Tanjung, Lombok Utara
Tanjung | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Nusa Tenggara Barat | ||||
Kabupaten | Lombok Utara | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 52.08.01 | ||||
Kode BPS | 5208020 | ||||
Desa/kelurahan | 8 desa | ||||
|
Tanjung merupakan salah satu kecamatan yang juga merupakan ibu kota di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pusat perdagangan dan pemerintahan kabupaten ada di kecamatan ini. Tanjung berjarak sekitar 35 Km ke arah utara dari Kota Mataram.
Geografi
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Laut Bali |
Timur | Kecamatan Gangga |
Selatan | Kabupaten Lombok Barat |
Barat | Kecamatan Pemenang |
Desa/Kelurahan
- Jenggala
- Medana
- Sigar Penjalin
- Sokong
- Tanjung
- Tegal Maja
- Teniga
- Sama Guna
Penduduk
Penduduk Kecamatan Tanjung sangat heterogen, ada Suku Sasak, Bali, Jawa, Bima, Sumbawa dan suku-suku lainnya. Tanjung menyimpan potensi untuk menjadi sentra perdagangan yang bisa disejajarkan dengan kota-kota lain di Nusa Tenggara Barat.
Agama dan suku
Mayoritas penduduk kota Tanjung memeluk agama Islam. Kebanyakan pemeluknya adalah Suku Sasak, Jawa, Bima, Sumbawa. Agama lain yang dianut di kota ini adalah Buddha, dan Hindu, yang kebanyakan dianut oleh penduduk dari suku Bali. Beragam tempat peribadatan juga dijumpai di kota ini. Selain didominasi oleh Masjid, Pura dan Vihara juga terdapat di kota Tanjung.
Pariwisata
Wisata alam
- Pantai Sire
- Pantai Sejuk
- Pantai Sorong Jukung
Wisata kuliner
Tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, Lombok Utara juga mempunyai beberapa kuliner khas yang tidak akan bisa ditemui di tempat lain. Salah satu kuliner khas tersebut adalah Sate Ikan Tanjung. Sate yang hanya ditemui di sekitar daerah Tanjung. Tidak seperti sate ikan di daerah lain, keunikan aroma dan rasa dari sate ini membuat setiap orang akan langsung bisa membedakan nya dengan sate – sate ikan di daerah lain .
Di daerah asalnya Lombok Utara, pedagang sate Ikan Tanjung hanya bisa kita jumpai di waktu – waktu tertentu yaitu mulai dari pukul empat sampai dengan enam sore hari. Lewat dari jam-jam itu kita tidak akan menemukannya karena harganya yang cukup terjangkau membuat Sate ini sangat cepat terjual. Selain itu keberadaan pedagangnya yang berjajar di sepanjang jalan menuju daerah Tanjung juga membuat setiap pengunjung yang kebetulan lewat bisa langsung menikmatinya atau membawanya pulang sebagai oleh- oleh.