Lompat ke isi

Puasa Ramadan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Orang-orang berbuka puasa bersama di masjid setelah seharian menjalankan ibadah puasa

Puasa Ramadan merupakan puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadan yang jumlah harinya antara 29 dan 30 hari dalam puasa .[1] Menurut ajaran Islam dalam puasa di bulan Ramadan dapat kita menghapus kesalahan atau terampuni dosa yang telah diperbuat selama ini.[1] Namun harus dengan kekuatan iman dan mengharapkan pahala dari ridha Allah SWT.[1] Puasa pada bulan Ramadan merupakan pelaksanaan dari rukun Islam yang keempat dalam ajaran Islam.[2] Menurut ajaran Islam puasa pada bulan Ramadan merupakan puasa yang wajib dilaksanakan selama 1 bulan penuh rahmat.[3] Sehingga jika dengan sengaja tidak melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan maka seseorang tersebut akan berdosa sesuai dengan Firman Allah dalam Qur'an Surah Al-Baqarah [2]:183 dan 184 yang berbunyi

" Yaa ayyuhal ladzina ammanu kutiba 'alaikummussyiamu kamma kutiba 'allaladzhiina min qoblikum la'alakum tattaquun" (183) yang artinya Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa atas kamu sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu sebagai orang yang bertaqwa.[3]

Tafsir ayat ini ( Ibnu Katsir: jilid 2 )[4]

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Dikatan demikian karena dalam ibadah Puasa Ramadan mengandung hikmah menyucikan tubuh dan mempersempit jalan-jalan syaithan( Setan ). Maksudnya agar umat islam terhidar dari setan  yang membisikan kepada manusia untuk berbuat maksiyat dan ingkar kepada perinatah Allah SWT

Melalui ayat ini Allah SWT, ber-Khitab kepada orang mukmin dari kalangan umat ini ( Umat Islam ) den memerintahkan kepada mereka( Umat Islam) untuk berpuasa, yaitu menhan diri dari makan dan minum serta bersenggama di siang hari dengan niat ikhlash mengahrap ridho Allah SWT. Banyak sekali hikmah yang terkadung dalam melaksnakan ibadah puasa ramadan, yakni memberisihkan jiwa, mensucikan harta (melaui zakat fitrah) serta membebaskan darai endapan-endapan yang buruk bagi kesehatan tubuh dan akhlak-akhlak yang rendah atau akhlak buruk,

Perintah Puasa juga di jelas kan dlam Al-Quran: Al-Baqarah [2:184] sebagai kelanjutan dari ayat 183

yang artinya:

184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.[5]

Puasa Ramadan merupakan rutinitas yang ibadah yang tidak bisa ditinggalkan dalam setiap tahunnya karena hukumnya yang wajib.[3] Puasa Ramadan ialah puasa yang dilaksanakan dari mulai fajar hingga terbenam matahari.[3] Di bulan Ramadan inilah seluruh umat Islam diwajibkan berpuasa jika tidak mampu maka diharuskan untuk mengganti puasa tersebut pada hari-hari yang lain.[6] Dasar Wajibnya puasa Ramadan dikemukakan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah. Allah berfirman, "Bulan Ramadan yang didalamnya diturunkannya (permulaan) Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-pejelasan mengenai petunjuk-petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil. karena itu barang siapa diantara kamu berada pada bulan itu, maka berpuasalah[7]

Referensi

  1. ^ a b c Al-Utsaimin Syaikh Muhammad bin Shalih.2008.Majelis Bulan Ramadan.Jakarta:Pustaka Iman besar berstandar Asy-Syafi'i.17-21
  2. ^ Abdul'aziz bin Fadhi Sayyid Nada.2007.Ensiklopedi Adab Islam.Jakarta:Pustaka Iman Asy-Syafi'i.126
  3. ^ a b c d Bunda Nafisah Aulia.1002 bagaimana Cara Dahsyat Melatih Anaknya untuk Berpuasa. Penerbit:Pustaka Grhatama.51-153
  4. ^ Tafsir Ibnu Katsir
  5. ^ Al_quranTemplat:Al-Quran
  6. ^ Mahmud Ahmad Mustafa.2009.Puasa Senin kamis. Penerbit:Mutiara Media.41
  7. ^ Q.S Al-Baqarah ayat 185

Pranala luar