Squamata
Squamata
| |
---|---|
Taksonomi | |
Superkerajaan | Holozoa |
Kerajaan | Animalia |
Filum | Chordata |
Kelas | Reptilia |
Superordo | Lepidosauria |
Ordo | Squamata Oppel, 1811 |
Subgrup[2] | |
Distribusi | |
Squamata (Pelafalan Inggris: /skwæˈmeɪtə/, dari bahasa Latin squamatus (“bersisik”)) adalah ordo reptil terbesar, terdiri dari kadal, ular, dan Amphisbaenia (kadal cacing), yang secara kolektif diketahui sebagai squamata atau reptil bersisik. Dengan lebih dari 10,900 spesies,[3] ordo ini juga merupakan ordo hidup kedua terbesar vertebrata hidup, setelah Perciformes. Anggota ordo dibedakan dari kulit, yang memiliki sisik atau tameng. Mereka juga memiliki tulang kuadrat, memungkinkannya untuk menggerakan rahang atas yang berdekatan dengan neurokranium. Hal ini terutama terlihat pada ular, yang bisa membuka mulutnya dengan sangat lebar untuk menampung mangsa besar. Squamata adalah ordo reptil yang paling bervariasi ukurannya, dari yang terkecil 16 mm (0,63 in) cecak kerdil (Sphaerodactylus ariasae) hingga yang terbesar 521 m (1.709 ft) anakonda hijau (Eunectes murinus) dan Mosasauroidea yang sudah punah, yang mencapai 14 m (46 ft).
Diantara reptil lain, squamata merupakan yang paling dekat ke tuatara, yang secara dangkal mirip kadal.
Klasifikasi dan filogeni
Secara historis, ordo Squamata telah dibagi menjadi tiga subordo:
- Lacertilia (kadal)
- Serpentes (ular (lihat juga Ophidia))
- Amphisbaenia (kadal cacing)
Dari pembagian tersebut, kadal membentuk kelompok parafiletik,[4] karena "kadal" tidak termasuk subklad ular dan Amphisbaenia. Studi hubungan squamata yang menggunakan biologi molekuler telah menemukan beberapa garis keturunan yang berbeda, meskipun rincian spesifik dari keterkaitan mereka bervariasi dari satu studi ke studi berikutnya. Salah satu contoh klasifikasi modern dari squamata adalah[2][5]
Semua studi molekuler[6] menganggap bahwa beberapa kelompok membentuk klad venom, yang meliputi (hampir 60%) spesies squamata. Klad tersebut bernama Toxicofera, yang menggabungkan kelompok Serpentes (ular), Iguania (Agamidae, kameleon, iguanida, dsb.), dan Anguimorpha (biawak, monster Gila, dsb.).[6]
Referensi
- ^ Hutchinson, M. N.; Skinner, A.; Lee, M. S. Y. (2012). "Tikiguania and the antiquity of squamate reptiles (lizards and snakes)". Biology Letters. 8 (4): 665–669. doi:10.1098/rsbl.2011.1216. PMC 3391445 . PMID 22279152.
- ^ a b Wiens, J. J.; Hutter, C. R.; Mulcahy, D. G.; Noonan, B. P.; Townsend, T. M.; Sites, J. W.; Reeder, T. W. (2012). "Resolving the phylogeny of lizards and snakes (Squamata) with extensive sampling of genes and species". Biology Letters. 8 (6): 1043–1046. doi:10.1098/rsbl.2012.0703.
- ^ "Species Numbers (as of May 2021)". reptile-database.org. Diakses tanggal 28 July 2021.
- ^ Reeder, Tod W.; Townsend, Ted M.; Mulcahy, Daniel G.; Noonan, Brice P.; Wood, Perry L.; Sites, Jack W.; Wiens, John J. (2015). "Integrated Analyses Resolve Conflicts over Squamate Reptile Phylogeny and Reveal Unexpected Placements for Fossil Taxa". PLOS ONE. 10 (3): e0118199. doi:10.1371/journal.pone.0118199 . PMC 4372529 . PMID 25803280.
- ^ Zheng, Yuchi; Wiens, John J. (2016). "Combining phylogenomic and supermatrix approaches, and a time-calibrated phylogeny for squamate reptiles (lizards and snakes) based on 52 genes and 4162 species". Molecular Phylogenetics and Evolution. 94 (Part B): 537–547. doi:10.1016/j.ympev.2015.10.009. PMID 26475614.
- ^ a b Fry, Brian G.; Vidal, Nicolas; Norman, Janette A.; Vonk, Freek J.; Scheib, Holger; Ramjan, S.F. Ryan; et al. (February 2006). "Early evolution of the venom system in lizards and snakes". Nature. 439 (7076): 584–588. doi:10.1038/nature04328. PMID 16292255.
Pranala luar
- Squamata Diarsipkan 2008-10-06 di Wayback Machine.