Lompat ke isi

Sikkim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 September 2021 18.26 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.1)
Sikkim
Peta India dengan letak Sikkim ditandai.
Peta India dengan letak Sikkim ditandai.
Ibu kota
 - Koordinat
Gangtok
 - 27°20′N 88°37′E / 27.33°N 88.62°E / 27.33; 88.62
Kota terbesar Gangtok
Populasi (2011)
 - Kepadatan
610.577 (Ke-28)
 - 86/km²
Area
 - Distrik
7.096 km² (Ke-27)
 - 4
Zona waktu UTC +5:30
Pembentukan
 - Gubernur
 - Ketua Menteri
 - Legislatif (kursi)
16 Mei 1975
 - V. Rama Rao
 - Pawan Kumar Chamling
 - Sistem satu kamar (32)
Bahasa resmi Nepali
Singkatan (ISO) IN-SK
Situs resmi: sikkim.nic.in

Sikkim (Lepcha: Mayel Lyang; Limbu: Yuksom, salah satu tempat yang dibentengi;[1] Tibet Standar: bahasa Tibet Baku: འབྲས་ལྗོངས་, bras ljongs; Denzong; Demojongs; Nepali: सिक्किम, i.e. the Goodly Region, atau Shikim, Shikimpati atau Sikkim[2]) adalah sebuah negara bagian yang terkurung daratan di India dan terletak di pegunungan Himalaya. Berbatasan negara Nepal di sebelah barat, Daerah Otonomi Tibet Republik Rakyat Tiongkok di utara dan timur dan Bhutan ke arah tenggara. Negara bagian Benggala Barat berbatasan dengan Sikkim ke selatan.[3]

Sejarah

Legenda mengatakan bahwa orang suci Buddha Guru Rinpoche mengunjungi Sikkim pada abad ke-9, memperkenalkan Buddhisme dan menubuatkan era monarki. Memang, dinasti Namgyal didirikan pada tahun 1642. Selama 150 tahun berikutnya, kerajaan menyaksikan serangan yang sering terjadi dan kerugian teritorial kepada penyerbu Nepal. Ia bersekutu dengan penguasa Inggris di India, tetapi segera dicaplok oleh mereka. Kemudian, Sikkim menjadi protektorat Inggris, sebelum bergabung dengan India setelah referendum pada tahun 1975.

Demografi

Penduduk

Dengan jumlah penduduk sekitar 610.577 jiwa (2011), Sikkim adalah negara bagian paling jarang penduduknya di India dan negara bagian terkecil kedua setelah Goa dari total area.[4][5] Walaupun daerah yang kecil dari 7.096 km2 (2.740 sq mi), Sikkim secara geografis beragam karena lokasinya di Himalaya. Iklimnya berkisar dari subtropis hingga alpine. Kangchenjunga, puncak tertinggi ketiga di dunia, terletak di perbatasan Sikkim dengan Nepal.[6] Sikkim adalah tujuan wisata populer karena pemandangan, budaya, dan keanekaragaman hayati.

Bahasa

Sikkim memiliki 11 bahasa resmi: Nepali (yang merupakan lingua franca-nya), Bhutia, Lepcha (sejak 1977), Limbu (sejak 1981), Newari, Rai, Gurung, Mangar, Sherpa, Tamang (sejak 1995) dan Sunwar (sejak 1996).[7] Bahasa Inggris diajarkan di sekolah dan digunakan dalam dokumen pemerintah.

Agama

Sikkim adalah satu-satunya negara bagian di India dengan mayoritas etnis Nepal. Agama-agama dominan adalah Hindu dan Buddha Vajrayana. Gangtok adalah ibu kota dan kota terbesar. Sikkim memiliki ekonomi yang berkembang pesat yang bergantung pada pertanian dan pariwisata, dan memiliki satu-satunya perbatasan terbuka antara India dan Tiongkok. Persentasi pemeluk agama di Sikkim berdasarkan sensus tahun 2011, yakni:[4]

Referensi

  1. ^ "Lepcha - Sikkim Online Guide". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-31. Diakses tanggal 2011-05-16. 
  2. ^ Strachey (1884), p. 2.
  3. ^ "Physical Features of Sikkim". Department of Information and Public Relations, Government of Sikkim. 29 September 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-07-02. Diakses tanggal 12 October 2006. 
  4. ^ a b "C −1 Population by religious community – 2011". Office of the Registrar General & Census Commissioner. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Agustus 2015. Diakses tanggal 4 Mei 2021. 
  5. ^ Arjun Adlakha (1997). "Population Trends: India" (PDF). International brief. U.S. Department of Commerce. hlm. 5. Diakses tanggal 4 November 2008. 
  6. ^ Madge, Tim (1995). Last Hero: Bill Tilman, a Biography of the Explorer. Mountaineers Books. hlm. 93. ISBN 0898864526. 
  7. ^ Sonam Wangdi (Oct 13,2009). "Nepali Language in the Eighth Schedule of Constitution". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 10 March 2010. 

Pranala luar