Silek Kumango
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Naval Scene (Kontrib • Log) 1409 hari 1142 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Silat Kumango (Minangkabau: Silek Kumango) adalah salah satu aliran silat (silek) utama khas Minangkabau.[1] Silat ini berasal dari Nagari Kumango, yang termasuk Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.[2][3] Aliran ini diciptakan oleh Syekh Abdurrahman al-Khalidi, seorang ulama tarekat dan pendekar silat ternama asal Kumango.[4]
Sejarah
Syekh Abdurrahman al-Khalidi, atau disebut juga Syekh Kumango, adalah peramu Silat Kumango.[5] Ia bernama kecil Alam Basifat, dan di masa mudanya adalah pendekar yang disegani dan ditakuti, serta banyak belajar ke berbagai pelosok. Ia bahkan sampai ke Bayang, Pesisir Selatan belajar mengaji dan bersilat. Syekh Kumango menguasai tarekat Syattariah dari Ulakan, Pariaman, Naqsyabandiyah, dan juga Sammaniyah.
Pengaruh ajaran tarekat pada Silat Kumango sangat terasa, yang menuntut para muridnya dapat mengendalikan diri.[6] Jurus-jurus pada silat ini tidak lagi meniru gerakan hewan atau alam, sebagaimana pada golongan silat-silat tua lainnya di Sumatera Barat.[7]
Penyebaran Silek Kumango antara lain telah sampai ke Malaysia, Belanda, dan kawasan lain di Indonesia
Konsep dan teknik
Silat Kumango memiliki persamaan dengan aliran silat Minangkabau lainnya, meskipun silat ini telah memiliki ciri khasnya tersendiri. Di dalam silat ini tetap dikenal istilah-istilah langkah, gelek dan balabek sebagai bagian inti dan karakter dasar dari silat di Minangkabau.
Langkah
Seperti halnya silat di Minangkabau, belajar melangkah dianggap penting. Para murid ditekankan agar belajar cara melangkah yang benar, sebab jurus atau buah tidaklah akan tepat penggunaannya apabila langkah yang dilakukan tidak benar. Silek Kumango memakai konsep langkah ampek, namun Syekh Kumango memakai istilah Islami untuk menamai gerak langkah khas Silat Kumango, yaitu langkah alif-lam, lam-ha, mim-ha, dan mim-dal.[7]
Jurus
Jurus-jurus atau inti gerakan pada Silat Kumango sbb.:
- Ilak suok
- Ilak kida
- Rambah
- Cancang
- Sambuik pisau
- Lantak siku
- Ampang
- Patah tabu
- Ucak tangguang
- Ucak lapeh
Lihat pula
Referensi
Catatan kaki
- ^ Pauka 1988, hlm. 27.
- ^ Maryono, O'ong (2002). Pencak Silat in the Indonesian Archipelago (dalam bahasa Inggris). Yayasan Galang. hlm. 200. ISBN 978-979-9341-60-0.
- ^ Tarab berasal dari kata Tarok, yaitu nama tumbuhan yang pada zaman dahulu seratnya dibuat untuk pakaian. Pada zaman penjajahan Jepang, pakaian dari serat tarok ini kembali populer dengan ucapan ichi ni san shi go roku, baju goni sarawa tarok (satu dua tiga empat lima enam, baju goni celana tarok).
- ^ Prabowo 2016, hlm. 7.
- ^ http://www.mail-archive.com/silatindonesia@yahoogroups.com/msg01880.html
- ^ Prabowo 2016, hlm. 7-8.
- ^ a b Prabowo 2016, hlm. 8.
Bahan bacaan
- Draeger, Donn F. (2012). Weapons & Fighting Arts of Indonesia (dalam bahasa Inggris). Tuttle Publishing. ISBN 978-1-4629-0509-6.
- Pauka, Kirstin (1998). Theater & Martial Arts In West Sumatra: Randai & Silek of the Minangkabau (dalam bahasa Inggris). Ohio University Press. ISBN 978-0-89680-205-6.
- Prabowo, Erik R. (2016). Silat Nusantara. Litera.
- Jasmi, Khairul (2019-11-27). PENDEKAR TANPA PEDANG. Republika Penerbit. ISBN 978-602-7595-61-3.
- Lebe, Edward (2018-10-24). Gerak Langkah Pencak Silat Baringin Sakti. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 978-602-433-631-8.
Pranala luar
- Kumango, Silat Leluhur dari Minangkabau Liputan6.com, 3 Juni 2012. Diakses 3 Desember 2013.
- Silat Kumango (Sumatera Barat - Indonesia) Melayuonline.com, 3 Juni 2012. Diakses 3 Desember 2013.
- Menapaktilasi Jejak Silek Kumango Kompasiana, 16 Desember 2012. Diakses 3 Desember 2013.