Badarayana
Artikel ini adalah bagian dari seri |
Ajaran Filsafat |
---|
Samkhya • Yoga • Mimamsa |
Nyaya • Waisesika • Wedanta |
Aliran Wedanta |
Adwaita • Wisistadwaita |
Dwaita • Suddhadwaita |
Dwaitadwaita • Acintya-bheda-abheda
|
Filsuf |
Abad kuno |
Kapila • Patanjali • Jaimini |
Gotama • Kanada • Byasa |
Abad pertengahan |
Adi Shankara • Ramanuja |
Madhwacarya • Madhusudana |
Wedanta Desika • Jayatirtha |
Abad modern |
Ramakrishna • Ramana |
Vivekananda • Narayana Guru |
Sri Aurobindo • Sivananda
|
Portal agama Hindu |
Badarayana adalah seorang filsuf India yang diperkirakan hidup sekitar abad ke-5.[1] Nama Badarayana disebut berulang-ulang dalam kitab Hindu di luar Parasharya Veda Vyasa.[1] Misalnya Samavidhana Brahmana menyebutkan empat generasi Badarayana. Ia diberikan gelar Vyas kedua sebagai penghormatan atas karya-karyanya. Salah satu karya utamanya adalah kitab-kitab Brahmasutra (aforisme tentang Brahman).[1][2] Bersama dengan 12 pemikir lainnya, ia bergabung dalam suatu kelompok yang menamakan dirinya "kelompok penyelidik" dalam memahami Veda.[1] Mereka membagi dua bagian dari Veda, yaitu Vedas sebagai ritual dan Brahman sebagai investigasi atas ritual tersebut, ini juga sering dikenal sebagai Purva mimamsa.[1][2]
Aforisme dalam Brahman
[sunting | sunting sumber]Badarayana dalam tesisnya membagi kitab tentang Brahman dalam empat bab, yaitu:
1. Korelasi atau Keteraturan (samanvaya) yaitu sinkronisasi dari penyataan dari Penyataan.
2. Non-Kontradiksi atau Harmoni (avirodha) yaitu demonstrasi konsistensi dari doktrin-doktrin Veda.
3. Makna Keselamatan atau Jalan (sadhana atau marga) yaitu makna-makna untuk mencapai Brahman.
4. Hasil (phalam) yaitu hasil dari pencapaian akan Brahman.