Solvasi
Solvasi adalah proses dimana ion dan molekul dikelilingi oleh molekul pelarut yang memiliki susunan tertentu. Faktor yang dapat mempengaruhi solvasi adalah sifat zat terlarut dan sifat zat pelarut.
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. |
Solvasi (Kelarutan)
Solvasi atau larutan dapat diartikan sebagai sistem dimana molekul solut terlarut pada suatu pelarut. Air sering disebut dengan pelarut universal dan termasuk pelarut yang kuat. Komposisi zat terlarut dan zat pelarut dalam larutan dinyatakan konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan zat pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. Air adalah pelarut yang kuat melarutkan banyak jenis zat kimia. Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh bisa atau tidaknya zat tersebut melawan kekuatan gaya tarik menarik listrik antara molekul air. Kelarutan (solvasi) adalah fungsi sebuah parameter molekul. Pengionan struktur dan ukuran molekul stereokimia dan struktur elektronik. Semuanya akan mempengaruhi antara aksi pelarut dan terlarut, seperti pada bagian terdahulu, air membentuk ikatan hidrogen dengan ion atau dengan senyawa non-ionik, sedangkan polar melalui gugus -OH, -NH, atau dengan pasangan elektron tak mengikat pada atom oksigen atau nitrogen. Ion atau molekul akan memeperoleh sampel hidrat dan akan memisah dari bongkahan zat padat dan artinya melarut.
Sifat Kelarutan
Sifat kelarutan pada umumnya berhubungan dengan kelarutan senyawa dalam media yang berbeda dan bervariasi di antara dua hal yang ekstrim, yaitu pelarut polar seperti air, dan pelarut non polar seperti lemak. Sifat hidrofilik atau lipofobik berhubungan dengan kelarutan dalam air, sedang sifat hidrofilik atau lipofilik berhubungan dengan kelarutan dalam lemak. Gugus-gugus yang dapat meningkatkankelarutan molekul dalam lemak disebut gugus lipofilik (hidrofobik atau nonpolar). Sifat kelarutan pada umumnya berhubungan dengan aktivitas biologis dari senyawaseri homolog. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu, dan pada komposisi pelarutnya.
Larutan Jenuh
Yaitu suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam kesetimbangan dengan fase padat. Larutan jenuh merupakan larutan dimana zat terlarutnya (molekul atau ion) telah maksimum pada suhu tertentu. Untuk zat elektroit yang sukar larut, larutan jenuhnya dicirikan oleh nilai Ksp. Pada suatu temperatur tertentu suatu larutan jenuh yang bercampur dengan solut yang tidak terlarut merupakan contoh lain dari kesetimbangan dinamik.
Larutan Hampir Jenuh atau Tidak Jenuh
Yaitu suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi dibawah konsentrasi yang dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna pada temperatur tertentu.
Larutan Lewat Jenuh
Yaitu suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daripada yang seharusnya pada temperatur tertentu,terdapat juga zat terlarut yang tidak terlarut dalam koz.
Referensi
- Nogrady, Thomas. 1992.Kimia Medisinal. Tokyo;University Press
- Martin,A. 1991. Farmasi Fisika Jilid 1. Jakarta: University Indonesia Press
- Gunawan, Adi dan Roeswati.2004.Tangkas Kimia.Surabaya:Kartika
- Siswandono,Bambang Soekardjo.1998.Prinsip-Prinsip Rancangan Obat.Surabaya:Airlangga University Press
- Moechtar.1989.Farmasi Fisika.Yogyakarta:Gadjah Mada University press
- Sudirman,Urip.2008.Hemat BBM dengan Air.Jakarta:Kawan Pustaka
- HAM,Mulyono.2005.Kamus Kimia.Jakarta:Bumi Aksara
- Vogel.1990.Analisis Anorganik Kualitatif makro dan Semi Mikro.Jakarta:Kalman Media Pustaka