Lompat ke isi

4Q246

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Manuskrip 4Q246

4Q246 (juga disebut Apokalips Aramaik, Gulungan Anak Allah atau Pseudo-Daniel) adalah satu lembar potongan naskah kuno bertulisan huruf Ibrani yang ditemukan dalam gua ke-4 di Qumran, di antara sejumlah naskah lain yang secara keseluruhan disebut Naskah Laut Mati yang diperkirakan dari abad ke-2 SM. Secara khusus fragmen ini terkenal karena merupakan salah satu naskah tertua yang menyebut Mesias sebagai Anak Allah dari sumber non-Kristen,[1][2] dan berkaitan dengan pengharapan orang Yahudi akan Mesias yang akan datang. Mesias disebut sebagai “Anak Allah” dan “Anak dari Yang Mahatinggi” Istilah-istilah ini herannya identik dengan catatan di Injil Lukas pasal 1.[3]

Naskah

Terdiri dari satu halaman dengan tulisan pendek dalam dua kolom.[4] Kolom pertama (sebelah kanan, mengingat tulisan Ibrani/Aramaik dibaca dari kanan ke kiri) rusak di bagian kanannya, sehingga bagian awal setiap barisnya hilang. Kolom kedua (sebelah kiri) dimulai, dari baris 1 sampai 4, dengan kata-kata:

Ia akan disebut Anak Allah, dan mereka akan menyebutnya sebagai Anak dari Yang Mahatinggi.
Sebagaimana penampakan komet-komet, demikianlah kerajaan mereka.
Dalam tahun-tahun singkat, mereka akan memerintah atas bumi dan akan menginjak-injak semuanya.
Orang akan menginjak-injak yang lain dan provinsi (bangsa) yang satu terhadap yang lain
sampai umat Allah akan bangkit
dan semua akan beristirahat dari pedang[5]

Analisis

Teks naskah ini mirip dengan tulisan pada Alkitab Kristen bagian Perjanjian Baru, khususnya dalam Injil Lukas:

  • Lukas 1:32: "Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya"
  • Lukas 1:35: Jawab malaikat itu kepadanya (Maria): "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah."

Kesamaan penggunaan istilah "Anak Allah" dan "Anak dari Yang Mahatinggi" dari teks 4Q246 dengan ayat 32 dan 35 dari Injil Lukas pasal 1 menunjukkan bahwa orang-orang Eseni dan orang-orang Kristen memiliki konsep yang sama bahwa Mesias (atau bahasa Yunani: Kristus) adalah Anak Allah. Ada pakar yang bahkan menduga bahwa penulis 4Q246 mengutip Injil Lukas[3]

Interpretasi dari perspektif Islam

Kolom 2 Interpretasi Islam
1. Dia akan disebut sebagai anak Allah, mereka akan menyebutnya anak Yang Mahatinggi. Tapi seperti meteor 'Isa akan disebut sebagai anak Allah, anak yang paling tinggi.
2. yang kamu lihat dalam penglihatanmu, demikian juga kerajaan mereka. Mereka akan memerintah hanya beberapa tahun lagi Kekaisaran Romawi akan runtuh setelah beberapa abad lagi.
3. bumi, sedangkan manusia menginjak-injak manusia dan bangsa menginjak-injak bangsa. Akan ada banyak perang.
4. Sampai umat Allah bangkit; maka semua akan beristirahat dari peperangan. Begitu umat Islam (umat Imam Mahdi) bangkit, akan ada kedamaian.
5. Kerajaan mereka akan menjadi kerajaan yang kekal, dan semua jalan mereka akan lurus. Mereka akan mengadili

6. negeri dengan adil, dan semua bangsa akan berdamai. Peperangan akan berhenti dari negeri,

7. dan segala bangsa akan menghormati mereka. Allah yang besar akan membantu mereka,

8. Dia sendiri akan berjuang untuk mereka, menempatkan orang-orang ke dalam kekuatan mereka,

9. menggulingkan mereka semua di depan mereka. Aturan Allah akan menjadi aturan abadi dan semua kedalaman

10. [bumi adalah milik-Nya].[7]

Kerajaan Allah dengan Islam-Nya pada akhir zaman akan abadi. Hukum Islam akan menampakkan keadilannya. Muslim akan mengadili tanah dengan adil. Akan ada perdamaian universal. Semua bangsa akan menghormati umat Islam. Allah akan menjadi penolong mereka. Allah akan berada di pihak mereka. Hukum Islam akan menyebar ke seluruh bumi.
Kolom 1 Interpretasi Islam
1. [. . . ] [roh dari Tuhan] ada di atasnya, dia jatuh di hadapan takhta.

2. [. . . Wahai ra]ja, murka akan datang ke dunia, dan tahun-tahunmu

3. [akan dipersingkat. . . demikian] adalah visi Anda, dan semuanya akan datang ke dunia.

4. [. . . Di tengah] [tanda-tanda] besar, kesengsaraan akan menimpa negeri itu.

5. [. . . Setelah banyak pembunuhan] dan pembantaian, seorang pangeran bangsa

6. [akan muncul. . .] raja Asyur dan Mesir

Setelah masa-masa sulit, seorang pemimpin (Nabi Muhammad) akan muncul dari tanah Arab.
7. [. . .] dia akan menjadi penguasa atas negeri itu

8. [ . . .] akan tunduk padanya dan semua akan patuh


Dia akan menaklukkan negeri-negeri. Orang-orang akan mematuhinya.
9. [dia.] [Juga putranya] akan disebut sebagai yang agung, dan ditunjuk namanya. Salah satu keturunan Nabi Muhammad akan dikenal sebagai Mahdi (yang mendapat petunjuk) yang akan memiliki nama yang sama dengan Nabi Muhammad.

Referensi

  1. ^ Fitzmyer, J A. 4Q246 The "Son of God" Document from Qumran. Biblica 1993 p153-174
  2. ^ "Edward Cook 4Q246 Bulletin for Biblical Research 5 (1995) 43-66". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-11-20. Diakses tanggal 2011-12-11. 
  3. ^ a b Grant R. Jeffrey. Jesus, the Great Debate, Toronto, Canada: Frontier Research Publications. 1999. ISBN 0-921714-56-4
  4. ^ Foto potongan asli, transkrip dan terjemahan dalam bahasa Inggris di Wordpress.com
  5. ^ Geza Vermes, The Dead Sea Scrolls in English. London: Penguin Books, 1987
  6. ^ Hengel, Martin The Son of God: The Origin of Christology and the History of Jewish-Hellenistic Religion English translation 1976, p45
  7. ^ A New Translation of The Dead Sea Scrolls. Translated by Wise, Michael; Abegg Jr., Martin; Cook, Edward. HarperOne. 1996. pp. 346–347.

Lihat pula