Sukosono, Kedung, Jepara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 April 2021 17.16 oleh Mas bulawa (bicara | kontrib) (→‎PemDes Sukosono: Penambahan konten)
Sukosono
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenJepara
KecamatanKedung
Kode pos
59463
Kode Kemendagri33.20.01.2018
Luas-
Jumlah penduduk5.000 jiwa
Kepadatan-


Logo Wisata "SUKOSONO"

Sukosono adalah desa di kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.

Geografis

Sukososno terletak sebelah selatan kota Jepara kira - kira 9 KM.

Berdasarkan Data Monografi, Desa Sukosono memiliki luas ± 383.352 Ha, secara geografis Sukosono terletak 8 meter dari permukaan air laut, beriklim tropis dengan curah hujan 6,70 mm/th, temperatur suhu udara rata-rata 33 °C. Sedangkan secara topografis, kondisi wilayahnya terdiri atas 73,62 % tanah pekarangan, tegalan yang kering dan 26,38 % berupa tanah sawah tadah hujan.

Desa Sukosono merupakan desa paling ujung utara Kecamatan Kedung, yang berbatasan dengan Tujuh desa antara lain:

  • Sebelah Selatan: Kerso,Dongos.
  • Sebelah Barat: Rau,Petekeyan.
  • Sebelah Utara: Sukodono,Langon.
  • Sebelah Timur: Ngabul.

Desa Sukosono terbagi menjadi 32 RT dalam 8 RW.

Berdasarkan Data Statistik Penduduk Tahun 2007, penduduk Desa Sukosono sebanyak 5.560 jiwa, terdiri atas 2.779 jiwa laki – laki dan 2.781 jiwa perempuan, dengan rata-rata 12 % bekerja sebagai tani, 48 % sebagai tukang kayu, 40 % bekerja sebagai buruh, karyawan, wiraswata, dan lain-lainya.

PemDes Sukosono

  • Petinggi:
Subkhan, S.H.I.
  • Sekretaris (Carik):
 Suharto
  • Bendahara:
 M.Choirul Anwar, S.Kom.


  • Kaur Tata Usaha:
 Kaspul Muklis, S.E.
  • Staf Kaur Tata Usaha:
 M. Jamal Udin
  • Kaur Perencanaan:
 Muhammad Sholeh
  • Staf Kaur Perencanaan:
 Bambang Harwanto
  • Kasi Pemerintahan:
 M. Miftahurroziqin
  • Kasi Kesejahteraan:
 Ambari
  • Kasi Pelayanan:
 Mundhofir
  • Staf Kasi Pelayanan:
 Hanifuddin
  • Kamituwo 1:
 Abastian Saputra
  • Kamituwo 2:
 Lajan
  • Kamituwo 3:
 Mustain
  • Kamituwo 4:
 Muh. Sholihin
  • Ketua BumDes:
 Muhamad Samiun
  • Komandan Hansip:
 Suharjo
  • Penjaga:
 Salimun

Pendidikan

Pendidikan Formal

  • RA Miftahul Ulum
  • RA Ismailiyyah
  • RA Al Masithoh
  • TK Satu Atap Pertiwi
  • RA Al Fatimiyah
  • MI Sultan Fattah
  • SD Sukosono 1
  • SD Sukosono 2
  • SD Sukosono 3
  • SD Sukosono 4&5
  • MI Miftahul Ulum
  • MTs Sultan Fattah
  • MTs Miftahul Ulum
  • SMP N Satu Atap 3 KEDUNG
  • MA Sultan Fattah Jepara
  • MA Miftahul Ulum JEPARA

Pendidikan Non Formal

  • PAUD Al Masithoh
  • PAUD Ismailiyyah
  • Madin Hidayatul Mubtadiin
  • Madin Miftahul Ulum
  • Madin Ismailiyah
  • Madin Assalamah
  • TPQ Ismailiyyah
  • TPQ Hidayatul Mubtadiin
  • TPQ Ari-Ari
  • TPQ Assalamah
  • Ponpes Al Wasath
  • pondok thoriqoh Al muhtadin
  • Ponpes Mambaul Qur'an
  • Ponpes Hidayatussalam
  • Ponpes Al Wathoniyah
  • Ponpes Assalamah
  • PKBM Al Wathoniyah
  • Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sultan Fattah

Industri

Di Sukosono

  • 10 penggergajian kayu
  • 2 selep padi
  • Banyak Mebel Kayu yang memproduksi kursi,almari dll.
  • Servis TV dan elektronik lainya
  • Jasa Finishing
  • Sebagian ibu ibu banyak yang menenun kain dari Troso,juga ada yang menjadi karyawan perusahaan garmen,buruh amplas dll.

Olahraga

Di Sukosono terdapat team sepak bola Singaraja fc dan banyak team bola Voly,futsal,bulu tangkis dll.

Event

Di Desa ini terdapat even rutin di laksanakan tiap tahun antara lain:

- Pelestarian budaya SEDEKAH BUMI

(hari rabu legi 
malam kamis pahing tiap bulan 
apit).

- Sukosono Festival,

Tumpeng/gunungan dll.

- Takbir keliling tiap Idul Fitri.

- Santunan YATAMA oleh PemDes.

- Pawai Drumband dan karnaval oleh

yayasan MU tiap harlah.

- Pawai dan karnaval oleh ponpes MQ tiap akhirusanah.

- Dll.

Potensi

  • Wisata Alam
  • Belik Winong

konon katanya air tidak pernah habis walau di ambil terus dan ada yang percaya airnya bisa mengobati penyakit dalam. Lahan sawah yang tidak di imbangi penyuluhan oleh Pemdes sehingga para petani tidak bisa menghasilkan padi yang banyak dan berkualitas sehingga para petani menanam padi hanya bisa mencukupi kebutuhan anggota keluarga.

banyaknya lahan kebun yang tidak dioptimalkan.

Banyaknya SDM yang tidak terkoordinir.