Kancah
Kaldron adalah kuali besar yang digunakan untuk memasak makanan atau minuman pada Zaman Tembaga dan Zaman Besi.[1] Kaldron yang pernah ditemukan di Inggris dan Irlandia terbuat dari tembaga, besi, atau campuran keduanya.[1] Di era modern, kaldron digunakan di dalam upacara olimpiade olahraga sebagai tempat api olimpiade dinyalakan untuk simbol pembukaan acara.[2]
Etimologi
Kata kaldron pertama kali tercatat pada abad ke-13 yang ditulis dalam bahasa Inggris caudron.[3] Kata caudron sendiri merupakan resapan dari bahasa Prancis chaudron yang diturunkan dari bahasa Latin klasik caldārium yang berarti ‘permandian air panas’.[3]
Sejarah
Kaldron pada mulanya digunakan sebagai tempat memasak daging atau memanaskan minuman pada akhir Zaman Tembaga sampai awal Zaman Besi (1200SM - 600SM).[1] Kaldron pada masa tersebut terbuat dari lempengan-lempengan tembaga yang dipaku menjadi satu.[1] Ada sekitar 60 artefak kaldron zaman tersebut yang telah ditemukan dan salah satunya adalah kaldron Battersea.[1] Kaldron dari akhir Zaman Besi (200SM - 100M) tidak jauh berbeda dengan kaldron dari Zaman Tembaga, hanya saja sudah terdapat kandungan besi di dalam bahan pembuatannya.[1] Kaldron Gundestrup merupakan salah satu dari 30 kaldron Zaman Besi yang telah ditemukan.[1][4] Kaldron Gundestrup ditemukan di Gundestrup, Denmark.[4] Karena ukurannya yang cukup besar, kaldron dipercaya hanya digunakan dalam perayaan keagamaan atau ritual sebagai tempat untuk memasak bahan makanan.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f g h "Cauldron and feasting in the Iron Age". The British Museum. Diakses tanggal 2014-05-27.
- ^ "Olympic flame". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 2014-05-27.
- ^ a b T. F. Hoad . 1993 . English Etymology . Oxford University Press . ISBN 0-19-283098-8
- ^ a b "Gundestrup Cauldron". unc.edu. Diakses tanggal 2014-05-27.