalam ungkapan ini adalah simbol memberi sebagaimana mangkuk umumnya digunakan sebagai wadah untuk memberi makanan ke para tetangga.[3][4]

Pagar mangkuk tidak hanya diterapkan dalam kehidupan bertetangga, tetapi juga dapat diterapkan dalam pelbagai bidang. Sebagai contoh, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memanfaatkan kearifan lokal pagar mangkuk untuk mengamankan situs Sangiran. Hal tersebut dilakukan dengan melibatkan masyarakat secara intensif di area situs Sangiran, baik dalam hal pengangkatan pegawai ataupun penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat.[2] Selain itu, Kementerian Kehutanan juga menerapkan kearifan lokal pagar mangkuk untuk menjaga kawasan hutan. Rakyat di sekitar hutan diberdayaan dengan beragam kegiatan perekonomian pengelolaan hutan sehingga menjadi sejahtera. Dengan demikian, rakyat turut menjadi penjaga dan pengawas hutan.[5]

Peribahasa

Pagar mangkuk disebutkan dalam peribahasa Jawa luwih becik pager mangkok, tinimbang pager témbok atau "lebih baik pagar mangkuk daripada pagar tembok".

Catatan kaki

  1. ^ "Pagar Mangkok". www.pitoyo.com. Diakses tanggal 2019-09-27. 
  2. ^ a b Sangiran, BPSMP (2015-07-29). "pager mangkok : local genius yang efektif untuk mendukung pelestarian". BPSMP Sangiran (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-27. 
  3. ^ "Bagaimana orang desa membuat rumahnya aman tanpa tembok tinggi?". esensiana. 2017-08-16. Diakses tanggal 2019-09-27. 
  4. ^ Iqbal, Muhaimin (2006). Asuransi umum syariah dalam praktik: upaya menghilangkan gharar, maisir, dan riba. Gema Insani. ISBN 9789795601166. 
  5. ^ "Pagar Mangkuk Kemenhut Beri Mamfaat Bagi Rakyat". Republika Online. 2014-08-31. Diakses tanggal 2019-09-27.