Lompat ke isi

Gustav Theodor Fechner

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Juli 2021 04.49 oleh Hidayat~alt (bicara | kontrib) (Added {{Unreferenced}} tag (TW))
Seorang yang mengembangkan teori penginderaan dan kepekaan

Gustav Theodor Fechner adalah dokter dan ahli fisika yang awalnya bercita-cita menjadi seorang filsuf Ia lahir pada 19 April 1801 di Gross Sarchen, Jerman dan meninggal pada 18 November 1887 Ia merupakan tokoh kunci dalam berkembangnya psychophysics yakni, ilmu yang berkenaan dengan hubungan kuantitatif antara sensasi dan rangsangan. Dalam karyanya pada tahun 1860 dengan judul Elements of psychophysics, ia berpendapat bahwa pikiran dan badan, dianggap bagian yang terpisah dari tubuh, bagian yang berbeda dari sebuah realitas tunggal

Karier

Ketertarikannya yang besar kepada filsafat dibawanya ke dalam pekerjaan sehari-harinya yang adalah seorang dokter. Di dalam kecintaannya kepada filsafat, seni dan sastra, Fechner tidak memperhatikan gejala-gejala kejiwaan. Oleh karena itu, ia termasuk orang yang dapat digolongkan ke dalam psycho physician atau dokter jiwa. Di lain pihak, karena dasar pendidikannya adalah kedokteran dan fisikamaka dalam mempelajari jiwa, Fencner cenderung untuk menggunakan hukum-hukum fisika pula. Ia berpendapat bahwa jiwa identik dengan badan, sehingga pendapatnya ini disebut hipotesis identitas atau pan psychism. Pada tahun 1983, ia mengalami kegagalan dalam eksperimennya, dalam percobaan ini ia memakai dirinya sebagai alat dengan memandangi matahari dengan memakai bermacam-macam kacamata, akibatnya mata Fechner lama-kelamaan rusak dan tidak dapat melanjutkan minatnya di dalam bidang fisika lagi.

Teori tentang Penginderaan dan Kepekaan

Metode yang digunakan Fechner dalam penelitian-penelitiannya adalah metode eksperimen, sedangkan eksperimen-eksperimennya sendiri kebanyakan mengenai penginderaan. Fechner menegaskan bahwa penginderaan sebagai bagian dari jiwa tidak dapat diukur secara langsung. Kita hanya dapat mengetahui ada tidaknya dan kuat lemahnya penginderaan, tetapi di lain pihak kita dapat mengukur rangsang yang diterima indra itu secara tepat. Oleh karena badan identik dengan jiwa, maka kenaikan kekuatan rangsang yang diterima oleh alat-alat indra pada badan, akan menimbulkan kenaikan atau perubahan penginderaan yang seimbang. Dengan demikian kita dapat mengukur perubahan atau kenaikan penginderaan dengan mengukur kenaikan kekuatan rangsang. Ia kemudian merumuskan kembali bahwa untuk mengetahui adanya perubahan pada penginderaan, Fechner menggunakan kepekaan atau sensitivity. Kepekaan adalah bagian dari penginderaan yang dapat diketahui dengan mengamati Just Noticeable Difference (JND) atau Ambang Kepekaan Perbedaan (AKP). Misalnya suatu gelombang suara berfrekuensi 5000 hz, diinderakan sebagai bunyi tertentu. Kalau frekuensi gelombang suara itu dinaikkan menjadi 5010 hz, maka orang yang mendengarnya belum merasakan adanya perbedaan, tetapi kalau gelombang suara dinaikan menjadi 5500 hz, maka orang yang mendengarnya akan mengamati adanya perbedaan bunyi. Ini berarti bahwa perubahan gelombang suara menjadi 5010 hz, belum mencapai AKP, sedangkan perubahan menjadi 5500 hz, sudah melampaui AKP. Dengan mengamati hubungan antara kenaikan atau penurunan kekuatan rangsang dengan AKP dari penginderaan, Fechner sampai pada kesimpulan bahwa penginderaan berubah sebanding dengan rangsang.

Referensi