Lompat ke isi

Surah Al-Mujadilah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 September 2021 17.11 oleh 114.79.5.139 (bicara) (Perbaikan kesalahan ketikan "al-mujadilah" menjadi "al-mujadalah")
Surah ke-58
al-Mujadalah
المجادلة
Wanita Yang Mengajukan Gugatan
KlasifikasiMadaniyah
Nama lainal-Mujadalah (Perbantahan)[1]
JuzJuz 28
Jumlah ruku3 ruku'
Jumlah ayat22 ayat

Surah Al-Mujadilah (Arab: المجادلة, "Wanita Yang Mengajukan Gugatan") adalah surah ke-58 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah dan terdiri atas 22 ayat. Dinamakan Al-Mujadilah yang berarti wanita yang mengajukan gugatan karena pada awal surah ini disebutkan bantahan seorang perempuan yang menurut riwayat bernama Khaulah binti Tsa'labah terhadap sikap suaminya yang telah menzhiharnya. Hal ini diadukan kepada Rasulullah dan ia menuntut supaya dia memberikan putusan yang adil dalam persoalan itu. Dinamai juga Al-Mujadalah yang berarti Perbantahan.

Surah ini mempunyai ciri berbeda dari surah lain dalam Al-Qur'an. Dalam setiap ayat dalam surah ini, selalu terdapat lafaz Jalallah (lafaz ALLAH). Ada dalam satu ayat hanya terdiri dari satu lafaz, ada yang dua, atau tiga, dan bahkan ada yang lima lafaz, seperti pada ayat 22 dalam surah ini.[2]

Terjemahan

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

  • Sungguh Allah telah mendengar perkataan wanita yang menyampaikan gugatan kepada kamu tentang suaminya, serta mengadu kepada Allah. Dan Allah mendengar perkara antara kalian berdua. Maka ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
    Orang-orang yang menzihar para istri di antara kalian, padahal para istri mereka bukanlah para ibu mereka; para ibu mereka merupakan para wanita yang melahirkan mereka. Dan sungguh mereka mengucap suatu ucapan yang mungkar serta dusta. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.
    Bahwa orang-orang yang menzhihar istri-istri mereka kemudian mereka hendak menarik kembali perkara yang pernah mereka ucapkan; maka diharuskan membebaskan seorang budak sebelum mereka berdua bercampur, demikianlah hal yang diajarkan, sungguh Allah Maha Mengetahui tentang hal-hal yang kalian lakukan,
    maka barangsiapa yang tidak menyanggupi, diharuskan berpuasa selama dua bulan terus-menerus sebelum keduanya bercampur,
    maka barangsiapa yang tidak sanggup, diharuskan memberi makan enam puluh orang yang membutuhkan,
    demikian itu supaya kalian beriman kepada Allah beserta RasulNya, sebab demikian itu merupakan batasan-batasan peraturan dari Allah, sedangkan untuk golongan yang kafir telah disediakan Azab pedih. (Ayat: 1-4)
  • Sungguh orang-orang yang menentang Allah beserta RasulNya, pastilah orang-orang itu dicampakkan sebagaimana orang-orang sebelum mereka telah dicampakkan;
    bahwa Kami telah mengirimkan berbagai bukti jelas sehingga Azab pedih menimpa golongan kafir pada sebuah Hari ketika mereka semua dibangkitkan oleh Allah, kemudian Dia jelaskan kepada mereka tentang segala hal yang telah mereka lakukan,
    Allah memperhitungkan hal tersebut padahal mereka melupakan hal tersebut, sungguh Allah Bersaksi terhadap segala sesuatu. (Ayat: 5-6)
  • Tidakkah kamu memahami, bahwasanya Allah Mengetahui segala hal yang berada di langit maupun di bumi? sebab bukan pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan Dialah yang keempat; serta bukan antara lima orang melainkan Dialah yang keenam; serta bukanlah antara jumlah yang kurang dari itu maupun yang lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di mana saja mereka berada; kelak Dia akan menjelaskan kepada mereka pada Hari Kebangkitan mengenai hal-hal yang telah mereka lakukan, sungguh Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Ayat: 7)
  • Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia kemudian mereka tetap mengulangi perkara yang dilarang kepada mereka itu; serta mereka mengadakan pembicaraan rahasia tentang tindakan keji, permusuhan serta menentang Rasul
    maka apabila mereka menemuimu, mereka menghormat kepadamu dengan penghormatan yang tidak ditentukan Allah kepada dirimu; maka mereka mengatakan kepada diri mereka sendiri: "Mengapakah Allah tidak menghukum kita disebabkan yang telah kita katakan itu?" cukuplah Jahannam sebagai tempat ketika kelak mereka dicampakkan, lalu betapa buruk tempat kesudahan tersebut. (Ayat: 8)
  • Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian mengadakan pembicaraan rahasia, jangan membicarakan tentang tindakan keji, permusuhan maupun mendustakan terhadap Rasul melainkan bicarakan tentang memperbuat kebajikan serta ketaqwaan, maka bertaqwalah kepada Allah! yang kelak kalian diserahkan kepada Dia.
    Ketahuilah bahwa pembicaraan rahasia itu berasal dari setan yang bermaksud menyusahkan orang-orang yang beriman, sementara pembicaraan itu tiada sedikitpun mengusik mereka kecuali atas izin Allah; maka kepada Allah, hendaknya golongan yang beriman mewakilkan diri. (Ayat:9-10)
  • Wahai orang-orang beriman apabila diserukan kepada kalian: "Berlapanglah dalam majlis" maka lapangkan diri niscaya Allah yang akan mengaruniakan kelapangan untuk kalian, serta jika diserukan: "Bangkitlah" maka bangkitlah, niscaya Allah yang akan mengangkat kedudukan orang-orang beriman di antara kalian beserta orang-orang yang dikaruniai Ilmu, sungguh Allah Maha Mengetahui hal-hal yang kalian kerjakan. (Ayat:11)
  • Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul, maka hendaklah dirimu menyerahkan shadaqah sebelum pembicaraan itu. Hal demikian merupakan lebih baik untuk kalian serta lebih bersih. Sekiranya kalian tiada sanggup maka ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
    Apakah kalian merasa enggan apabila kalian menyerahkan shadaqah sebelum pembicaraan dengan Rasul? jika kalian tiada memperbuat demikian, sementara Allah telah menerima pertobatan kalian maka hendaklah kalian mendirikan sembahyang, serta menunaikan zakat, juga taat terhadap Allah maupun RasulNya. Dan Allah Maha Mengetahui hal-hal yang kalian kerjakan. (Ayat:12-13)
  • Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang mengakrabkan diri dengan suatu kaum yang dimurkai Allah? orang-orang itu bukanlah golongan kalian serta bukan pula golongan mereka, bahwasanya orang-orang itu bersumpah secara dusta sementara diri orang-orang itu menyadari namun telah Allah sediakan Azab pedih untuk orang-orang itu, betapa buruk yang telah dilakukan orang-orang itu yakni menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai lalu orang-orang itu menyimpang terhadap Jalan Allah; bahwa Azab pedih menimpa orang-orang itu, baik harta benda maupun anak-anak mereka tiada berharga sedikit pun untuk orang-orang itu sewaktu menghadapi Hukuman Allah, orang-orang itu merupakan golongan penghuni Neraka, lalu orang-orang itu berada disana selamanya.
    Pada hari ketika mereka semua dibangkitkan Allah lalu orang-orang itu bersumpah kepada Dia; sebagaimana orang-orang itu telah bersumpah kepada kalian, bahkan orang-orang itu menganggap bahwa orang-orang itu berada pada suatu pijakan, ketahuilah bahwa orang-orang itu merupakan golongan pendusta serta setan telah menguasai orang-orang itu lalu setan melalaikan orang-orang itu untuk mengingat Allah; orang-orang itu merupakan golongan setan, ketahuilah bahwa golongan setan merupakan golongan yang dikalahkan,
    bahwasanya orang-orang yang menentang Allah beserta RasulNya, tentulah orang-orang itu termasuk golongan yang sangat celaka. (Ayat:14-20)
  • Allah telah menetapkan: "Aku beserta para RasulKu pasti menang" sungguh Allah Maha Kuat, Maha Perkasa. (Ayat:21)
  • Kamu tak akan mendapati golongan yang beriman kepada Allah beserta Hari Akhir, yang berlaku rukun dengan orang-orang yang menentang Allah beserta RasulNya, sekalipun orang-orang itu merupakan bapak-bapak mereka, ataupun putra-putra mereka, ataupun saudara-saudara mereka yang laki-laki, ataupun kalangan kerabat mereka; demikianlah golongan yang telah Dia teguhkan keimanan berada dalam kalbu mereka serta Dia menempatkan Ruh dariNya pada golongan tersebut
    lalu Dia menempatkan golongan tersebut ke dalam Surga yang dialiri sungai-sungai dibawahnya untuk berada disana selamanya, Allah berkenan terhadap golongan tersebut, serta golongan tersebut berkenan kepada Dia, demikianlah kubu Allah, ketahuilah bahwa sesungguhnya kubu Allah merupakan kubu yang kelak meraih kejayaan. (Ayat:22)

Referensi

  1. ^ "Muhammad", Departemen Agama RI.2007.Al-Qur'an dan Terjemahannya Al-Jumanatul 'Ali Seuntai Mutiara Yang Maha Luhur.Bandung:J-Art
  2. ^ Majalah Hidayah, Mei 2006 hal.136

Pranala luar


Surah Sebelumnya:
Surah Al-Hadid
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Al-Hasyr
Surah 58