Lompat ke isi

Idrus Paturusi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 19 Januari 2021 16.24 oleh Adi Ismail (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox Officeholder|honorific-prefix=<small>Prof. Dr. dr</small>|spouse=Dra. Rushanti A. Beso Manggabarani|birth_date={{Birth date|1950|8|31|}}|birth_place={{flagic...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Prof. Dr. dr
Idrus Andi Paturusi
Sp.B Sp.OT (K)
Rektor Universitas Hasanuddin ke-11
Masa jabatan
2006 – 2014
Sebelum
Pendahulu
Prof. Dr. Ir. Rady Andi Gani
Pengganti
Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu M.A
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1950-08-31)31 Agustus 1950
Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
Suami/istriDra. Rushanti A. Beso Manggabarani
Anak3 orang
AlmamaterUniversitas Hasanuddin
Universitas Indonesia
Hiroshima University
ProfesiDokter
Dosen
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi Sp.B Sp.OT (K) (lahir 31 Agustus 1950) adalah seorang dokter ahli bedah tulang (Orthopedic) Indonesia yang juga merupakan Guru Besar ilmu kedokteran dan Rektor Universitas Hasanuddin ke–11. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Idrus Paturusi menyelesaikan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin pada tahun 1977. Ia memperoleh gelar Bedah Umum di Universitas yang sama pada tahun 1979 dan Bedah Ortopedi di Universitas Indonesia pada tahun 1984. Ia mengikuti pelatihan Ortopedi Pascasarjana di Service de Chirurgie Orthopedic di bawah bimbingan Prof. A. Patel di Paris, Prancis pada 1986-1987. Menyelesaikan gelar Doktor ilmu kedokteran di Universitas Hasanuddin pada tahun 1999 dan meraih gelar Guru Besar pada tahun 2002.

Prof. Idrus Paturusi terkenal dari kegiatan sosialnya dalam penanganan medis korban bencana alam, krisis kemanusiaan, dan keadaan darurat baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional dan telah menerima beberapa sertifikat penghargaan. Diantaranya adalah apresiasi dari UNHCR, Pemerintah Iran, dan Pemerintah Indonesia sebagai Koordinator Tim Medis untuk korban gempa Bam di Iran; Satya Lencana Kebangkitan Sosial dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono; Sertifikat Adi Setya Utama dari Ikatan Dokter Indonesia; Tim Crisis Center dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan dari Afghanistan Society sebagai anggota Tim Medis Indonesia di Afghanistan.