Lompat ke isi

Bank Rakyat Indonesia Syariah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Februari 2021 01.36 oleh Rizal taufiq rahman (bicara | kontrib) (Susunan Komisaris)
PT Bank Syariah Indonesia, Tbk.
Publik
Kode emitenIDX: BRIS
IndustriJasa keuangan/publik
PendahuluBank BRI Syariah
Bank Syariah Mandiri
Bank BNI Syariah
DidirikanJakarta, Indonesia (Senin, 1 Februari 2021)
Kantor pusatKantor Pusat di Jakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia Indonesia
Tokoh kunci
Ngatari
Direktur Utama
ProdukKeuangan Syariah
IndukKementerian BUMN
Berkas:Logo Bank BRI Syariah.jpg
Logo BRI Syariah (hingga 2020)

Bank Syariah Indonesia (disingkat BSI) adalah lembaga perbankan syariah. Bank ini berdiri pada 01 Februari 2021 pukul 13.00 WIB, dahulu bernama Bank Jasa Arta, lalu diambil alih Bank Rakyat Indonesia, menjadi Bank Umum Syariah pada 2008. UUS Bank BRI digabung pada 2009.[1]

Pada 1 Februari 2021, bank ini melakukan merger dengan Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah dan pada saat yang sama, berganti nama menjadi Bank Syariah Indonesia.

Dewan Komisaris

Mulya E. Siregar : Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen

Suyanto : Komisaris

Masduki Baidlowi : Komisaris

Imam Budi Sarjito : Komisaris

Sutanto : Komisaris

Bangun S. Kusmulyono : Komisaris Independen

M. Arief Rosyid Hasan : Komisaris Independen

Komaruddin Hidayat : Komisaris Independen

Eko Suwardi : Komisaris Independen

Direksi

Direktur Utama: Ngatari
Direktur Operasional: Fahmi Subandi
Direktur Bisnis Retail: Fidri Arnaldy
Direktur Bisnis Komersil : Kokok Alun Akbar
Direktur Kepatuhan : Yana Soeprianan

Dewan Pengawas Syariah

Ketua Dewan Pengawas Syariah : Prof.Dr.K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc.
Anggota Dewan Pengawas Syariah: M. Gunawan Yasni, S.E.,Ak.,M.M.,CIFA.,FIIS.

Pemegang saham

Adapun komposisi pemegang saham Bank Syariah Indonesia (BSI) nantinya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI-Saham Syariah 2%, dan investor publik 4,4%.

Referensi