Lompat ke isi

Patung wadd

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 April 2021 16.28 oleh Ahmad Fazza (bicara | kontrib) (Menulis Artikel Pertama)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Patung wadd adalah sebuah berhala yang disembah oleh kaum kalb di Daumatul Jandal. Wadd adalah salah satu orang orang saleh yang hidup di zaman Nabi Nuh a.s.

wadd dan beberapa orang soleh lainnya, kemudian dibuatkan sebuah patung, guna untuk mengenang dan mengingat-ingat mereka, namun kemudian. ketika generasi berganti, mereka malah menyembah dan mengagungkan patung tersebut.[1]

Kisah

Dalam sejarah islam, kisah mengenai Patung wadd, sebagai berhala pertama yang disembah oleh manusia tercantum jelas dalam sebuah Hadist riwayat bukhari.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا صَارَتْ الْأَوْثَانُ الَّتِي كَانَتْ فِي قَوْمِ نُوحٍ فِي الْعَرَبِ بَعْدُ أَمَّا وَدٌّ كَانَتْ لِكَلْبٍ بِدَوْمَةِ الْجَنْدَلِ وَأَمَّا سُوَاعٌ كَانَتْ لِهُذَيْلٍ وَأَمَّا يَغُوثُ فَكَانَتْ لِمُرَادٍ ثُمَّ لِبَنِي غُطَيْفٍ بِالْجَوْفِ عِنْدَ سَبَإٍ وَأَمَّا يَعُوقُ فَكَانَتْ لِهَمْدَانَ وَأَمَّا نَسْرٌ فَكَانَتْ لِحِمْيَرَ لِآلِ ذِي الْكَلَاعِ أَسْمَاءُ رِجَالٍ صَالِحِينَ مِنْ قَوْمِ نُوحٍ فَلَمَّا هَلَكُوا أَوْحَى الشَّيْطَانُ إِلَى قَوْمِهِمْ أَنْ انْصِبُوا إِلَى مَجَالِسِهِمْ الَّتِي كَانُوا يَجْلِسُونَ أَنْصَابًا وَسَمُّوهَا بِأَسْمَائِهِمْ فَفَعَلُوا فَلَمْ تُعْبَدْ حَتَّى إِذَا هَلَكَ أُولَئِكَ وَتَنَسَّخَ الْعِلْمُ عُبِدَتْ Artinya, “Dari Ibnu Abbas RA bahwanya, berhala-berhala yang dahulu diagungkan oleh kaum Nabi Nuh, di kemudian hari tersebar di bangsa 'Arab. Wadd menjadi berhala untuk kamu Kalb di Daumatul Jandal. Suwa' untuk Bani Hudzail. Yaquts untuk Murad dan Bani Ghuthaif di Jauf tepatnya di Saba`. Adapun Ya'uq adalah untuk Bani Hamdan. Sedangkan Nashr untuk Himyar keluarga Dzul Kala'. Itulah nama-nama orang saleh dari kaum Nabi Nuh. Ketika mereka wafat, setan membisikkan kaum itu untuk mendirikan berhala pada majelis mereka dan menamakannya dengan nama orang-orang saleh itu. Maka mereka pun melakukan hal itu, dan saat itu berhala-berhala itu belum disembah hingga mereka wafat, sesudah itu, setelah ilmu tiada, maka berhala-berhala itu pun disembah," (Lihat Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Sahihul Bukhari, [Kairo, Dāru Thauqin Najah: 1422 H), juz XII, halaman 261).[1]


wadd adalah seorang yang soleh pada masa itu, sehingga kepergiannya kemudian membuat orang-orang menjadi sedih, ditengah kesedihan itu, datanglah iblis yang mencari kesempatan, dia kemudian menggoda manusia, untuk membuat sebuat barang sebagai pengingat mereka kepada wadd, kemudian dibuatlah patung tersebut, awalnya patung wadd hanya digunakan untuk mengingat dan menghormati, namun ketika generasi berganti, mereka mulai memuja dan justru menjadikan patung tersebut sebagai sesembahan, yang mana, kegiatan ini adalah dosa besar.[2]

Referensi

  1. ^ a b "Ini Berhala Pertama yang Disembah Umat Manusia". islam.nu.or.id. 2019-03-19. Diakses tanggal 2021-04-17. 
  2. ^ "Beginilah Kisah Berhala Pertama dalam Sejarah Manusia". kumparan. Diakses tanggal 2021-04-17.