Lompat ke isi

Tolak Bala (Dayak Jawatn)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 Juli 2021 15.55 oleh Mathius John (bicara | kontrib) (Deskripsi, penambahan foto, dan tata letak)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Dokmen Pribadi
Ritual Bekibau pada Upacara Adat Tolak Bala
Nama Upacara Tolak Bala
Etnis Pelaku Dayak Kalimantan Barat
Sub Suku Jawatn, Sawe, Taman Sekadau
Sifat Kearifan Lokal
Tujuan Keselamatan dari bencana


Tolak Bala adalah salah satu bentuk kearifan lokal yang berlaku di kalangan berbagai Sub Suku Dayak di Kalimantan Barat, Indonesia. Khusus di kalangan Masyarakat Adat Suku Dayak Jawatn, kearifan lokal ini diterapkan dalam bentuk prosesi atau Upacara Adat yang bertujuan memohon perlindungan Sang Pencipta dari ancaman bencana, baik bencana alam maupun wabah penyakit atau pandemi.

Prosesi

Prosesi upacara adat tolak bala dimulai dengan ritual "nyatuk pemuang" yang dilanjutkan dengan ritual "madah mantak" selanjutnya ritual "bekibau", ritual "madah mansak", ritual "ngantung rancak" dan ditutup dengan ritual "ngobat semongat."

Bahan-bahan dan perlengkapan

Adapun bahan-bahan dan perlengkapan yang dipergunakan dalam upacara adat tolak bala ini adalah:

  1. Beras 3 mangkok adat;
  2. Ayam 3 ekor;
  3. Lemang 3 ruas;
  4. Tuak 3 botol;
  5. Telur ayam 3 biji;
  6. Babi;
  7. Rajah;
  8. Ilupm sirih pinang;
  9. Uang;
  10. Kain; dan
  11. Vegetasi obat-obatan.

Referensi