Lompat ke isi

Hokiantea

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Juli 2021 04.04 oleh Abachriel (bicara | kontrib) (menambahkan halaman tentang tanaman hokiantea, untuk gambar saya tidak punya karena terkait hak cipta)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tanaman Hokiantea, Hokianti, atau Sidoguri dalam bahasa Inggris disebut Fukien tea atau yang bernama Ilmiah Cormona Retusa adalah tumbuhan semak atau pohon kecil bercabang banyak, biasanya tumbuh setinggi 1 - 4 meter, tetapi sesekali spesies ini mencapai tinggi hingga 10 meter.

Tanaman ini termasuk dalam 10 besar tanaman obat yang sangat potensial di Filipina, dan dengan demikian industri skala kecil telah berkembang di sana.

Kadang-kadang ditanam, terutama di Asia Tenggara, untuk daun yang digunakan sebagai pengganti teh dan untuk tujuan pengobatan.

Hokiantea juga sering ditanam sebagai tanaman hias dan pagar dan merupakan subjek yang populer untuk bonsai.

https://www.ciriciripohon.com/2019/12/ciri-ciri-pohon-hokianti-di-alam-liar.html


Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah meniran (Phylanthus niruri Linn). Telah banyak dilakukan penelitian mengenai efek dari meniran, diantaranya adalah efek sebagai imunomodulator, antihepatotoksik, dan antikanker. Filantin merupakan komponen utama Phylanthus niruri Linn yang memiliki aktivitas melindungi hati dari zat toksik (antihepatotoksik) baik berupa parasit, obat-obatan, virus maupun bakteri. Berdasarkan uraian tersebut mendorong peneliti untuk melakukan isolasi terhadap senyawa tersebut dan diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan sebagai marker untuk standardisasi. Pada isolasi filantin ini dilakukan modifikasi pengekstraksi awal dengan cara pemilihan pelarut dengan berbagai perbandingan campuran pelarut. Hal ini untuk mendapatkan ekstrak dengan kandungan senyawa filantin yang optimum. Metode yang digunakan untuk pemisahan senyawa menggunakan Kromatografi Vakum Cair (KVC). Senyawa filantin diperoleh dari kristal fraksi 11,12 dan 15. Dari 25 g ekstrak diperoleh 20,26 mg isolat (rendemen 0,081%). Berdasarkan profil KLT terdapat bercak tunggal yang menunjukkan senyawa tunggal dalam isolat. Pada pembacaan λ maksimum menggunakan densitometer menunjukkan λ maksimum yang sama antara standart filantin dan sampel yaitu pada 275 nm. http://eprints.ums.ac.id/9888/

KARAKTER TANAMAN HOKIANTEA

Hokiantea di Alam Liar lebih menyukai Habitat terbuka, kering, dan cerah, seperti semak belukar pada umumnya, ia juga seperti vegetasi semak lainnya yang menghuni hutan jati pada ketinggian rendah dan sedang dengan kondisi Tanah berpasir dan semak belukar. Spesies ini bisa berbunga sepanjang tahun.

MANFAAT TANAMAN HOKIANTEA

  • Rebusan daun digunakan sebagai pengganti teh.
  • Daunnya antidiare, obat penurun panas dan obat perut.
  • Akar dianggap sebagai penangkal keracunan nabati dan sebagai alternatif untuk cachexia dan sifilis.
  • Selain itu, secara tradisional digunakan untuk menghentikan pendarahan akibat gigitan ular berbisa Echis carinatus.
  • Akar dilaporkan dicerna untuk membersihkan tubuh setelah melahirkan.
  • Asam rosmarinic, turunan asam fenilakrilat, adalah penghambat pelepasan histamin yang diketahui dan ekstrak metanol daun telah menunjukkan sifat pelepasan antihistamin yang kuat.
  • Dalam sebuah percobaan di Filipina, tablet dari daun kering mengurangi pembentukan eritrosit polikromatik mikronukleasi yang diinduksi oleh mitomisin C, tetrasiklin, dan dimetilnitrosamin. Ini menunjukkan bahwa tablet ini memiliki aktivitas antimutagenik

KEGUNAAN LAINNYA DARI HOKIANTEA

Tanaman ini bisa ditanam sebagai tanaman hias, khususnya sebagai subject populer untuk Bonsai.

BUDIDAYA HOKIANTEA

Cara mudah untuk Budidaya Hokiantea adalah Stek, dan Stek sebaiknya dilakukan dari pucuk berdaun muda. Dan Akar berkembang perlahan selama 1-2 bulan kedepan