Lompat ke isi

Yuni (film)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yuni
SutradaraKamila Andini
ProduserIfa Isfansyah
Ditulis oleh
Pemeran
Penata musikAlexis Rault
SinematograferTeoh Gay Hian
PenyuntingLee Chatametikool
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
  • 12 September 2021 (2021-09-12) (Kanada)
Durasi95 menit
NegaraIndonesia
Bahasa

Yuni adalah film drama Indonesia tahun 2021 yang disutradarai dan ditulis oleh Kamila Andini. Film ini merupakan proyek film yang disiapkan sejak tahun 2017, diproduksi oleh Fourcolours Films dengan produser Ifa Isfansyah.[1]

Sinopsis

Yuni adalah seorang gadis píntar dan mempunyai mimpi yang sangat besar. Impiannya ingin bisa kuliah setinggi-tingginya. Suatu hari, Yuni dilamar oleh seorang pría yang tidak dikenali. Ia menolak lamaran tersebut dan menjadi bahan pembicaraan orang-orang disekitarnya. Lamaran kedua pun datang, Yuni masih menolak dan lebih memertingkan untuk menggapai cita-citanya. Namun, sebuah mitos menghantuínya yang dimana jika seorang perempuan menolak dua kali lamaran, dia tidak akan pernah menikah selama-lamanya. Menghadapi semua tekanan yang terjadi dalam hidupnya, membuat Yuni harus berhadapan dergan Yoga, teman semasa kecilnya yang pemalu serta Pak Damar, guru sastra favoritnya di sekolah.

Pemeran

Produksi

Dilansir dari akun Instagram Ifa Isfansyah, produser serta suami dari Kamila Andini, proyek ini mulai diinisiasi sejak 2017 saat asisten rumah tangga mereka yang masih cukup muda pamit untuk pulang kampung dan akan segera menjadi seorang nenek karena anaknya yang masih belasan tahun akan melahirkan setelah menikah di usianya yang masih sangat muda. Sejak saat itu Kamila Andini tahu apa yarg harus ia suarakan di film berlkutnya. Mereka memiki dua anak perempuan mayoritas remaja Indonesia yang tidak tinggal di kota besar menjadi urgensi untuk mereka menceritakan tentang Yuni, seorang remaja perempuan dengan mimpî besar tapi hidup di dunia sekitarnya yang semakin mengecil.

Produksi film ini adalah Fourcolours Films bekerja sama dengan Akanga Film Asia (Singapura), Manny Films (Perancis) dan Kedai Film (Indonesia). Film ini juga memperoleh dukungan pendanaan dari Infocomm Media Development Authority (IMDA), Singapore Film Comission, Aide Aux Cinémas Du Monde CNC France, Visions Sud Est Switzerland, Purin Pictures Thailand, MPA-APSA Academy Film Fund Australia dan terseleksi menjadi bagian dari Torino Film Lab di Italia. Tak lama kemudian rumah produksi film ternama di Indonesia, Starvision Plus melalui sang produser Ir. Chand Parwez Servia di Instagram pribadinya, mengumumkan bahwa ia resmi bergabung sebagai ko-rumah produksi untuk mendistribusikan film Yuni di Indonesia.

Film Yuni mengambil setting di daerah Banten serta dialog antar tokohnya berbahasa Jawa Banten dan Sunda Banten. Selain artis nasional, film ini juga melibatkan banyak pemain dan kru lokal dari Banten. Untuk penggarapan film ini, para artis menjalani pelatihan dialek bahasa daerah Banten.

Kamila Andini beralasan menggunakan bahasa daerah di Banten karena film panjang dengan bahasa daerah Banten sangatlah minim bahkan nyaris tidak ada.

Penayangan

Film Yuni tayang perdana dan berkompetisi di ajang Festival Film Internasional Toronto 2021 di program platform bersama dan berkompetisi bersama tujuh film terpilih lainnya dari sejumlah negara, salah satunya film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas yang ikut berkompetisi di ajang ini.[2]

Referensi

  1. ^ Janati, Firda (12 Januari 2021). Setuningsih, Novianti, ed. "YUNI, Film Panjang Karya Kamila Andini yang Diproduseri Ifa Isfansyah". Kompas. Diakses tanggal 6 Maret 2021. 
  2. ^ Bantennews (2021-08-12). "Yuni, Film Berbahasa Daerah Banten Tayang Perdana di Toronto International Film Festival 2021 | BantenNews.co.id -Berita Banten Hari Ini". Diakses tanggal 2021-08-12. 

Pranala luar