IRSA
IRSA atau Indonesian Regional Science Association adalah organisasi akademik yang secara aktif mendorong kemajuan penelitian di seluruh Indonesia[1]. IRSA berdiri sejak tahun 1997 dan secara rutin menggelar acara konferensi yang dihadiri oleh para akademisi dan pembuat kebijakan dari berbagai institusi di Indonesia. Acara tersebut menciptakan jaringan luas untuk para akademisi dan pembuat kebijakan yang perduli dengan isu-isu pembangunan daerah. IRSA memegang peran utama tidak hanya di bidang akademik melalui penelitian dan publikasi, tetapi juga berkontribusi pada kebijakan pembangunan daerah.
Sejarah
Ide pembentukan IRSA berawal pada pertengahan tahun 1980-an, ketika Pacific Regional Science Conference Organization (PRSCO) mengadakan konferensi di Bandung. Namun, gagasan IRSA tidak diresmikan hingga Budy P. Resosudarmo dan Geoffrey Hewings mengadakan pertemuan dan membentuk Komite Utama IRSA pada tanggal 12 Desember 1996 di Bank Dunia, Lippo Plaza, Jakarta. Komite Utama tersebut bertugas untuk mempersiapkan pembentukan IRSA. Komite Utama mengadakan pertemuan dengan beberapa pihak yang perduli dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan daerah di Indonesia pada tanggal 13 Maret 1997 di Hotel Sahid, Jakarta. Pertemuan tersebut juga menjadi awal pembentukan IRSA dan secara resmi disahkan pada Agustus 1997 ditandai dengan deklarasi dan pengangkatan Prof. Bambang Bintoro Soedjito sebagai Presiden IRSA pertama.
Konferensi
Berikut adalah detail konferensi tahunan yang di selenggarakan oleh IRSA:
- Jakarta, 20-21 Oktober 1998, “Regional Development Policy: Theory and Practice” dipimpin oleh Bambang P.S. Brodjonegoro
- Jakarta, 28 Februari 2000, “Indonesian Regional Development Policy: Challenges in the New Millennium” dipimpin oleh Budy P. Resosudarmo
- Jakarta, 20-21 Maret 2001, “Indonesia’s Sustainable Development in the Era of Decentralization”
- Denpasar, 20-21 Juni 2002, “Decentralization, Natural Resource, and Regional Development in the Pacific Rim”. Penyelenggaran IRSA Ke-4 pada tahun 2002 berkolaborasi dengan The 7th PRSCO Summer Institute. Acara tersebut dipimpin oleh Budy P. Resosudarmo, Armida Alisjahbana dan Bambang P.S. Brodjonegoro. Tuan rumah penyelengara adalah IRSA, PRSCO dan FE UI.
- Bandung, 18-19 Juli 2003, “Regional Development in a Decentralized Era: Public Services, Poverty, and The Environment” diketuai oleh Armida S. Alisjahbana dengan tuan rumahnya yaitu: IRSA, FE UNPAD dan BAPPENAS
- Yogyakarta, 13-14 Agustus 2004, “Regional Development in Transition: Governance, Public Services, and Eco-tourism” acara tersebut dipimpin oleh Catur Sugiyanto dan yang menjadi tuan rumahnya adalah IRSA, UGM dan BAPPENAS
- Jakarta, 3-4 Agustus 2005, “Natural Disasters’ Impacts and Challenges for Recovery: Economic Development Strategy Focusing on Aids, Governance, Infrastructure & Environment” diketuai oleh Suahasil Nazara dengan tuan rumahnya adalah IRSA, FE UI dan BAPPENAS
- Malang, 18-19 Agustus 2006, “Empowering Regional Economic Development toward Sustainable Poverty Alleviation: Good Governance, Financing Development, and the Environment” diketuai oleh Candra Fajri Ananda dan tuan rumahnya adalah IRSA, UB dan BAPPENAS
- Bandug, 2-3 November 2007, “Sustainable Regional Development: The Role of Infrastructure in Achieving Millennium Development Goals” diketuai oleh Ibnu Syabri dan tuan rumahnya adakah IRSA, ITB dan BAPPENAS
- Palembang, 30-31 Juli 2008, “The Current and Future Issues of Regional Development, Energy and Climate Change” diketuai oleh Bernadette Robiani dan tuan rumanya adalah IRSA, UNSRI (Universitas Sriwijaya) dan BAPPENAS
- Bogor, 22-23 Juli 2009, “The Political Economics of Regional Development” dipimpin oleh D.S. Priyarsono dan Ernan Rustiadi dengan tuan rumahnya IRSA, IPB dan BAPPENAS
- Surabaya, 28-29 Juli 2010, “Reintegrating Indonesian Regional Economy in the Global Era” diketuai oleh Bambang Eko Afiatno dengan tuan rumahnya IRSA, UNAIR dan BAPPENAS
- Padang, 19-21 Juli 2011, “Regional Development and Finances: Challenges for Expanding and Financing Public Services in the Decentralized Era” diketuai oleh Hefrizal Handra dengan tuan rumahnya IRSA, UNAND (Andalas University) dan BAPPENAS
- Banjarmasin, 9-11 Juli 2012, “Natural Resources, Environment and People’s Welfare in Decentralized Indonesia” diketuai oleh M. Handry Imansyah dengan tuan rumahnya adalah IRSA, UNLAM (Lambung Mangkurat University) dan BAPPENAS
- Bandung, 2-4 Juli 2013, “Green Growth and Global Recovery: A Regional Perspective” diketuai oleh Mohamad Fahmi, dan tuan rumahnya adalah IRSA, PRSCO, FEB UNPAD (Universitas Padjadjaran) dan BAPPENAS. Acara tersebut berkolabolari dengan The 23rd PRSCO Conference (PRSCO 2013)
- Makassar, 2-3 Juni 2014, diketuai oleh Hamid Paddu dan tuan rumahnya adalah IRSA dan FEB UNHAS (Universitas Hasanuddin)
- Bali, 3-5 Agustus 2015, diketuai oleh I K. G. Bendesa dan tuan rumahnya IRSA dan FEB UNUD (Universitas Udayana)
- Malang, 25-26 Juli 2016, diketuai oleh Devanto Pratomo, dan sebagai tuan rumahnya adalah IRSA dan Universitas Brawijaya
- Manado, 17-18 Juli 2017, diketuai oleh Noldy Tuerah dengan tuan rumahnya adalah IRSA dan Universitas Sam Ratulangi
- Surakarta, 3 - 24 Juli 2018, diketuai oleh Dr. Tri Mulyaningsing dengan tuan rumahnya adalah IRSA dan Universitas Sebelas Maret
- Banda Aceh, 22 - 23 Juli 2019, dipimpin oleh Dr. Nazamuddin dan Dr. Saiful Mahdi, dengan tuan rumahnya yaitu IRSA dan Universitas Syiah Kuala
Acara tahunan tersebut diikuti oleh para akademisi dan pembuat kebijakan. Pada acara IRSA tahun 2017, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengirimkan 17 pejabat fungsional BKF[2] untuk mempresentasikan hasil penelitiannya yang akan digunakan sebagai saran kebijakan bagi lembaga terkait.
Referensi
- ^ "About IRSA – IRSA". irsa.or.id. Diakses tanggal 2021-04-16.
- ^ "Badan Kebijakan Fiskal - Detail Berita". fiskal.kemenkeu.go.id. Diakses tanggal 2021-04-19.