Lompat ke isi

Usman Arrumy

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Agustus 2021 20.25 oleh Osaima99 (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 19031003 oleh Rahmatdenas (bicara))
Usman Arrumy
Lahir(1990-02-06)6 Februari 1990
Demak, Jawa Tengah Indonesia
Pekerjaan
BahasaIndonesia
Kebangsaan Indonesia
PendidikanPondok Pesantren
AlmamaterAl-Azhar University
Periode2010 - sekarang
GenrePuisi, Esai
TemaCinta, Sufisme
Aliran sastraSufisme
Karya terkenalKasmaran, Sepilihan Puisi
Asmaraloka (Buku Puisi)
Anjangsana
PasanganFaroh Nur (m 2020)

Usman Arrumy (lahir 6 Februari 1990) adalah penyair berkebangsaan Indonesia. Ia aktif menulis dan menerjemahkan puisi, terutama mengangkat tema ketuhanan dan cinta. Ia mulai gemar menulis puisi sejak masih di pesantren Kaliwungu.[1] Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa esai dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar dan terangkum dalam berbagai antologi. Nama dan kiprahnya tercatat dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia terbitan Yayasan Hari Puisi, 2018.[2][3]

Pendidikan

Masa kecilnya dididik oleh ayahnya sendiri di pesantren Jogoloyo, Demak. Lalu ia dikirim ke pondok pesantren Bandungsari, Grobogan, asuhan KH. Wahid Zuhdi (2006). Kemudian di pesantren asuhan KH. Dimyati Rois, Kaliwungu, Kendal, sampai tahun 2012. Lalu mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, dalam kurun waktu 2012 sampai 2020.


Kepenulisan

Usman Arrumy sowan Sapardi Djoko Damono

Latar belakang yang kental akan dunia keagamaan itulah yang menjadikan puisi-puisinya membawa spirit religiusitas, meski puisi-puisi yang ditulisnya mayoritas berlatar cinta anak muda. [4] Puisi-puisinya dipandang oleh Sapardi Djoko Damono sebagai upaya sungguh-sungguh untuk meneruskan tradisi puisi sufi yang sudah sejak ratusan tahun yang lampau dikembangkan di Timur Tengah dan negeri-negeri lain yang mendapat pengaruh Islam, sebab ia rupanya telah menyatukan dan mengembangkan pemahamannya atas puisi Indonesia dan Arab [5] Kehidupan Usman sebagai santri, telah merepresentasikan relasi antara Tuhan, manusia, dan cinta dalam puisi-puisinya.[6]

Puisi-puisinya dianggap mengandung nilai sufistik, selain karena subjek yang mengarah ke dua komponen sekaligus, yaitu Tuhan dan manusia, juga karena terpengaruh pada latar belakang dan lingkungannya[7], dan terutama buku puisinya berjudul Kasmaran juga dikaji untuk membedah konsep metafisika Muhammad Iqbal,[8] Penyair dari Demak yang akrab dipanggil Gus[9] ini telah disebut-sebut KH Ahmad Mustofa Bisri sebagai penyair masa depan Indonesia. Dan penyair celurit emas dari Madura KH D. Zawawi Imron menyebutnya sebagai penyair penghayat. [10]

Pada 2016, Usman Arrumy telah menerjemahkan puisi-puisinya Sapardi Djoko Damono ke dalam bahasa Arab, diberi judul Hammuka Daimun, mengacu pada buku pertamanya berjudul DukaMu Abadi, dan diterbitkan oleh penerbit Mesir Tweeta Publishers. Saleem Shahbany, penyair terkemuka Mesir telah mengapresiasi Hammuka Daimun dengan menuliskan kata pengantar.[11] Dalam buku tersebut berjumlah 76 puisi, sesuai usia Sapardi Djoko Damono pada waktu itu. Dan Hammuka Daimun diterjemahkan di Mesir ketika ia masih studi di Universitas Al-Azhar. [12]

Karya Terkenal

Kasmaran
Berkas:Cover kasmaran.jpg
Sepilihan Puisi
PenyuntingTia Setiadi
PengarangUsman Arrumy
IlustratorAcep Zamzam Noor
BahasaIndonesia
GenrePuisi
DiterbitkanOktober 2017
PenerbitDiva Press
Halaman144 halaman
ISBNISBN 978-602-391-416-6

Kasmaran

Kasmaran adalah buku puisi karya Usman Arrumy yang diterbitkan oleh Diva Press pada Agustus 2017. Ditulis pada rentang waktu 2013 sampai 2016. Mayoritas puisi dalam buku ini bertema soal cinta. Dalam buku Kasmaran, puisi-puisi Usman cenderung mengandung unsur kesufian, sebab di dalamnya selalu mengaitkan tiga hal: Tuhan, manusia, dan cinta. Usman memberikan simbol-simbol ciptaan Tuhan yang dipadukan dengan cinta. Entitas ego antara Manusia dan Tuhan. Maupun manusia dan manusia yang memfokuskan kepada kebebasan mencintai.[13]Secara singkat, dalam buku Kasmaran, dapat disimpulakan menjadi dua golongan: Puisi dalam bentuk sufistik, dan puisi yang mengandung nilai sufistik. [14] Gaya bahasa yang dipakai Usman dalam menuliskan puisi di buku ini secara dominan adalah gaya bahasa asonansi. [15]

Residu Rindu


Jauh sebelum mata rindu
Mendidikku melihat keindahanmu
Kau lebih dulu kekal dalam pandanganku

Jauh sebelum tangan rindu
Menuntun penaku menulis namamu
Kau lebih dulu kekal dalam puisiku

Jauh sebelum bibir rindu
Membimbing bunyiku mengujar namamu
Kau lebih dulu kekal dalam bungkamku

Jauh sebelum kaki rindu
Mengusung langkahku ke haribaanmu
Kau lebih dulu kekal dalam diriku

Jauh sebelum naluri rindu
Mengajariku mendoakan keselamatanmu

Kau lebih dulu kekal dalam cintaku

โ€” Usman Arrumy dalam Kasmaran

Daftar Karya

Tahun Judul Penerbit Genre Catatan
2011 Jadzab Arias Publishing Puisi Antologi
2014 Mantra Asmara Hasfa Publishing Puisi
2017 Surat dari Bawah Air Perpustakaan Mutamakkin Puisi Terjemah puisi Nizar Qabbani
2017 Hammuka Daimun Dar Tweeta, Egypt Puisi Terjemah puisi Sapardi Djoko Damono
2017 Kasmaran, Sepilihan Puisi Diva Press Puisi
2019 Situs Kesedihan Basabasi Puisi Antologi
2020 Anjangsana Diva Press Essai
2020 Asmaraloka Diva Press Puisi Buku puisi sepaket dengan CD Musikalisasi Puisi
2021 Mata Waktu Diva Press Puisi

Pranala Luar

Lihat Juga

Catatan Kaki

  1. ^ Ali, Adhim (14 Juni 2020). "Mengenal Tuhan Melalui Syair Kasmaran Usman Arrumy". Media Santri Nu. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
  2. ^ Profil Usman Arrumy Good Reads. Diakses 14 Juni 2020
  3. ^ Profil Usman Arrumy dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia, Yayasan Hari Puisi, 2018, ISBN 978-602-50502-0-6
  4. ^ Ali, Adhim (15 September 2017). "Kasmaran: Puisi-puisi Menuju Tuhan". Nu Online. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
  5. ^ Arrumy, Usman (2017). Kasmaran: sepilihan puisi. Yogya: Diva Press. hlm. 144 hlm. ISBN 978-602-391-416-6. 
  6. ^ Nur Alim, Bayu Aji (2019). "Gaya Bahasa Perbandingan dalam Puisi Kasmaran Usman Arrumy". Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan. 7 (02): 13. 
  7. ^ Akhmad (2020). "Representasi Nilai Sufistik dalam Puisi Kasmaran Usman Arrumy". Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran. 15 (25): 21. 
  8. ^ Indarti, Titik (2020). "Entitas Ego dalam Puisi Kasmaran Usman Arrumy". Jurnal Sapala. 07 (01). 
  9. ^ Atiq, Ni'matus (6 January 2021). "Puisi: Media Dakwah Penuh Cinta". Pronesiata.id. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
  10. ^ Gus Mus dan D. Zawawi Imron dalam pengantar Asmaraloka
  11. ^ Ahya, Zaim (21 Juli 2020). "Hammuka Daimun, Kumpulan Puisi Sapardi yang Diterjemah ke Bahasa Arab". Alif.id. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
  12. ^ Akmaliyah, & Laely (2020). "Studi Kasus Terjemahan Arab atas Dua Sajak Karya Sapardi Djoko Damono oleh Usman Arrumy". Al-Tsaqofa: Jurnal Ilmiah dan Peradaban Islam. 17 (2): 04. 
  13. ^ Indarti, Titik (2020). "Entitas Ego dalam Kumpulan Puisi Kasmaran Karya Usman Arrumy: Kajian Metafisika Muhammad Iqbal". Jurnal Sapala. 07 (01): 02. 
  14. ^ Akhmad (2020). "Representasi Nilai Sufistik dalam Kumpulan Puisi Karya Usman Arrumy". Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran. 15 (02): 11. 
  15. ^ Nur Alim, & Bayu Aji (2020). "Gaya Bahasa Perbandingan dan Perulangan dalam Antologi Puisi Kasmaran Karya Usman Arrumy". Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan. 07 (02): 305.