Lompat ke isi

KRI Nanggala (402)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 April 2021 21.13 oleh RafaelGabriel805 (bicara | kontrib) (Kesalahan penulisan pada CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training)
KRI Nanggala di Laut Jawa dalam sebuah latihan pada tahun 2015
Karier (ID) Indonesia
Dipesan1977
ProduksiHowaldtswerke, Kiel, Jerman
Mulai dibuat Maret 1978
Diluncurkan
Harga Unit -
Ditugaskan21 Oktober 1981
Status Hilang Kontak
Karakteristik umum
Berat benaman 1.395 ton
Panjang 59,5 meter
Lebar 6,3 meter
Draft5,5 meter
Kecepatan 21,5 knot
Awak kapal 34 orang
PersenjataanTorpedo SUT
Semboyan"Nagabaswara Jalayudha Pamungkas"
Lambang
KRI Nanggala (401)

KRI Nanggala (402) merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra yang berada di bawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL. Kapal yang mempunyai motto Tabah Sampai Akhir ini termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Nama Nanggala berasal dari nama senjata pewayangan Nanggala.[1]

Sejarah

KRI Nanggala dipesan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 2 April 1977 dan didesain oleh Ingenieurkontor di kota Lübeck, dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, dan dijual oleh perusahaan Ferrostaal di Essen.[2] Pembuatan kapal dimulai pada bulan Maret 1978[3] dan kapal selam diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada tanggal 6 Juli 1981.[4] KRI Nanggala diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal TNI Mohammad Jusuf pada tanggal 21 Oktober 1981 di Dermaga Ujung Surabaya.[5]

Data teknis

Kapal selam ini mendapatkan tenaga dari motor listrik Siemens jenis low-speed disalurkan langsung (tanpa gear pengurang putaran) melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal. Total daya yang dikirim adalah 5000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik datang dari baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25% dari berat kapal. Tenaga batere diisi oleh generator yang diputar 4 buah mesin diesel MTU jenis supercharged. Senjata terdiri dari 14 buah terpedo 21 inci/533 mm dalam 8 tabung buatan AEG dan diincar melalui periskop buatan Zeiss yang diletakan disamping snorkel buatan Maschinenbau Gabler.[6]

KRI Nanggala memiliki berat selam 1,395 ton. Dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Ditenagai oleh mesin diesel elektrik, 4 diesel, 1 shaft menghasilkan 4,600 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot. Diawaki oleh 34 pelaut.[6] KRI Nanggala mempunyai sonar dari jenis CSU-3-2 suite.

Penugasan

2002

KRI Nanggala terlibat dalam latihan gabungan TNI AL-US Navy, CARAT-8/02 yang diadakan pada 27 Mei - 3 Juni 2002. CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training) adalah bantuan latihan militer Amerika terhadap militer negara sahabat di Asia Tenggara. Latihan CARAT ini berlangsung di perairan Laut Jawa, Selat Bali dan Situbondo.

2004

Dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004, KRI Naggala berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudera buatan 1942 dengan torpedo SUT.

2015

KRI Nanggala-402 tergabung dalam Satuan Tugas Perisai Nusa-15 melaksanakan Operasi Siaga Tempur Laut meliputi pencegahan/penangkalan dan penindakan pelanggaran wilayah perairan yuridiksi nasional Indonesia kawasan Timur dalam rangka mendukung Tupok TNI. Sebagai unsur bawah air yang mempunyai efek tangkal yang sangat tinggi kehadiran KRI Nanggala-402 efektif dalam mendukung operasi siaga tempur di bawah Komando Utama Panglima TNI.

Hilang kontak

Pada 21 April 2021, juru bicara TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Julius Widjojono mengumumkan bahwa Nanggala telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali. Kedalaman laut di lokasi hilangnya kapal selam dilaporkan mencapai 700 meter (2.300 ft).[7][8] Saat dilaporkan hilang, Nanggala membawa 53 awak,[9] dengan Kolonel Harry Setyawan sebagai awak yang memiliki pangkat tertinggi.[10]

Dalam konferensi pers, pemerintah mengumumkan bahwa beberapa kapal tempur dan penyelam dikerahkan. Pemerintah juga meminta bantuan dari pemerintah Singapura dan Australia.[11] Beberapa saat kemudian, kapal SSRV MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Republik Singapura dilaporkan dalam perjalanan menuju Laut Bali.[12][13][14]

Pemantauan udara menemukan tumpahan oli di sekitar lokasi terduga hilangnya kapal selam.[15]

Komandan

  • Mayor Laut (P) Muhammad Ali (2004-2006)
  • Mayor Laut (P) Wirawan Ady Prasetya (2013-16 Mei 2014[16])
  • Mayor Laut (P) Harry Setiawan, SE. (16 Mei 2014[16]-8 Desember 2015[17])
  • Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu (8 Desember 2015[17]-29 September 2016[18])
  • Letkol Laut (P) Ahmad Noer Taufiq, ST., M.Tr. Hanla (29 September 2016[18]-2 Desember 2016[19])
  • Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal,S.H., M.Tr. Hanla. (2 Desember 2016[19]- 20 Februari 2019[20])
  • Letkol Laut (P) Ansori, S.H., M.H. (20 Februari 2019[20]-Sekarang)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Aditya, Nicholas Ryan (2021-04-21). "Dikabarkan Hilang, Ini Spesifikasi Kapal Selam KRI Nanggala-402 Milik TNI AL". Kompas. Diakses tanggal 2021-04-21. 
  2. ^ Saunders, Stephen, ed. (2009). Jane's Fighting Ships 2009-2010. Jane's Information Group. hlm. 353. ISBN 9780710628886. 
  3. ^ Gardiner, Robert; Chumbley, Stephen, ed. (1995). Conway's All the World's Fighting Ships 1947–1995. Annapolis, Maryland, USA: Naval Institute Press. hlm. 179. ISBN 1-55750-132-7. 
  4. ^ ""Nanggala II" diserahkan *Kapal selam RI buatan Jerman Barat diserahkan pada pemerintah Indonesia". Kompas. 12 Juli 1981. hlm. 2. Diakses tanggal 21 April 2021. 
  5. ^ "Diresmikan Menhankam/Pangab: Tiga kapal perang baru dalam jajaran armada TNI-AL". Kompas. 22 Oktober 1981. hlm. 1. Diakses tanggal 21 April 2021. 
  6. ^ a b handr (2009-12-15). "Kapal Selam TNI-AL Diperbaiki di Korea Selatan". Antara News. Diakses tanggal 2021-04-21. 
  7. ^ Rahmat, Ridzwan (21 April 2021). "Indonesian Navy submarine missing in Bali Sea". Janes. Diakses tanggal 21 April 2021. 
  8. ^ Pattisina, Edna C; Puttranto, Angger (21 April 2021). "Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang di Utara Bali". kompas.id. Diakses tanggal 21 April 2021. 
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama reuters.oil
  10. ^ Pratama, Aprilandika (21 April 2021). "Daftar 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala yang Tenggelam di Bali". Kumparan. Diakses tanggal 2021-04-21. 
  11. ^ "Kapal Selam TNI AL Hilang Kontak saat Latihan di Selat Bali". CNN Indonesia. 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021. 
  12. ^ "Indonesian submarine KRI Nanggala goes missing during torpedo firing drill". Defense Brief (dalam bahasa Inggris). 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021. 
  13. ^ "Indonesian navy checking on submarine after failure to report back from exercise". Reuters. 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021. 
  14. ^ Lamb, Kate. "Indonesia searching for 53 crew aboard missing submarine, seeks Australia, Singapore help". Yahoo News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 21 April 2021. 
  15. ^ "Search for missing Indonesian submarine finds oil spill | Reuters". archive.is. 2021-04-21. Diakses tanggal 2021-04-21. 
  16. ^ a b "Jabatan Komandan KRI Nanggala-402 Diserahterimakan". Tentara Nasional Indonesia. 19 Mei 2014. Diakses tanggal 2021-04-21. 
  17. ^ a b "Dua Kapal Selam TNI AL Berganti Komandan | WEBSITE TENTARA NASIONAL INDONESIA". Tentara Nasional Indonesia. 9 Desember 2015. Diakses tanggal 2021-04-21. 
  18. ^ a b "Komandan Kapal Selam Jajaran Koarmatim Berganti Tugas". Tentara Nasional Indonesia. 29 September 2016. Diakses tanggal 2021-04-21. 
  19. ^ a b "Jabatan Komandan KRI Nanggala-402 Diserahterimakan". Tentara Nasional Indonesia (dalam bahasa Inggris). 5 Desember 2016. Diakses tanggal 2021-04-21. 
  20. ^ a b "Sertijab Komandan KRI Nanggala-402 - ANTARA News Jawa Timur". Antara News. 20 Februari 2019. Diakses tanggal 2021-04-21. 

Pranala luar