Lompat ke isi

Haddad Alwi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Haddad Alwi
Haddad Alwi
Haddad Alwi
Informasi latar belakang
PekerjaanPenyanyi
Tahun aktif1997-sekarang
LabelBlackboard Indonesia
GP Records

Haddad Alwi (lahir 13 Maret 1966) adalah seorang penyanyi religi Islam Indonesia. Albumnya yang bertajuk Cinta Rasul (1999) merupakan album religi terlaris sepanjang sejarah musik Indonesia. Album ini telah diproduksi ulang dalam berbagai versi dan volume. Haddad juga pernah berkolaborasi dengan Gita Gutawa dan Tasya dalam album Jalan Cinta 2.

Kehidupan pribadi

Dalam kehidupan pribadinya Hadad Alwi berpisah dari istrinya Atina Riawati, yang juga seorang penyanyi religi. Keduanya bercerai pada akhir 2005 setelah empat tahun bersama, dengan dikarunia anak perempuan Yasmin Hadad Assegaf.[1]

= Bersama Cinta Rasul/Sholla Studio

Kemudian keluarlah album Nur Muhammad SAW (1997) dan Ziarah Rasul (1998). Dua album itu terjual lumayan banyak. Meski tak begitu meledak. Hingga sutau hari, di tahun 1999, ia begitu prihatin tatkala lagu Diobok-obok milik penyanyi cilik Joshua, laris matiis di pasaran. Haddad pun membayangkan bila satu juta album yang dihasilkan Joshua itu adalah album shalawat yang ditujukan untuk anak-anak.

Karena sebuah lagu memiliki nilai ibadah dan tidak sekedar menghibur. Waktu itu belum terbayang sama sekali, siapa penyanyi yang bakal membawakannya. Selanjutnya, melalui proses seleksi terpilihlah Sulis, yang kemudian dilatihnya secara intens dalam olah vokal. Apa yang didapatkannya sama sekali di luar dugaan. Ia membayangkan, untuk bisa dikenal membutuhkan waktu satu tahun.

Namanya mencuat ke publik pada tahun 1999 saat meluncurkan album bertajuk ‘Cinta Rasul’ dengan menggandeng penyanyi cilik bernama Sulis, membawakan lagu Islami yang sebagian besar bertema kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Album tersebut terjual lebih dari 1 juta keping dalam 6 bulan pertama, dan mencapai 2 juta keping dalam setahun. Karena prestasinya, Haddad Alwi menerima beberapa penghargaan dari industri musik di Indonesia, bahkan juga di negara jiran Malaysia.

Selama lima tahun, tepatnya sejak 1999 hingga 2004, di bawah naungan Sholla Studio, Haddad Alwi bersama Sulis menelurkan 7 album shalawat & nasyid berjudul 'Cinta Rasul' (Volume 1 s/d 6). Selain itu ia juga pernah merilis satu album shalawat spesial dalam bentuk orchestra berjudul 'Love for the Messenger'.

Solois

Pada tahun 2003, Haddad Alwi masuk ke label rekaman Sony Music dan merilis album pertama yang mengusung bahasa arab yang bertajuk Dalam Simthud Duror yang dirilis tahun 2003 yang album tersebut berisikan syair syair maulid habsyi yang syarat akan shalawat dalam balutan rebana atau hadrah secara instrumental, yang juga dilengkapi pembacaan maulid dalam album tersebut. Sejak tahun 2004, setelah Sulis beranjak dewasa, di bawah label Sony Music, Haddad Alwi mulai menggandeng artis lain untuk berkolaborasi dengannya. Seperti yang terekam dalam album bertajuk ‘The Way of Love’ (2004), Haddad Alwi berkolaborasi dengan Fadly (Padi) dan Duta (Sheila-on-7). Sedangkan dalam album bertitel 'Jalan Cinta 2' (2006) yang merupakan kelanjutan dari album 'The Way of Love', Haddad Alwi berkolaborasi dengan Tasya dan Gita Gutawa dengan ditambahkan backing vocalnya oleh grup vokal Patria Lima.

Setahun tak mengeluarkan album, mengambil momentum bulan suci Ramadhan 1430 H, masih bersama label Sony Music Haddad Alwi kembali menyapa penggemar setianya dengan merilis album berjudul '12 Lagu Pilihan Haddad Alwi'. Album yang dirilis tahun 2009 itu kembali hadir dengan syair-syair yang syarat pujian kepada Sang Khalik dan Rasul-Nya. Berisikan 12 lagu, dengan 3 pilihan lagu baru, Lagu yang menjadi andalan dalam album tersebut adalah Marhaban Ya Ramadhan. Sama seperti di album-albumnya terdahulu, lagu ini juga diisi suara anak-anak kecil sehingga terasa sangat menyentuh hati dan menyejukkan.

Pada tahun 2010, di bawah label Falcon Music, Haddad Alwi mengeluarkan album baru dengan judul ‘Muhammad Nabiku’, berkolaborasi dengan dua gadis kecil, Anti dan Vita, dengan lagu andalannya Rindu Muhammadku, sebuah lagu yang berirama riang. Album itu tampil beda dari album-album Haddad Alwi yang terdahulu. Ia memberi sentuhan baru dengan menggaet rapper asal Bandung, Ebith Beat A. Selain dalam rangka penyegaran, ia juga bermaksud menunjukkan bahwa lagu shalawat juga bisa dikemas dengan sentuhan modern tanpa mengurangi makna dari pesan yang hendak disampaikan. Setahun kemudian (2011), setelah kesuksesan album ‘Muhammad Nabiku’, dirilislah seri kedua dari album tersebut, di bawah music label yang sama. Dengan hits single 'IBU' yang berduet dengan Farhan. Selain itu juga, dirilis VCD Karaoke 'Muhammad Nabiku' yang berisikan 9 lagu yang diambil dari album yang sama, dan ditambahkan 1 lagu baru yakni 'IBU'. Pada 2012 Haddad Alwi mengeluarkan album kompilasi 'Penyejuk Hati' yang berisikan 10 lagu berbahasa arab yang diambil dari lagu hits Cinta Rasul yang dikemas ulang dalam nuansa yang berbeda, serta ditambahkan 4 lagu berbahasa Indonesia.

2013, keluar satu album independen berjudul ‘Senandung Shalawat untuk Negeriku’ yang berisikan 8 lagu shalawat pilihan yang menggunakan bahasa indonesia dan arab. Kemudian pada 2014 (di bawah music label Act-Plus/Music Factory), mengeluarkan satu album berjudul ‘Kidung Cinta untuk Ayah-Bunda’ (dipasarkan secara eksklusif di KFC) dengan hits single 'Allahu Allah'. Pada 2015, Haddad Alwi mengeluarkan satu album religi ‘Tembang Shalawat’ yang dimana album tersebut merupakan album kompilasi yang memuat lagu lagu hits Shalawat masanya Cinta Rasul yang memuat 9 lagu juga ditambahkan 3 lagu baru dalam album tersebut, sedangkan pada Mei 2016 keluar album terbaru berjudul ‘Pelangi Cinta untuk Sang Nabi’. yang menggaet penyanyi cilik penerus Sulis yakni Nada & Shifa, juga menggaet penyanyi vokalis PADI yakni Fadly. Album tersebut dengan distribusinya Transmart.

Dilihat dari album-albumnya, Haddad Alwi termasuk penyanyi religi yang kerap tampil dengan penyanyi cilik. Hal itu pun diamininya. Menurutnya, ia justru lebih bersemangat jika berpartner dengan anak-anak. Selain itu, ia juga merasa prihatin dengan minimnya lagu khusus anak-anak. Apalagi sekarang ini, televisi banyak menyuguhkan tayangan musik yang hanya diisi oleh band-band dan penyanyi dewasa. Anak-anak pun tak memiliki pilihan tontonan yang sesuai usianya dan bermanfaat bagi perkembangan mental spiritualnya. Ia juga merasa galau mengingat jarangnya anak-anak zaman sekarang yang mengenal shalawat.

Album

Bersama Cinta Rasul

SOLO

KOMPILASI

Referensi

Pranala luar