Lompat ke isi

Sekolah alam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Latar belakang sekolah alam di Indonesia bisa dilacak dari sosok Lendo Novo. Lendo yang merupakan lulusan S-2 Manajemen Sumber Daya Energi ITB tersebut disebut-sebut merupakan perintis sekolah alam di Indonesia. Ide sekolah alam yang digagas oleh Lendo merupakan bentuk keresahannya selama ini terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Siswa diwajibkan membayar sejumlah uang dalam jumlah besar untuk pembangunan infrastruktur sekolah, padahal menutut Lendo, bukan infrastruktur yang membuat siswa pintar melainkan suprastruktur seperti kualitas guru, metode belajar dan banyaknya referensi buku untuk para siswa. Selain Lendo, banyak juga perintis sekolah alam di Indonesia, salah satunya adalah Loula Maretta yang merupakan Direktur Sekolah Alam Cikeas.

Belajar di Sekolah Alam

Keuntungan Bergabung dengan Sekolah Alam

Sekolah alam memang merupakan sekolah alternatif yang belum diketahui banyak orang, padahal banyak akademisi yang mendorong para orang tua agar menyekolahkan anaknya di sekolah alam. Laman Project Learning Tree, situs yang membahas tentang sekolah alam, terdapat beberapa keuntungan bergabung dengan sekolah alam, berikut ulasannya:

Sekolah alam menekankan metode belajar interaktif jadi siswa mampu membuka imajinasi dan kreatifitas lebih lebar lagi. Jika digabungkan dengan kurikulum nasional, maka siswa akan lebih antusias dalam menelaah pelajaran. Berbeda dengan tipe sekolah formal lainnya, kegiatan belajar dilakukan langsung di alam terbuka, dan siswa lebih banyak mengalami daripada menghapal berbagai teori. Sekolah alam mendorong siswa untuk mencari tahu, mencari solusi, dan menelaah sesuatu lebih mendalam, oleh karena itu siswa pun menjadi lebih kritis dan kreatif.


Kekurangan Sekolah Alam

Sekolah alam memang pada dasarnya merupakan tipe sekolah yang masih harus dikembangkan. Berikut beberapa kekurangan sekolah alam yang dapat Anda ketahui.

Pada awal kemunculannya, sekolah alam ditujukan bagi anak-anak yang tak mampu dari segi ekonomi, namun semakin kesini, sekolah alam semakin komersil, dan siswa harus membayar uang dalam jumlah banyak. Sekolah alam masih terbatas di beberapa lokasi saja di Indonesia, jadi akses untuk bergabung juga lumayan sulit. Sekolah alam kebanyakan dapat ditemui di perkotaan, dan belum banyak yang berani mendirikan sekolah alam di desa-desa karena faktor finansial. Banyak dari sekolah alam juga masih terkesan ekslusif, baik dari metode pembelajaran maupun nilai-nilai yang diterapkannya. Kebanyakan bercorak agamis yang menekankan pemahaman tertentu.