Mak nyah
Mak nyah atau maknyah adalah istilah dalam bahasa Melayu[1] yang mengacu kepada wanita trans di Malaysia. Istilah ini pertama kali muncul pada akhir dasawarsa 1980-an untuk membedakan wanita trans dengan minoritas lainnya.[2]
Bahasa
Bahasa Seteng (secara harfiah berarti "setengah bahasa") adalah bahasa rahasia yang dituturkan oleh komunitas transgender Malaysia untuk mencerminkan identitas mereka. Bahasa ini biasa digunakan di kalangan mak nyah remaja.[1]
Status resmi
Komunitas mak nyah di Malaysia sangat didiskriminasi, termasuk dalam mencari kerja, menyewa rumah, dan mengakses layanan kesehatan.[3] Pada tahun 2010, pemerintah Inggris dan Australia mengakui pencari suaka transgender dari Malaysia karena mereka dianggap sebagai korban persekusi di Malaysia.[4][5]
Pengadilan-pengadilan di Malaysia telah mengeluarkan putusan-putusan yang berbeda mengenai pengakuan negara atas identitas gender seorang transpuan.[2] Misalnya, dalam perkara Wong,[6] hakim Pengadilan Tinggi Ipoh menegakkan keputusan Departemen Pendaftaran nasional yang menolak mengubah Akta Kelahiran dan KTP penggugat yang adalah seorang pria transeksual. Namun, dalam perkara JG,[7] hakim Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur memutuskan agar KTP penggugat disesuaikan dengan identitas gendernya.
Berdasarkan Bab 21 Undang-Undang Pelanggaran Ringan 1955, mak nyah dapat didakwa atas perilaku asusila jika berpakaian sebagai wanita, sementara Pasal 28 Undang-Undang Kejahatan Pidana Syariah (Wilayah Federal) tahun 1997 melarang pria mengenakan pakaian wanita di tempat umum dan menyamar sebagai wanita untuk "tujuan amoral".[2]
Statistik
Diperkirakan terdapat sekitar 10.000 mak nyah di Malaysia. [8] Di kota Kuching terdapat 700 mak nyah (75% Melayu, sisanya Dayak dan Tionghoa).[1]
Referensi
- ^ a b c Caesar DeAlwis; Maya Khemlani David. "LANGUAGE AND IDENTITY OF MALAY TEENAGE MAK NYAH (TRANSVESTITES) IN KUCHING" (PDF). repository.um.edu.my. Diakses tanggal 1 February 2015.Caesar DeAlwis; Maya Khemlani David. "LANGUAGE AND IDENTITY OF MALAY TEENAGE MAK NYAH (TRANSVESTITES) IN KUCHING" (PDF). repository.um.edu.my. Retrieved 1 February 2015.
- ^ a b c "The Mak Nyahs of Malaysia: Testimony of Four Transgender Women" (PDF). equalrightstrust.org. Equal Rights Trust. Diakses tanggal 1 February 2015.
- ^ Teh 2002.
- ^ "Trans Woman wins Asylum Claim". International Lesbian, Gay, Bisexual, Trans and Intersex Association. 27 July 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 August 2011. Diakses tanggal 1 February 2015.
- ^ "Malaysian transsexual given refugee status in Australia". Fridae.asia. 2 May 2010.
- ^ Wong Chiou Yong v Pendaftar Besar/Ketua Pengarah Jabata Pendaftaran Negara [2005] 1 CLJ 622.
- ^ J. G. v Pengarah Jabatan Pendaftaran [2005] 4 CLJ 710.
- ^ Teh 1998, hlm. 165.