Dinas Penerangan Angkatan Darat
Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat | |
---|---|
Berkas:Logo Dispenad.png | |
Dibentuk | 13 Januari 1951 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Badan Pelaksana Pusat |
Bagian dari | Tentara Nasional Indonesia |
Moto | Warastra Pesan Cakti |
Situs web | www.tniad.mil.id |
Tokoh | |
Kepala | Brigadir Jenderal TNI Tatang Subarna |
Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, disingkat (Dispenad) adalah Badan Pelaksana Pusat ditingkat Mabesad yang berkedudukan langsung di bawah Kasad, bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi Penerangan TNI Angkatan Darat dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.
Tugas dan Fungsi
Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) dalam menjalankan tugas sebagai salah satu institusi di jajaran TNI-AD adalah menyampaikan informasi secara benar dan profesional tentang hal ihwal TNI AD sebagai kekuatan pertahanan negara Matra Darat kepada masyarakat, serta memberikan tanggapan yang simpatik manakala ada suatu informasi yang dianggap dapat merugikan citra positif TNI AD. Selain itu sebagai institusi yang sekaligus "Agen Informasi", bertugas mengolah informasi, menyampaikan informasi, mengelola informasi, baik untuk pihak internal maupun eksternal dan semua itu ditujukan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.
Sejarah
Cikal bakal Penerangan TNI-AD, tampak sejak perang kemerdekaan. Satu kenyataan yang tak dapat dimungkiri, walaupun secara resmi organisasi Penerangan belum terbentuk, namun keberadaan dan perannya dalam perjuangan bangsa, telah metampakkan hasil yang nyata. Sangat beralasan apabila pada perkembangan selanjutnya, yakni dalam wadah organisasi ketentaraan yang dibentuk 5 Oktober 1945, dengan nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR), eksistensi peran Penerangan semakin meningkat dan mulai terorganisir, meski dengan personel dan peralatan yang sangat sederhana. Markas Besar Tentara (MBT) di Yogyakarta pada waktu itu telah memiliki bagian yang menjalankan kegiatan penerangan militer. Panglima Besar Jenderal Sudirman menunjuk Mayor Jenderal H Anwar Tjokroaminoto sebagai pimpinan Penerangan. Salah satu stafnya adalah bidang koordinasi pers yang dijabat oleh Letnan K Suwarno.
Perkembangan penerangan militer semakin meningkat dalam jajaran TNI-AD. Hal ini terlihat di beberapa satuan yang telah melakukan kegiatan penerangan dalam organisasinya, antara lain: Penerangan Divisi X Panembahan Senopati di Solo dipimpin oleh Letda Harsono. Penerangan Komandemen dipimpin Mayor Kartawirana di Sumatra dan Penerangan Divisi II Sumatra dipimpin oleh Letda Natjik Has.Kegiatan yang dilakukan masih sebatas pemberian informasi melalui press release, siaran radio militer dan sandiwara yang dilakukan secara teratur, yang dimanfaatkan sebagai media informasi dan hiburan.Dengan perpindahan pusat pemerintahan dari Yogyakarta ke Jakarta, Markas Besar TNI-AD juga dipindahkan ke Jakarta, membentuk Badan Staf Umum yang terdiri dari SUAD I sampai dengan SUAD V. Di samping itu dibentuk pula Staf Khusus disebut Kabinet KSAD, di dalamnya terdapat Juru Bicara Kabinet dijabat oleh Mayor Imam Soekarto (1950).
Fungsi dan peran Penerangan semakin diperlukan eksistensinya di lingkungan TNI-AD. Oleh karena itu, Pimpinan Angkatan Darat memutuskan membentuk organisasi penerangan melalui penetapan Kasad Nomor: 8/Kasad/Pnt/1951 tanggal 13 Januari 1951 dengan nama Bagian Penerangan dan Penerbitan dipimpin oleh Letkol Imam Soekarto. Cikal bakal inilah yang kelak setiap tanggal 13 Januari diperingati sebagai Hari Jadi Penerangan TNI-AD.
Dinamika organisasi pun turut mewarnainya. Tahun 1953, melalui Surat Keputusan Kasad Nomor: 224/Kasad/Kpts/1953 tanggal 24 November 1953, Bagian Penerangan dan Penerbitan diubah namanya menjadi Penerangan Angkatan Darat, berikutnya tahun 1955 melalui Penetapan Kasad Nomor: Tap 0-5 tanggal 5 Agustus 1955 diubah namanya menjadi Pusat Penerangan Angkatan Darat. Dan selanjutnya berdasarkan Keputusan Kasad Nomor: Kep-269/5/1971 tanggal 12 Mei 1971 kembali berubah nama menjadi Dinas Penerangan TNI-AD hingga sekarang.
Penugasan
Pengabdian prajurit Penerangan dalam berbagai keadaan, baik di medan operasi maupun partisipasinya dalam pembangunan, tak lepas dari pasang-surutnya perjuangan bangsa. Dalam berbagai operasi dalam negeri, kontribusi insan penerangan menjadi catatan tersendiri, antara lain mulai Operasi Tegas di Riau tahun 1955-1957, Operasi Trikora di Irian Barat tahun 1962, operasi penumpasan G-30-S/PKI, dan berbagai operasi lainnya hingga penugasan Satgaspen Kolakops di daerah rawan Aceh semenjak 11 Mei 2001 hingga sekarang. Begitu pula dalam penugasan antarbangsa, prajurit Penerangan senantiasa hadir sebagai duta perdamaian dunia yang tergabung dalam Kontingen Garuda, mulai Garuda II di Kongo pada tahun 1960 hingga Garuda XII B di Kamboja pada tahun 1982, dan masih banyak pelaksanaan tugas khusus lain yang dilaksanakan Dispenad dalam rangka tugas pokok TNI-AD, termasuk program peduli bencana alam (Karya Bhakti TNI-AD Terpadu).
Kepala
- Brigjen TNI Syarwan Hamid (1992 - 1993)
- Brigjen TNI Afifuddin Thaib (1993 - 1995)
- Brigjen TNI Hardi Karso (1995 - 1997)
- Brigjen TNI Robik Mukav (1997 - 1998)
- Brigjen TNI I Dewa Putu Rai (1998 - 2000)
- Brigjen TNI FX. Bachtiar (2000 - 2001)
- Brigjen TNI Ismet Herdy (2001 - 2002)
- Brigjen TNI Ratiyono (2002 - 2004)
- Brigjen TNI Hotmangaraja Panjaitan (2004 - 2006)
- Brigjen TNI Ricardo Siagian (2006 - 2008)
- Brigjen TNI Christian Zebua (2008 - 2010)
- Brigjen TNI Soewarno Widjanarko (2010 - 2010)
- Brigjen TNI Wiryantoro NK (2010 - 2012)
- Brigjen TNI Pandji Suko Hari Judho (2012 - 2012)
- Brigjen TNI Sisriadi (2012 - 2012)
- Brigjen TNI Rukman Ahmad (2012 - 2013)
- Brigjen TNI Andika Perkasa (2013 - 2014)
- Brigjen TNI Wuryanto (2014 - 2015)
- Brigjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah (2015 - 2017)
- Brigjen TNI Alfret Denny D. Tuejeh (2017 - 2018)
- Brigjen TNI Candra Wijaya (2018 - 2020)
- Brigjen TNI Nefra Firdaus, S.E., M.M. (2020 - 2021)
- Brigjen TNI Tatang Subarna (2021 - Sekarang)
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi