Paus Pius IX
Pius XII | |
---|---|
Awal masa jabatan | 16 Juni 1846 |
Masa jabatan berakhir | 7 Februari 1878 |
Pendahulu | Gregorius XVI |
Penerus | Leo XIII |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Giovanni Maria Mastai-Ferretti |
Lahir | 13 Mei 1792 Senigallia, Negara Paus |
Meninggal | 7 Februari 1878 Istana Apostolik, Vatikan | (umur 85)
Paus lainnya yang bernama Pius |
Paus Pius IX (13 Mei 1792 - 7 Februari 1878), lahir dengan nama Giovanni Maria Mastai-Feretti, adalah Paus yang berkuasa dari tanggal 16 Juni 1846 sampai pada 7 Februari 1878, membuatnya sebagai Paus yang berkuasa dalam periode terlama, yaitu 32 tahun. Selama kepausannya, dia menyelenggarakan Konsili Vatikan Pertama pada tahun 1869, yang menghasilkan konsep Infabilitas kepausan. Paus juga memberikan pengertian dogma Dikandung Tanpa Noda pada Perawan Maria, yang berarti bahwa Perawan Maria menandung tanpa membawa dosa asal
Tinjauan
Secara politis, Kepausan pada tahun-tahun setelah 1848 dihadapkan pada pergerakan revolusioner yang tidak hanya bergerak di Italia tapi juga di seluruh Eropa. Pada masa awal berkuasa, Paus Pius IX adalah seseorang yang sangat liberal. Dia membebaskan tahanan politik yang ditahan oleh pendahulunya. Kemudian dia menjadi seorang konservatif setelah pembunuhan-pembunuhan yang terjadi (contoh pembunuhan Menteri Dalam Negeri Vatikan, Pellegrino Rossi), aksi teroris, dan Revolusi 1848 yang terjadi di Italia, Jerman, dan Perancis. Kemudian dia pindah ke Roma pada tahun 1848 dalam waktu yang singkat dan kehilangan daerah Negara Paus yang diserahkan kepada Italia pada tahun 1870 secara permanen. Dia menolak untuk menerima Hukum Garansi dari Italia, yang akan membuat Tahta Suci Vatikan bergantung kepada dana pemerintah Italia untuk waktu kedepan. Kebijakan kegerejaannya kepada negara-negara, seperti Rusia, Jerman dan Perancis tidak selalu mulus, disebabkan oleh sekularisasi di negara-negara tersebut. Konkordat kemudian dibubarkan di beberapa negara seperti Austria-Hongaria, Portugal, Spanyol, Tuskan, Ekuador, Venezuela, Honduras, El Salvador, dan Haiti
Beberapa peneliti Katolik kontemporer setuju bahwa Paus Pius IX sangat ditaati dan bahkan dicintai oleh segenap umat Katolik pada masa kekuasaannya.[1][2] Bagaimanapun dia dibenci oleh kelompok-kelompok bukan Katolik, yang menghasilkan penyiksaan dan legalisasi yang menekan Umat Katolik setelah tahun 1848.[3] Kebencian terhadapnya juga terus berlanjut hingga masa kini dari evaluasi sejumlah jurnalis dan sejarawan Katolik. Permintaannya kepada masyarakat dunia untuk mendukung finansial Vatikan lewat program Peter's Pence, walaupun dia menjadi "Tahanan Vatikan", mampu untuk menyokong dana keuangan Vatikan selama dekade kekuasaannya. Dalam "Silabus Kesalahan" yang kontroversial pada zaman tersebut, Pius IX berdiri menentang kebid'ahan perkumpulan sekuler, terutama para penganut relativisme
Referensi
Didahului oleh: Paus Gregorius XVI |
Paus 1846 - 1878 |
Diteruskan oleh: Paus Leo XIII |